Chapter 13

8.9K 528 10
                                    

Fiuhhhh telat update xixixi

Gara-gara tadi telat bangun siang jadi belum nulis. Langsung berangkat kerja cus meluncur

Baru pulang dan langsung kejar tayang xixixi

Jangan lupa vote dan comment ya Bestie

Supaya aku makin rajin upload duo kesayangan ini xixixi

Di tunggu...

*-*-*

"Aku bisa makan sendiri" ucap Mireya ketika Lucas akan menyuapinya makanan lagi.

Dokter mengatakan kemungkinan besok Mireya sudah diperbolehkan pulang. Hasil check up kandungannya sudah keluar dan menunjukkan hasil yang baik.

Lucas menaruh sendok yang di bawanya ke dalam wadah makanan dan menatap Mireya yang terlihat mengalihkan pandangannya.

"Kau masih marah denganku ?" Tanya Lucas dan Mireya mendengus.

Tanpa mengatakan apapun Mireya mengambil makanan yang ada di tangan Lucas. Saat ini dirinya tengah lapar tetapi ia tidak berselera jika di suapi oleh Lucas.

Melihat kekehan Mireya mau tidak mau Lucas menghela napas. Membiarkan Mireya menyuapkan makanannya sendiri.

Mireya sama sekali tidak mau memandangnya sejak dia bangun. Jika saja Mireya bisa beranjak dari ranjang mungkin perempuan itu akan bersembunyi di tempati lain untuk menghindari Lucas.

Lucas mendudukkan tubuhnya di samping bankar yang ditempati Mireya. Hal itu membuat Mireya menatap tidak senang

"Jika kau berpikir bisa mengusirku kau salah. Aku akan tetap di sini" Ucap Lucas langsung.

"Terserah" Mireya menyuapkan makanan lagi ke dalam mulutnya tanpa mengatakan apapun.

Lucas menatap Mireya yang sibuk dengan makanannya tanpa menghiraukannya. Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan memang waktunya untuk makan siang.

Mireya terlihat lahap kala makan dan mengunyahnya dengan khidmat. Tatapannya beralih ke bibir Mireya yang terlihat penuh dan begitu pas.

Jika saja saat ini sedang tidak marahan. Bibir Mireya adalah hal yang paling nikmat untuk dinikmati sekarang.

Namun tentu saja Mireya tidak akan mengijinkan Lucas untuk menciumnya. Bisa-bisa tidak hanya di usir dari ranjang ini. Mungkin Lucas akan ditendang oleh Mireya.

Membayangkan hal itu Lucas tersenyum sendiri. Ya Lucas cukup yakin jika Mireya tega untuk menendangnya.

"Kenapa kau senyum-senyum?" Tanya Mireya yang membuat Lucas menatap perempuan itu.

"Tidak. Hanya saja kau masih cantik ketika cemburu" celetuk Lucas yang sukses membuat wajah Mireya memerah.

Jika saja Lucas tidak bisa mengontrol dirinya. Mungkin Lucas akan tertawa dengan keras melihat wajah Mireya yang terlihat lucu seperti itu.

"Apa... Siapa yang cemburu" ucap Mireya dan Lucas hanya tersenyum kecil.

"Kau tau. Jam terbangku tinggi untuk mengenali segala jenis perempuan dan kurasa kau tidak sulit di tebak"

Mireya melototkan matanya terkejut dengan ucapan Lucas. Kakinya langsung terangkat dan menendang-nendang Lucas.

Katakan jika dirinya kekanak-kanakan. Namun Mireya merasa kesal dengan ucapan Lucas yang seperti itu.

Lebih mengesalkan lagi saat Lucas ternyata sudah menebak apa yang akan di perbuatnya. Lucas dengan tanggap memegang kakinya dan tertawa melihat kelakuannya.

"Brengsek kau" maki Mireya dengan berusaha melepaskan kakinya yang dipegang oleh Lucas.

Namun ternyata tenaga pria itu lebih besar daripada dirinya. Lucas masih memegang kakinya dengan tawa yang terdengar dari bibirnya.

Mireya ( The Story Of Lucas )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang