Part 11

215 30 2
                                    

"Sebentar." ucap Jungkook mencoba melepas pelukan Yuju.

"Aku akan mengangkat telepon sebentar, eoh." Jungkook membuat isyarat untuk diam pada Yuju. Kemudian berjalan menjauh keluar kamar. Untung saja pria itu sudah mengenakan kembali celananya setelah percintaan mereka beberapa jam yang lalu.

Begitu tiba divila yang disewa Yuju. Mereka langsung melepas rindu dengan bercinta dimana saja dan terakhir di kamar. Apalagi kini status keduanya sudah berubah. Mereka kini sepasang kekasih. Memikirkannya membuat hati Yuju berdesir senang.

Sayup - sayup Yuju bisa mendengar percakapan Jungkook dari balik pintu.

"Tidak bisa, bu. Aku tidak bisa pulang besok."

"Ibu atur saja. Jika memungkinkan untuk bertemu besok dengan mereka aku akan mengabari ibu. Tapi jangan berharap lebih padaku, bu. Aku masih mau bertemu dengan mereka saja harusnya ibu sudah senang."

"Itu saja. Aku tutup teleponnya."

Yuju terdiam. Kenapa nada bicara terdengar dingin pada ibunya. Apa hubungan mereka tidak baik? Seperti hubungannya dengan kedua orangtuanya.

Apa Jungkook dipaksa pergi kesuatu tempat? Pria itu terdengar keberatan.

Jungkook kembali ke dalam selimut dan memeluk Yuju.

"Apa ada hal yang mendesak?"

Jungkook menggeleng, sembari mengeratkan pelukannya. "Tidak. Hanya ada beberapa hal yang harus diurus di kantor."

Kantor? Jelas - jelas Yuju mendengar jika ibunya yang menelepon. Apa Jungkook baru saja berbohong? Mungkin Jungkook punya alasan. Ia hanya belum mau menceritakan padanya. Dan Yuju akan menunggu Jungkook sendiri yang datang padanya untuk bercerita.

Yuju menatap Jungkook cemas. "Astaga. Maafkan aku. Aku seharusnya tidak mengajakmu pergi tiba - tiba begini. Pasti pekerjaanmu kacau sekarang."

"Tidak masalah. Jangan khawatir." Jungkook mengecup lagi pucuk kepala Yuju.

"Sungguh. Aku merasa tidak enak. Kita bisa menghabiskan waktu bersama lain waktu, Jungkook. Sepertinya pekerjaanmu lebih penting."

Jungkook menggelengkan kepala lagi. "Tidak. Aku lebih senang disini bersamamu. Kita harus bersama malam ini seperti rencanamu. Tenang sayang. Aku bisa mengatasi semuanya besok."

"Kau yakin?"

"Percaya padaku, oke?"

"Baiklah."

Jungkook kembali mencium Yuju dan yang selanjutnya terjadi adalah. Gairah yang panas yang terbakar dalam kamar itu kembali disalurkan, berbanding terbalik dengan hujan deras diluar sana.

.

.

.

Pagi yang cerah diluar sana. Cuaca yang bagus untuk memulai hari. Tapi sepertinya tidak untuk dua anak manusia yang saling memeluk itu. Mereka nampaknya masih enggan untuk saling melepaskan diri. Meski salah satunya sudah membuka matanya.

"Jam berapa sekarang?" gumam si wanita.

Ia berusaha melonggarkan pelukan sang pria.

"Jangan dilepas." suara serak bariton itu menerpa pendengaran si wanita.

"Tapi ini sudah pagi, Jung. Setidaknya kita harus bangun untuk sarapan. Aku akan meminta pengelola vila untuk menyiapkan sarapan untuk kita."

Yuju berusaha melepaskan diri dari Jungkook tapi pria itu semakin erat memeluknya. Bahkan pria itu sudah melingkarkan kakinya di pinggang Yuju. Yuju bisa merasakan sesuatu sudah mengeras dibawah sana.

KAKAK IPAR [YUKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang