MISTERI DEWI BULAN : REMBULAN

85 38 4
                                    

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)

Happy Reading💜

Di hutan yang rindang, terdapat sepasang suami-istri yang sedang mencari kayu bakar serta buah-buahan liar untuk dimakan. Tiba-tiba seekor kelinci muncul dari balik pohon, membuat perhatian pasangan tersebut teralihkan. Dengan kerjasama mereka berdua mulai menangkap kelinci tersebut. Akan tetapi, yang tidak mereka berdua ketahui ialah, bahwa mereka berdua telah melewati sebuah batas kasa mata.

Semakin lama, mereka berdua semakin memasuki hutan tersebut. Kelinci yang mereka kejar akhirnya tertangkap. Saat mereka sadar, mereka telah berada di sebuah pohon beringin yang sangat besar, dengan pepohonan yang rindang, terlihat sangat seram. Tiba-tiba sebuah suara dahan yang patah mengagetkan keduanya.

"Siapa itu?!!"

Tiba-tiba dari balik pohon beringin tersebut, muncul seorang gadis dengan wajah penuh cacar. Sepasang suami-istri itu terkejut melihatnya.

"Siapa kau?"

"Aku...aku tinggal di sini."

"Apa???"

Diantara rasa keterkejutan itu, tiba-tiba suara perut yang kelaparan terdengar, membuat sepasang suami-istri itu tertawa kecil, sedangkan gadis yang merasakan perutnya bergemuruh lapar menunduk malu.

"Apa kau lapar?"

"Ya...."

"Ayo kita makan bersama dengan daging kelinci ini. Aku kan membersihkan terlebih dahulu."

"Aku akan membuat api."

"Apakah...ada yang bisa aku bantu, Bibi?"

"Tidak perlu, ini ada buah. Kau bisa memakannya dahulu untuk mengganjal perut."

"Terimakasih Bibi."

"Paman, Bibi, apakah kalian sudah memiliki anak?"

"Tidak, kita berdua belum memiliki anak. Mungkin belum waktunya."

"Paman, Bibi sebagai imbalan atas kebaikan kalian, aku berdoa semoga kalian cepat diberikan anak."

"Terimakasih, Nak."

"Hari sudah mulai petang, apakah Paman dan Bibi tidak pulang?"

"Ah, iya kau benar, Nak. Baiklah kita akan pulang dahulu. Apakah kau ingin ikut?"

"Tidak Paman, rumahku dekat dari sini."

"Hm, baiklah hati-hati ya."

"Hati-hati kembali, Paman, Bibi."

Melihat pasangan suami-istri yang perlahan pergi. Gadis itu perlahan mengangkat tangannya membentuk sebuah pola. Cahaya putih keemasan pun perlahan muncul dan terbang ke arah pasangan suami-istri itu dan masuk ke dalam perut sang istri.

***

Di sebuah gubuk yang tidak jauh dari sungai. Terlihat seorang wanita sedang menjemur pakaian. Sedangkan di sisi lainnya, seorang pria sedang berjalan dengan tergesa-gesa menuju rumahnya dengan membawa sesuatu di pelukannya yang ia bawa dengan hati-hati. Senyum lembut pria itu ulas sepanjang jalan.

"Raeni, lihat apa yang aku temukan!"

"Memangnya apa yang kau temukan, Raden?"

"Aku menemukan bayi, Raeni!"

"Apa? Bayi??"

"Iya, lihat dia sangat cantik bukan?"

"Ya, dia terlihat sangat cantik. Tapi bagaimana kau menemukannya, Raden?"

[10] THE BOOK COLLECTIONWhere stories live. Discover now