Villain 66

36.3K 4.5K 79
                                    

Clara menatap tanaman di taman mansionnya. Pepohonan dengan daun penuh warna. Bunga yang menari bersama dengan kupu-kupu. Semak yang dipotong dengan berbagai bentuk. Taman ini sangat indah.

Kepala Clara mendangak. Menatap sebuah pohon dengan ukuran yang sangat besar. Clara menyentuh dahan pohon itu. Mata Clara terpejam. Dia berusaha berkomunikasi dengan pohon itu.

Seperti yang kalian tahu, Clara tiba-tiba saja bisa mendengar pohon bicara dan melihat ekspresi wajahnya yang tersenyum. Padahal, manusia biasa seharusnya tidak bisa mendengar pohon bicara apalagi sampai melihat ekspresi wajahnya. Pohon tidak bisa bicara dan tidak memiliki wajah. Jadi, jelas ada yang salah dengan Clara. Kejadian itu tidak hanya terjadi saat Clara tengah berada di bukit sembari mengawasi anak-anak yang sedang bermain. Saat Clara berjalan-jalan dengan Louis dan Edgard, dia juga bisa mendengar suara pohon di pinggir jalan yang memuji Louis. Mereka semua tersenyum lebar sembari menatap setiap gerak-gerik Louis.

Bukankah ini semakin terasa tidak masuk akal? Bukan hanya mengerti ucapan makhluk purba dan kuda. Clara sekarang bisa bicara pada pohon. Bagus sekali! Dia pasti benar-benar sudah kehilangan akal!

Tapi, kemampuan untuk bicara dan melihat ekspresi pohon itu tiba-tiba saja menghilang saat Clara mati-matian menyangkal kekuatan itu. Jadi, sekarang Clara ingin menguji kemampuan aneh ini. Karena itulah Clara datang ke taman.

Dia ingin tahu. Andaikata Clara menerima kekuatan aneh ini, apakah dia bisa bicara kembali bicara dengan pohon?

"Aku tahu kau bisa bicara!" kata Clara dalam hatinya.

Kelopak mata gadis itu terbuka. Dia mendangak. Pohon yang sudah terlihat sangat tua itu menatapnya. Tersenyum.

"Apa pada akhirnya kau sudah mengingat semuanya?" tanya pohon itu dengan tatapan yang penuh harap.

Ah, rupanya kekuatan ini bisa kembali lagi saat Clara menerimanya. Kalau begitu, artinya Clara bisa mengendalikan kekuatan ini. Kapan dia ingin bicara dengan pohon. Dan, kapan dia ingin sendirian.

"Mengingat soal apa?" tanya Clara bingung.

"Sepertinya masih belum, ya! Tidak, apa! Kau akan segera mengingatnya." kata pohon itu sembari tersenyum.

Clara memperhatikan pohon itu lamat-lamat. Alis pohon ini sudah berubah jadi putih. Ada janggut dan kumis putih yang melingkar di bibirnya. Kalau jadi manusia, pohon ini pasti sudah tua sekali.

"Apa maksudmu? Apa ada hal yang harus aku ingat?" tanya Clara.

Dia benar-benar tidak tahu apa yang dimaksud pohon tua ini. Masih belum ingat? Ingat soal apa? Ah, sialan! Bisa-bisanya Clara lupa.

Ulang tahun Louis.

Ulang tahun bocah itu kan hanya tinggal dua minggu lagi. Argh! Bagaimana mungkin Clara bisa lupa dengan ulang tahun putra kesayangannya itu?! Louis pasti belum pernah merayakan ulang tahun sebelumnya. Makanya, bocah itu diam saja. Karena dia pikir ulang tahunnya bukanlah hal yang harus dirayakan. Sama seperti ulang tahun sebelum, sebelum, sebelum, sebelum, sebelum, dan sebelumnya lagi.

Tahun ini, Louis akan berusia 7 tahun. Jadi, Clara harus merayakan ulang tahunnya dengan segala hal yang berkaitan dengan angka 7. Lilin, kue, dan dekorasi pesta. Semuanya harus membentuk angka 7.

Ini akan jadi pesta ulang tahun pertama bagi Louis. Jadi, Clara harus membuatnya seistimewa dan semeriah mungkin agar Louis terus mengingatnya.

Pohon tua ini baik sekali karena sudah mengingatkan Clara akan ulang tahun putra kesayangannya. Walau caranya sangat bertele-tele. Setidaknya, pada akhirnya Clara tetap mengingat semuanya.

I'm The Villain's Mom✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now