54| Kehilangan kedua kalinya

11.6K 844 16
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"jadi maksud lo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"jadi maksud lo. Ini semua ulah mereka?!" Tanya Tiger.

"Anjing tu orang! Kita harus kasih pelajaran ke mereka!" Bara begitu siap untuk bertempur melawan anak buah Mr. R

"Jangan sekarang" ujar Jefan dengan tegas. Dengan sorot mata tatapan tajam bak elang.

Bara yang mendengarnya sedikit kesal. "Sampai kapan gini terus!" Bentaknya.

Tatapan tajam itu menatap panglima perang mereka semua. Siapa lagi kalau bukan Bara. "Sampai kita, dapetin bukti yang kuat"

Ia yang mendengarnya terkekeh. "Bukti? Jelas-jelas kita udah dapat bukti! Tapi lo malah bilang belum dapat bukti?!"

"Bukti emang udah di depan mata. Tapi kalau cuma bukti itu aja yang kita dapat, itu belum kuat. Bisa aja, mereka pakai nama Mr. R buat akallan mereka." Ujarnya panjang lebar.

Mereka semua terdiam. Perkataan Jefan memang ada benarnya, bukti yang hanya stiker diamond belum menentukan kalau Mr. R si pelaku di balik semua ini.

~~~

Rahza duduk di dekat makam yang terlihat kotor. Dia membersihkan, makam itu yang di tumpukan daun-daun kering. Setelah bersih, ia taburkan bunga di atas makam. Lalu menaruh setangkai bunga mawar di depan nisan.

Sorot matanya terlihat begitu teduh, sangat sedih ketika mengingat kejadian dulu. Tapi bibirnya kembali tersenyum, setelah mengingat kejadian konyol waktu kecil, yang pernah mereka lakukan bersama-sama.

Tangannya mengusap nisan itu dengan lembut, "Lama ya, kita gak ketemu. Tau gak sih, gue itu rindu banget sama lo. Kapan kita bisa bareng lagi star? kapan? Gue pengen... Banget, bisa cerita banyak sama lo. Tentang Gio, tentang sahabat gue, apalagi sih Alana yang bawel. Dia lebih bawel dari lo. Gue rindu kehadiran lo star, kenapa lo gak hadir di mimpi gue?" air matanya perlahan turun, membasahi pipinya yang mulus.

Ia menghapus air mata yang membasahi pipinya, "Kalau gue punya kekuatan, kayak di film-film. Mungkin permintaan gue cuma satu. Gue pengen lo kembali hidup satu hari aja buat gue, dan di hari itu juga. Gue akan cerita semua kehidupan gue, gak cuma itu, gue akan ajak lo keliling ke London. Yang paling penting, gue pengen peluk tubuh lo star, gue rindu kehadiran lo" Lanjutnya.

sweet but fierce (REVISI)Where stories live. Discover now