Villain 7

73.5K 7.9K 31
                                    

Clara menghembuskan nafas panjang. Jika Clara tahu dirinya akan masuk ke dalam tubuh antagonis dari novel yang mantannya tulis, Clara tidak akan membakar novel itu dan membacanya sampai tamat. Dengan begitu, Clara bisa memiliki 'pegangan' untuk menjalani hidup sebagai seorang antagonis sampah yang dibenci semua orang.

Clara memang menjadi seorang nyonya bangsawan yang kaya dan dihormati semua orang. Bahkan, dia juga menjadi bagian dari keluarga kekaisaran karena pernikahan Claramel dengan Duke Clamentime. Dan, yang paling penting Clara sudah menikah dan punya suami sekarang. Tapi, masalahnya Claramel ini dibenci semua orang. Jadi, tidak mungkin ada orang yang sudi menemani Clara berbicara. Jangankan manusia, semut pun memilih lari kalau bertemu Claramel. Claramel juga tidak memiliki satu pun teman baik sehingga Clara tidak bisa berkunjung ke rumah bangsawan lain. Mengelilingi mansion Duke juga akan sangat membosankan karena semua orang pasti akan berusaha sebaik mungkin untuk menghindarinya. Dibandingkan jalan-jalan, itu akan lebih cocok dipanggil 'Serangan Nyonya Claramel yang tiba-tiba'. Haha....

Sekarang, apa yang harus Clara lakukan?!

Padahal, akhirnya Clara punya suami. Tapi, kenapa suaminya malah membencinya? Clara jadi tidak bisa bermanja-manja dan bermesraan. Ketampanan Duke Clamentime jadi tidak berguna. Huhu.....

Omong-omong, dia bilang kalau Claramel selalu masuk ke ruangannya dan mengatainya sebagai pembawa kutukan sialan, kan? Itu sih sudah sangat keterlaluan. Padahal, kutukan Duke Clamentime kan sudah sembuh. Jadi, Claramel seharusnya tidak mengatakan hal itu. Kalaupun kutukannya masih, Claramel juga seharusnya tidak berkata seperti itu. Karena perbuatannya itu membuat Clara jadi dibenci semua orang.

Argh! Dasar antagonis sialan menyebalkan!

Claramel kan punya suami tampan dan kaya. Dia seharusnya diam saja dan menikmati ketampanan suaminya ini tanpa melakukan hal gila yang bisa mengancam keselamatan hidupnya di masa depan. Kenapa Claramel malah menjadi antagonis dan menyusahkan Clara?!

"Argh! Menyebalkan sekali!!" teriak Clara sembari menggigit bantalnya.

Clara baru memasuki tubuh Claramel selama beberapa jam. Dan, dia rasanya sudah ingin segera menjalani kehidupan ketiganya.

Dunia lama maupun dunia barunya sama saja. Sama-sama dipenuhi sampah! Bedanya, di dunia ini Clara-lah yang jadi sampahnya.

Clara beranjak duduk di atas kasur. Dia menatap sekitar. Mencoba mencari kegiatan yang bisa membuatnya terlihat sibuk.

Mata Clara berhenti di sebuah lemari kayu besar. Apa Clara mencoba memadupadankan pakaian dengan perhiasan saja? Atau, dia bisa mencoba beberapa pakaian yang dimiliki Claramel. Ah, bicara soal pakaian, Clara baru ingat kalau dia harus menjual pakaian norak yang dipenuhi permata itu dan mengembalikan uangnya pada Duke Clamentime sebelum dia membunuhnya. Apa Clara lakukan sekarang saja? Tapi, masalahnya Clara sedang malas melakukannya sekarang. Toh, dia bisa menyuruh para pelayan yang memilah pakaiannya, kan?

Kalau begitu, Clara harus melakukan apa? Sesuatu yang tidak membosankan tapi juga tidak membuat Clara malas untuk melakukannya. Sesuatu yang seperti itu. Apa ada?!

"Argh!!! Aku bosan sekali!!!" teriak Clara kencang.

Rose membuka kedua pintu kamar Clara. Wajahnya terlihat panik.

"Apa anda baik-baik saja, Nyonya Claramel?!" tanya Rose.

Clara menutup mulutnya. Apa suara teriakannya begitu keras sampai Rose bisa mendengarnya?

"Aku baik-baik saja! Hanya sedikit bosan." kata Clara jujur.

"Apa anda ingin pergi ke butik dan memesan beberapa pakaian lagi seperti biasa? Atau, apa anda ingin pergi ke toko perhiasan dan membeli perhiasan baru?" tanya Rose.

Clara menatap Rose. Dia bahkan ingin membuang semua pakaian dan perhiasan norak yang ada. Jadi, mana mungkin dia membeli yang baru. Lagipula, Duke Clamentime pasti akan membunuhnya kalau Clara berani menghamburkan uang untuk hal yang tidak berguna lagi.

"Apa tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan di dalam mansion?" tanya Clara.

"Jika anda tidak keberatan menerima saran dari rakyat jelata yang hina ini, saya akan memberitahu anda beberapa kegiatan yang bisa anda lakukan di dalam mansion...."

Clara menatap Rose datar. Perasaan tidak ada pelayan yang seperti ini dalam cerita bertema kerajaan manapun. Selera Claramel dalam mendidik pelayannya benar-benar aneh dan tidak berperikemanusiaan.

"Rose!" panggil Clara.

"Iya, Nyonya Claramel! Rakyat yang hina ini ada di sini!"

"Kau tidak perlu bicara seperti itu lagi. Jadi, bisakah kau bicara seperti pelayan kebanyakan?" tanya Clara sembari tersenyum canggung.

Rose tersentak. Dia tersenyum tipis sebelum akhirnya kembali membungkukkan badannya.

"Tentu, Nyonya Claramel! Akan saya laksanakan sesuai perintah anda!" katanya.

"Lalu, panggil aku 'Nyonya Duchess' mulai sekarang!" kata Clara lagi.

Panggilan 'Nyonya Claramel' membuat Clara merasa tak nyaman karena nama itu membuatnya mengingat kalau namanya sama dengan nama antagonis yang tubuhnya sedang dia tempati sekarang ini. Clara akan menerima perpindahan jiwa ini. Dia juga akan menerima semua kejahatan yang sudah dilakukan Claramel sebelumnya. Tapi, bukan sebagai diri Clara. Melainkan, sebagai masa lalu Claramel. Sekarang, masa depan Claramel akan ditentukan oleh Clara. Jadi, mari perbaiki satu-persatu kesalahan yang sudah Claramel lakukan. Dengan begitu, masa depan Clara pasti akan sangat cerah. Lebih cerah dibandingkan sinar matahari pagi.

Rose tersentak kaget. Dia tersenyum lebar. Mengangguk.

"Baik, Nyonya Duchess!" katanya sembari membungkukkan badannya.

Panggilan 'Nyonya Duchess' menandakan kalau Clara menerima posisiku sebagai nyonya besar di keluarga ini. Dengan kata lain, Clara menerima pernikahannya dengan Duke Clamentime dan akan segera melaksanakan tugasnya sebagai seorang nyonya rumah. Tapi, memangnya Clara yang biasa jadi pengangguran ini bisa mengerjakan tugasnya sebagai seorang duchess?!

Yang ada mansion duke malah berantakan karenanya. Haha.... Mari berharap pada kemampuan Claramel saja. Semoga tubuh ini bisa melaksanakan tugasnya dengan baik atau Clara akan menjalani kehidupan ketiganya.

"Aku ingin minum teh di taman kaca!" kata Clara.

Dia baru sadar akan kegiatan yang biasa dilakukan bangsawan satu ini. Clara sudah lama ingin mencobanya. Tapi, begitu dia mencoba melakukannya di halaman belakang rumah, para tetangga kompak mengganggunya. Suara ketukan palu, anjing yang menggongong, bayi yang menangis, blablabla.

Benar-benar berisik.

"Baik, Nyonya Duchess! Kami akan menyelesaikannya dalam 5 menit!" kata Rose sembari beranjak pergi.

Clara mengangguk.

"Aku akan pergi ke taman terlebih dahulu sembari menunggu!"

Clara beranjak pergi. Dia melangkah menuju taman kaca. Tubuh Claramel mengingat dengan jelas setiap jengkal mansion Duke. Jadi, Clara tidak akan tersesat. Yah, semoga saja begitu.

Omong-omong soal Claramel, kemana jiwa gadis itu pergi ketika jiwa Clara masuk ke tubuhnya, ya? Apa jiwanya pergi ke alam kematian? Atau, menjadi arwah gentayangan?

Pertanyaan itu terus menghantui kepala Clara sampai membuatnya tak sadar kalau dia sudah tiba di taman kaca. Clara tersentak ketika manik matanya menangkap seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dengan rambut biru keperakan dan manik mata sehijau daun muda tengah duduk di depan bunga berwarna biru.

Anak laki-laki yang mirip dengan tampilan Edgard versi mini itu benar-benar tampan.

Tunggu sebentar! Anak laki-laki di dalam mansion Duke yang bebas berkeliaran di taman kaca yang hanya boleh dimasuki oleh keluarga duke? Anak laki-laki seperti itu....

"Louis!" seru Clara ketika menyadari siapa anak laki-laki itu sebenarnya.

Satu-satunya anak laki-laki dari Edgard Won Clamentime. Tuan muda dari keluarga Duke Clamentime yang mewarisi kutukan dan kekuatan kegelapan ayahnya. Anak tiri dari Claramel.

Louis Walter Clamentime.

Apa yang dia lakukan di sini?!

I'm The Villain's Mom✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now