27. THAT NIGHT

1.5K 206 71
                                    

Lisa mengembungkan pipi. Menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan. Lewat kaca tebal yang ada di sampingnya, Lisa menoleh ke kanan ke kiri mencari keberadaan cowok jangkung yang belakangan ini mengganggu pikirannya. Matanya melirik melihat kerumunan cowok yang berjalan sambil tertawa lepas dengan beberapa cewek disana. Lisa menyipitkan matanya, "ah itu orangnya." katanya.

Salah satu cowok disana yang tidak lain adalah Gavin menyadari keberadaan Lisa. Cowok tersebut mengangkat tangannya tinggi dan melambaikan tangan ke arah Lisa, "ALISA." teriak cowok tersebut.

Seperti biasa, Lisa menyambut lambaian tangan cowok tersebut dengan semangat sambil tersenyum. Cowok yang di tunggu oleh Lisa melebarkan matanya kaget dan langsung melirik jam di tangannya. Cowok tersebut langsung berpamitan pada teman-temannya dan segera menghampiri Lisa.

"Udah nunggu lama ya, Lis? tau lo udah datang kan gue kesini pake kendaraan."

Lisa menggelengkan kepalanya, "ihh, santai kak, gue bosen makanya kesini duluan, hehehe."

Regan menarik kursih yang di depan Lisa dan mendudukkan dirinya, "kenapa lo ngga main ke kampus gue? kan ada Jessie juga. Siapa tau lo dapet temen baru."

Lisa tersenyum kikuk, dia meneguk minuman di hadapannya, "nggak deh, heheh. Oh ya, gue belum pesenin apa-apa, pesen sendiri aja ya kak. Takut nggak sesuai selera kalo gue yang pesen."

Regan menganggukan kepala, "nanti deh, gue lagi males ngopi."

Lisa menatap Regan, "loh,, kenapa kaka mau ketemuan di sini kalo males ngopi."

"Yaudah, yuk." kata Regan berdiri dari tempat duduknya.

"Eh? kemana?"

"Ketempat lain."

'Sehat nggak sih ni orang?' ujar Lisa dalam hati.

Walaupun begitu, Lisa tetap mengikuti Regan di belakang. "Lo nggak bawa motor kan?"

"Ngga, kak."

"Oke, sip. Kita jalan aja ya, deket kok. itung-itung olahraga sore." kata Regan yang kini berada di samping Lisa menyamai langkah kaki Lisa.

Lisa menggaruk tengkuknya bingung, "emang kita mau kemana kak?"

"Nanti juga tau." ucap Regan, dia memegang lengan Lisa dan menuntun Lisa menyebrang jalan.

Lisa hanya diam mengikuti kemana Regan akan membawanya. Tanpa Regan tau, Lisa rasanya ingin teriak saat tangannya dipegang oleh tangan lembut milik Regan.

'OCIIII TOLONG, JANTUNG GUE KO NGGAK MAU DIEM YA??? EH TAPI KALO DIEM SEREM JUGA NTAR GUE MATI.' ujar Lisa bermonolog dalam hati.

•••

"Jane." Jane, Bobi, Jaya dan Rosie yang sedang menonton tv bersama menoleh ke sumber suara.

"Kenapa kak?"

Jessie mengeluarkan sebungkus rokok dari jaket Jane. "Lo, ngerokok?" kata Jessie menatap tajam Jane. Jane tersentak kaget, mulutnya kelu tidak bisa menjawab pertanyaan Jessie. Rosie yang sama ikut kagetnya melihat ke arah Jane dengan tatapan penuh tanda tanya.

Jane berdiri dari duduknya, dia menundukan kepalanya menggigit bibir bawahnya tidak berani menatap Jessie. Matanya juga berkaca-kaca, Jane bingung harus menjawab apa.

"JADI BENER, LO NGEROKOK?" ucap Jessie dengan nada yang sedikit di tinggikan. Suasana yang tadinya ramai kini berubah menjadi tegang. Tidak ada yang bersuara, Bobi yang di kenal suka mencairkan suasana pun kali ini memilih diam. Sampai akhirnya Jaya berdiri, "i-itu punya gue, Jes. Gue nitip ke Jane kemarin."

KOSAN BABEHWhere stories live. Discover now