Satu Hari

200 38 9
                                    

Hali dengan sigap langsung berdiri dan mengeluarkan pedangnya. Biar bagaimana pun, Dirinya lah yang menjadi sasaran bagi ratu penyihir itu.

" bagaimana kau bisa memasuki istana ku?! " tanya nya .

" bagaimana, ya? Kau tahu kan aku siapa. Jadi aku tidak perlu bersusah payah untuk mengelabui para penjaga mu dan juga untuk sihir perlindungan istana mu yang lemah " jawab Evil lalu duduk di sofa ruangan Hali itu.

Alih-alih ingin bertarung dengan Hali, Evil malah terlihat santai sembari mengamati sekeliling ruangan Hali.

" apa yang mau kau lakukan?! " tanya Hali yang masih waspada terhadapnya.

" haaa.. tenanglah sedikit, aku kemari bukan untuk melawan mu. Kita kesampingkan dulu urusan kita. " ucap Evil.

Hali pun menurunkan pedangnya dan mencoba untuk tidak terlalu waspada kepada Evil.

" aku mendengar kalau permaisuri mu, bunuh diri. Aku turut berduka " kata Evil.

" ha? Haha.. apa aku tidak salah dengar? Penyihir seperti mu mengucapkan belasungkawa? Apa yang kau tahu soal kehidupan manusia? Kau bahkan pergi begitu saja setelah aku menyelamatkan nyawa mu " sahut Hali.

" ah, soal itu... itu memang tujuan ku kesini, sekalian berterima kasih karena kau telah menyelamatkan ku, meski itu juga karena kau sendiri yang melukai ku " jawab Evil.

Hali terdiam dan menatapnya.

" kenapa? Apa menurut mu aku tidak bisa berterimakasih juga? Walaupun kita di takdirkan untuk saling membunuh, namun tidak ada salahnya jika aku ber terimakasih karena kau tidak membunuh ku di saat aku tidak berdaya "

" aku sangat jarang menemui manusia seperti mu " tambahnya lagi.

" mengapa di antara jutaan rakyat ku dan puluhan juta manusia di dunia ini, hanya kau yang datang menemani ku yang bahkan bukan manusia. Dunia ini sedang bercanda " gumam Hali sambil menatap keluar jendela, memandangi langit petang Naefim yang sangat indah.

" aku beritahukan pada mu, jangan terpesona dengan ku. Karena aku akan segera membunuh mu" kata Evil dan hendak bergegas pergi.

" mau kemana? " tanya Hali

" urusan ku begitu banyak, dan aku sudah mengucapkan apa yang mau aku sampaikan, aku harus pergi " jawab Evil lalu bersiap melompat dari jendela. Namun, tidak di sangka-sangka dan tidak pernah terduga oleh Evil adalah, Evil merasakan genggaman tangan Hali yang menahan dirinya untuk pergi.

" temani aku sebentar, kau kan bisa pergi dengan sihir teleportasi, tidak akan membuang-buang waktu mu kan " katanya pelan.

Ada suatu aliran yang di rasakan oleh Evil saat ia bersentuhan dengan Hali. Aliran yang merasuki setiap celah di tubuhnya, seperti sengatan listrik yang membangkitkan sesuatu yang ada di dalam diri Evil yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya.

Tanpa ia sadari, Evil menuruti kata-kata Hali dan tidak jadi pergi.

Hali menuangkan 2 gelas anggur, yang satunya ia berikan untuk Evilione.

" apa kau menaruh Racun disini? " tanya Evilione saat menerima gelas anggur dari Hali.

" haa.. aku bukan manusia rendahan yang membunuh musuh menggunakan racun " jawab Hali yang dengan santai meminum anggur miliknya. Sementara Evil masih menatapi gelas itu.

" kau tidak suka? Atau kau ingin arak putih? " tanya Hali lagi.

" tidak, ini saja cukup " jawab Evil lalu meminumnya.

Bburrrr!!!

" hoeeeekk!! Minuman macam apa ini?! " seru Evil sambil mengeluarkan kembali anggur yang telah ia minum.

Evilione Where stories live. Discover now