21

14 1 0
                                    

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Hampir semua media sudah tahu masalah ini. Aku sudah kehabisan akal."

"Diam! ... kalau bukan karena kecerobohan dan dendam sialanmu itu, ini tidak mungkin akan terjadi!"

"Kau tahu 'kan, aku muak dengan negara ini, ini caraku untuk membalaskan dendam pada mereka semua, terlebih pada para anak kecil yang akan menjadi penerusnya."

Pria itu mendengus, "kau tidak hati-hati, bodoh, karenamu aku jadi terlibat, citraku pun ikut menurun! ... kalau saja kau bukan saudaraku, aku akan turut menghancurkan cara kotormu ini!"

"Hey, bukankah balas dendam ini juga saran darimu, jangan hanya menyalahkanku saja."

"Cara balas dendammu yang salah, keparat, aku memberikan saran tapi tidak dengan membunuh nyawa anak-anak. Benar-benar tidak punya hati. Kau tak pernah tau betapa sakitnya hati orang tua mereka,"

"Hati kau bilang? Ahahaha ... yang benar saja? Sudah berapa nyawa yang kau korbankan? Kau kira keluarganya tak sakit hati?"

Paul memijat pelipisnya, tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan, begitu banyak masalah yang menimpanya. Bahkan kekacauan di Belanda pun belum selesai, adiknya ini malah menambah beban pikiran baginya.

Peter Van Humbroght adalah adik semata wayang Paul Julio. Pemilik perusahaan Wartolf Company ini juga berhasil membawa nama baik bagi keluarga besar Triple P, begitu pun dengan Tea'rs Group yang dipimpin oleh sang kakak.

*Tripel P. Yakni, Philips De Mc'Guire sang ayah, Paul Julio Mc'Guire anak pertama, dan Peter Van Humbroght Mc'Guire bungsunya.

Perusahaan yang Peter miliki bergerak di bidang produksi makanan ringan, dengan target pasarnya anak-anak di bawah umur. Bisnis itu sangat maju hingga brand-nya dikenal hampir di seluruh dunia.

Namun begitu, pesatnya Wartolf Company tak semulus seperti yang dibayangkan. Kala itu, hampir semua warga United Kingdom berbondong-bondong memboikot produk-produknya tanpa alasan. Siapa yang tak bingung? Namun, Peter yakin pasti ada dalang di balik itu semua yang belum juga terungkap hingga saat ini. Hal tersebut membuat usahanya hancur lebur, ia bangkrut secara besar-besaran karena angka penjualan lebih kecil daripada produksi.

Bangkrutnya Wartolf Company membuat perusahaan itu harus vakum hampir beberapa tahun. Kabar tersebut membuat seluruh warga antusias karena berhasil melenyapkan perusahaan Peter.

Rumor mengatakan bahwa produk yang dibuat tak kayak konsumsi, harganya mahal, dan tak terjamin kesehatannya. Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa makanan tersebut mengandung racun. Gilanya mereka bisa membuktikan dengan membawa hasil tes uji laboratorium ketika sidang.

Padahal nyatanya, sedikit pun Peter tak pernah bermain kotor, semua hanyalah fitnah belaka yang membuat warga masyarakat terhasut oleh berita palsu itu. Logikanya, jika memang makanan itu tak layak, mengapa bisa teruji klinis sebelum dipasarkan? Peminatnya saja begitu banyak, bahkan bisa dikatakan bahwa makanan itu menjadi cemilan favorit pada masanya. Masyarakat mengira Peter bermain curang setelah pengujian laboratorium selesai.

Hancurnya perusahaan yang telah Peter bangun sama sekali tak mengerutkan mentalnya, malah ia tertantang untuk membalas semua dendam yang menggunung di hatinya. Ia harus bangkit, dan memulai semuanya dari awal, termasuk dalam strategi balas dendam pada masyarakat UK. Bayangkan, satu manusia melawan satu negara. Nampak mustahil, bukan?

Sejak saat itu, ia sangat benci terhadap orang-orang munafik seperti warga UK. Mereka terlalu terhasut, padahal nyatanya mereka sangat menyukai produk miliknya dari dulu. Uang adalah segalanya, mereka terprovokasi oleh uang.

LUVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang