Part 9

200 28 4
                                    

Yuju masuk kedalam kamarnya lagi. Semuanya masih sama sejak terakhir kali ia tinggalkan.

Yuju merasakan getir dihatinya. Sejak ia memutuskan untuk meninggalkan rumah ini dan pergi ke Amerika. Tidak pernah sekalipun ayahnya atau ibunya menghubunginya. Hanya kakaknya yang peduli. Apa dan bagaimana dia hidup dinegara asing.

Kamar ini bagian dari rumah ayahnya. Ia putri dirumah ini tapi rumah ini tidak bisa memberikan kenyaman itu. Tidak lagi sejak ibunya memberitahunya sebuah rahasia besar. Rahasia yang ia tidak ingin itu diketahui oleh kakaknya. Jika bisa ia tidak ingin mengetahui apa pun.

Sebuah fakta jika ia bukanlah putri yang lahir dari rahim Hyoja. Melainkan hasil dari perselingkuhan ayahnya dengan seorang perempuan dari Amerika. Sampai saat ini Yuju masih belum tahu siapakah ibunya? Dimana dia sekarang? Apakah ibunya masih hidup? Bagaimana selama ini dia menjalani hidupnya? Ia bisa saja bertanya pada wanita yang sejak kecil ia kenal sebagai ibunya itu. Tapi Yuju takut. Takut jika dia belum bisa menerima kenyataan jika ia lahir dari hubungan terlarang. Hyoja melarangnya untuk memberitahu ayahnya jika ia tahu fakta ini, karena itu bisa menyebabkan masalah baru untuk ibu tirinya itu. Rasanya aneh untuk tetap menyebut Hyoja sebagai ibunya.

Sejak kecil Yuju hanya tahu jika Hyoja ibunya dan beliau adalah wanita berkelas yang elegan. Yuju maupun Chaeyoung sama - sama tidak dalam asuhannya. Semuanya dirawat oleh Bibi Nabi. Tapi Yuju bisa merasakan jika Hyoja menyayangi Chaeyoung. Hyoja baik padanya saat ia masih kecil dulu. Bibi Nabi selalu bilang padanya jika ibunya memang orang yang sulit dalam mengekspresikan perasaannya, tapi Hyoja wanita yang baik dan Yuju percaya itu. Tidak ada wanita tidak baik yang masih bertahan dengan seorang suami yang memiliki anak dengan wanita lain. Bahkan bersedia menjadi ibu untuk anak itu. Hanya karena alasan itu saja Yuju masih menghormati Hyoja.

Semua hal dirumah ini begitu getir. Terasa pahit dalam hatinya. Sampai ke lidahnya. Yuju tidak lagi berusaha untuk menelepon ayahnya atau pun mengabari ayahnya seperti yang sering ia lakukan dulu. Yuju kecil yang selalu akan menceritakan apa pun pada ayahnya. Semua berubah. Ia tidak lagi bisa melakukan itu. Ayahnya bukan lagi heronya. Ayahnya adalah suami dari wanita yang bersedia dia panggil ibu. Dan Yuju menahan diri dari semua interaksi berlebihan yang bisa membuat Hyoja merasa iri dan sakit hati. Yuju melakukan semuanya atas kemauannya sendiri. Ia sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana dia menjadi Hyoja.

Tring!

"Kau tidak berada di apartemenmu?"

Begitu pesan yang Jungkook tulis.

Yuju segera menelepon pria itu.

"Kau ada di apartemenku?"

"Ya. Kurasa aku pulang terlalu larut. Kau pasti menungguku."

"Aku pikir kau tidak akan datang. Jadi aku menerima tawaran kakakku untuk menginap dirumah orangtua kami."

"Aaah family time!"

"Tidak juga. Hanya ada aku dan kakakku."

Yuju bisa mendengar Jungkook menghela nafas. "Aku kira kita akan bergulat semalaman diranjangmu itu. Kau malah tidak ada."

"Apa hanya itu yang ada dipikiranmu, bung?" Yuju pura - pura marah.

Tawa renyah Jungkok terdengar, "Bercanda. Tidak juga. Aku sibuk sekali hari ini. Banyak pekerjaan yang harus cepat selesai jadi aku pikir datang ke apartemenmu dan bertemu denganmu bisa mengalihkan rasa lelahku." jawab Jungkook. Dan pria itu serius.

"Oh my bad." Yuju pura - pura sedih. "Perlukah aku kesana sekarang, Jung?" Dan Yuju serius dengan ucapannya. Jika Jungkook menjawab maka ia punya alasan untuk keluar dari rumah ini. Masalah dengan kakaknya bisa belakangan.

KAKAK IPAR [YUKOOK]Where stories live. Discover now