Chapter 16

528 35 33
                                    

Kota Roins,Uni Maloria.
Pangkalan AL Maloria.

Di Pelabuhan Roins,beberapa kapal-kapal Maloria yang masih bertahan segera dimobilisasi untuk menghadapi Armada GENTO.Mabes angkatan laut Uni Maloria terletak di pangkalan ini,dan ada banyak di sana yang akan menggambarkan pemandangan semua kapal-kapal yang tersusun di dalam air sebagai hal yang menakjubkan,bahkan ada beberapa yang menganggap pemandangan itu emosional.

Wakil Laksamana Shaw berada di kantornya memandang ke luar jendela.

Setelah mendengar laporan bahwa armada besar Uni Maloria telah hancur,dia segera memerintahkan semua kapal untuk berlayar.Steam Frigate mempercepat persiapan mereka segera setelah mereka menerima perintah darurat.

Sepertiga armada sudah dalam formasi,dan mulai siap mencegat musuh.Setelah belajar dari pertempuran sebelumnya di mana mereka mencoba untuk mengandalkan jumlah mereka,kali ini setiap kapal terpisah dari yang lain untuk melawan serangan jarak jauh.Shaw dan pemikir terbesar Uni Maloria bernama Pertones,yakin dengan strategi ini.

Kapal-kapal tersebut mulai bersiap untuk berangkat,masing-masing jauh lebih kuat,dan jauh lebih cepat dari rata-rata kapal di dunia ini.Angkatan laut terkuat di Peradaban Ketiga,Armada Utama Uni Maloria,berangkat untuk bertahan melawan serangan dari armada GENTO.

"Moga-moga,strategi ini berhasil dengan baik."Ucap Shaw.

Sementara itu,di Pelabuhan Roins.

Ovin,yang diperkerjakan sebagai pekerja sementara,sedang membersihkan sekitar pelabuhan.

Tiba-tiba diliputi sensasi aneh,Ovin melihat ke langit,dia memiliki penglihatan yang sangat bagus sehingga dia bisa melihat sesuatu dari jarak yang cukup jauh.

"Hmm?Apa itu?"

Diatas langit,ada beberapa objek mendekat dengan kecepatan ekstrim.Mereka lewat tepat di atasnya,menuju markas angkatan laut Uni Maloria.Dia entah bagaimana mengerti bahwa Maloria sedang diserang.

Detik berikutnya,rudal jelajah mencapai gedung dan menghasilkan kilatan yang menyilaukan dan raungan yang memekakkan telinga.

Markas besar AL Uni Maloria yang hebat dan semua dekorasi mewahnya dilalap api besar.Meskipun pada awalnya tampak tahan ledakan,bangunan itu kemudian hancur berkeping-keping,tanpa meninggalkan jejak.Markas Angkatan Lautnya hancur dan suara kehancuran itu bergema di seluruh Roins.

Tidak hanya itu,melainkan ada ledakan-ledakan lainnya,benda-benda itu juga menghantam kapal-kapal di sana yang bersiap untuk melakukan serangan terhadap Armada GENTO,kapal-kapal Maloria yang kuat dan hebat,kini tidak lain hanyalah kayu apung.

Masalah belum selesai begitu saja,setiap kapal disana mulai panik dan saling bertabrakan,api mulai menyambar dari satu kapal ke kapal yang lain,para pelaut berusaha menyelamatkan diri dari kapal-kapal mereka yang tenggelam.

Kemudian,serangan kembali terjadi dan itu langsung menghancurkan depot amunisi di pangkalan laut,meledakkannya hingga membentuk asap jamur yang cukup besar,orang-orang berteriak ketakutan dan para tentara yang selamat mengevakuasi diri mereka dan rekan-rekan mereka yang terluka,ada juga mayat-mayat tentara Maloria yang bergelimpangan dengan tubuh mereka hancur maupun gosong.

Ovin berlari sekuat mungkin untuk menyalamatkan dirinya,dia tidak tahu senjata apa yang digunakan musuh mereka.

Seketika itu,ledakan kembali menghantam daratan,tepat tidak jauh dari posisi Ovin.

*DUAARR!!!

"Gaahh!!!"

Dirinya terpental cukup keras,dia terjatuh dan pengelihatannya mulai kabur,telinganya berdengung dan asap menutupi tubuhnya.

Summoning Nazi Germany And IndonesiaWhere stories live. Discover now