02- Awal

1.6K 199 35
                                    

Vote komen nya dulu say!
Happy reading!

***

Sudah lebih dari satu jam yang lalu, akad nikah mengucapkan ijab qobul tak kunjung usai. Entah hali yang grogi atau alasan tidak bisa.

Wajah jika hali seperti itu, pasalnya ini pertama kali untuknya.

Tamu undangan juga sangat banyak menunggu hali mengucapkan janji sakral. Amato yang notabenya ayah hali geregetan sendiri melihatnya yang tak kunjung mengucapkan kalimat sakral tersebut.

"Saudara hali, apakah anda sudah siap?" Tanya pak penghulu sembari mengulurkan tangannya hendak menjabat tangan hali.

Namun pria remaja itu malah menatap tangan pak penghulu dengan datar dan tidak minat.

Hali mendongak dan menatap sendu pak penghulu. "Pak, gak bisa langsung dah aja?"

Mati-matian seluruh tamu undangan menahan tawanya.

Amato mencubit pelan paha hali. "Yang serius kamu, hali. Jangan bikin malu!" Bisik amato.

(Name) menundukkan kepalanya, jika diberi pilihan maka ia akan kabur saja dari sini.

(Name) berharap semoga ada hidayah dan semuanya batal. Atau ada bencana gitu, agar (name) terbebas dari sini.

"Dimana-mana, kalau mau nikah itu harus mengucapkan janji suci baru kalian sah secara agama dan sah secara negara. Saya ulangi ya mari jabat tangan saya" Pak penghulu tersebut menarik telapak tangan hali dan menjabat nya.

"Saudara halilintar, saya nikah kan engkau dengan (full name) binti rudi pratama, dengan mas kawin uang tunai sebesar seratus juta, dan seperangkat alat solat dibayar tunai!"

Hali menarik napas dalam-dalam dan memejamkan matanya. "Saya Terima nikahnya (fullname) dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" Ucap hali lantang dan tidak ada kesalahan sedikit pun.

"Bagaimana para saksi?" Tanya penghulu pada tamu undangan.

"SAH!!" Jawab mereka serempak.

Hali membuka kelopak matanya lantaran telinganya mendengar kata sah dari seluruh tamu undangan.

"H-hah? Sah?" Beo hali masih tak percaya.

Hali menolehkan kepalanya dan menatap (name) yang sedang menunduk, tangan mungilnya saling bertautan apalagi saat mata tajamnya tak sengaja menangkap satu bulir airmata yang jatuh membasahi pergelangan tangan gadis itu, nangis?

"Bunda tolongin (name)" Cicit (name) pelan, kemudian ia menolehkan kepalanya kearah hali dan kembali bergumam. "Plis gugat cerai gue sekarang"

"Ngapain lo liatin gue kayak gitu?" Tanya hali sinis dan dingin.

(Name) menatap hali dengan sedih. "Plis, talak gue sekarang"

"Gila lo!"

***

"Nih minum" Hali membawakan satu gelas air putih pada (name).

Namun (name) menatap nya datar. "Gue gak haus, kalo gue haus gue bisa ambil minuman sendiri" Jelas (name) dan beralih menatap seluruh tamu undangan yang sedang pada makan.

Hali menoleh ketika mendengar suara tawaan di samping pelaminan, di sana ada Taufan, gempa, blaze, ice, thorn, dan juga solar. Saudara kandung sekaligus anak buah hali.

"Gan! Kayaknya bakalan ada yang belah duren nanti malem!" Ucap taufan meninggikan suaranya.

Hali menatapnya sinis. "Bagi link lah kalo udah selesai" Timpal blaze.

"Link apa bang?" Tanya cowok polos bernama thorn.

Taufan menghela napas pelan. "Link masha and the bear thorn" Jawab Taufan. Sorot mata thorn berbinar-binar, cowok itu berjingkrak-jingkrak saking senangnya.

"Bang mau dong link masha and the bear nya!" Tutur thorn dengan semangat.

"Diem! Malahan nanti malem ada yang mau belah du-"

"Diem, bego!" Timpal gempa sembari membekap mulut Taufan agar tidak berbicara vulgar.

"THORN YA ALLAH!" Pekik solar ketika matanya melihat pergerakan thorn di meja pantry sana.

Thorn, bocah polos nan barbar itu entah sudah sejak kapan membawa 2 piring nasi serta 3 paha ayam, yang satu lagi membawa kue pernikahan dan di nampan yang ia bawa terdapat 2 rasa jus, yaitu rasa jeruk dan melon.

Hali dan kelima saudara nya menepuk jidat kompak dengan kejadian tragis ini.

***

(Name) menyaut handuk yang tersampir diatas kursi, terus berjalan ke kamar mandi.

"Gue duluan!" Entah sejak kapan hali datang dan menghalangi langkah (name).

"Apaan gue duluan! Gue yang pertama datang kesini! Dan pertama yang datang ke kamar mandi!" Ucap (name).

"Kamar mandi ini punya gue, dan pemilik adalah penguasa"

"Tamu adalah raja! Dan lo harusnya ngalah sama gue! Apalagi lo suami gue, harus ngalah sama istri!" Teriak (name).

Hali tersenyum miring. "Lo akuin juga kalo gue ini suami lo"

"Kalo mandi bareng gimana, hm? Kan udah sah" Ucap hali tersenyum miring lalu menaik-turunkan halisnya.

"HALI! KELUAR LO MESUM!!"

To be continue.
Gimana sama part ini? Maaf ya pendek karena terlalu panjang hehe. Lanjut gak nih? Komen dulu untuk next!

Young Marriage [Halilintar X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang