Kisah ke - 7 🍁

210 35 4
                                    

"Kata Bunda, kita harus terus bersama-sama sampai nanti dewasa, kita juga harus saling jaga satu sama lain."

Jungwon mengangguk. Ia menerima suapan ice cream yang di berikan oleh Jongseong. Saat ini, mereka sedang berada di taman yang sering mereka kunjungi setiap sore. Pun ditemani dengan 2 cup ice cream kesukaan mereka.

"Jadi, Wonnie harus menurut dengan Kakak, okay?" lanjut Jongseong, ia membersihkan ice cream yang berada di sekitar mulut sang adik.

"Hum! Wonnie, kan, memang selalu menurut dengan Kakak. Bunda juga bilang kalau Wonnie ini anak yang baik!" ucap Jungwon.

Tangan Jongseong mengusak gemas surai sang adik. "Anak pintar," pujinya sambil tersenyum.

"Kak," panggil Jungwon. "Kalau kita besar nanti, Kakak tidak akan meninggalkan Wonnie, kan?"

"Untuk apa Kakak meninggalkan Wonnie?"

Jungwon memiringkan kepalanya. "Emm, mungkin untuk belajar?"

"Tentu saja ti —"

"Jungwon-ie, Jongseong-ie!" Perkataan Jongseong terpotong ketika teriakan dari sang Bunda terdengar.

"Bunda!" Jungwon berdiri lalu berlari ke arah Bunda yang sudah berjalan ke arah mereka dan merentangkan kedua tangan nya untuk menyambut Jungwon.

"Kalian ini, kebiasaan. Sudah sore bukannya pulang malah ada disini." Bunda menghampiri sang putra sulung.

Rasa sesal seketika menyeruak pada diri Jongseong. Ia menyesal sudah bermain di luar terlalu lama. Mungkin tadi sang Bunda sudah menunggu nya untuk pulang, padahal sebelum pergi tadi, ia berjanji akan bermain sebentar.

"Maaf, Bunda."

Putra sulung nya ini memang benar-benar selalu membuat hati Bunda tersentuh. Bunda mengusap surai hitam Jongseong. "Tidak apa-apa, Bunda tadi hanya khawatir. Lain kali, jangan terlalu sore, ya?" ucap Bunda dengan nada yang lembut.

Mendengar jawaban dari Bunda, Jongseong tersenyum. "Terimakasih, Bunda. Jongseong janji, Jongseong tidak akan seperti itu lagi."

"Bunda, jangan marahin Kakak, ya? Ini salah Wonnie, tadi Wonnie ingin membeli ice cream dulu." Jungwon menatap Bunda yang sedang merangkul Jay.

"Mm? Wonnie yang ingin makan ice cream, ya? Jadinya kalian telat pulang?"

Si anak sulung terkekeh geli melihat adiknya mengerucut kan bibirnya sebal, tapi tak ayal adiknya mengangguk ketika Bunda bertanya seperti itu padanya.

"Iya." Jungwon menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Bunda. "Jangan marahi Kakak, Bunda," cicitnya pelan.

Bunda dan Jongseong tertawa. "Astaga .. tidak, sayang. Kalian ini anak baik, untuk apa Bunda marah pada anak-anak baik seperti kalian, hm?"

"Jadi, Bunda tidak marah?" Jungwon menatap Bunda lalu beralih menatap Jongseong. "Tidak marahi Kakak juga, kan?"

"Tidak, dong! Kan Kakak sudah berjanji tidak akan mengulangi nya lagi," jawab Jongseong sambil tersenyum.

Bunda mengangguk, ia mengusap pipi putra sulung nya. "Anak laki-laki harus menepati janji nya," ucap Bunda. Wanita memeluk Jongseong. "Anak Bunda ini akan selalu menepati janji nya, kan?"

"Pasti, Bunda."

***

"BUNDA!"

Fear In Happiness [JayWon Brothership]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora