17

470 58 8
                                    

Hari ini tepat satu tahun semenjak san dan wooyoung memutuskan untuk menjalin hubungan dan melaksanakan tunangan pada bulan lalu, untuk pernikahan? Entahlah mungkin setelah keduanya memiliki waktu yang cukup lenggang untuk mempersiapkan semuanya mereka akan melakukannya.

Keduanya tak pernah terlibat dalam pertengkaran hebat, mungkin hanya semacam perkelahian kecil yang hanya bertahan satu jam lalu keduanya akan menempel kembali seperti biasa. Ya, semuanya berjalan mulus.

Kendati begitu, yunho tetap tak suka melihat keduanya bersama. Ada perasaan mengganjal yang tak ia sampaikan kepada wooyoung. Berharap san berbeda dengan orang yang ia kenali.

Hingga hari ini, tepat nya ketika san hendak mengajak junseok untuk keluar berjalan-jalan berdua. Ia sengaja tak mengajak wooyoung, pikirnya lelaki itu pun tengah sibuk dengan urusan nya sekarang. San sudah menghubungi wooyoung, memberitahu lelakinya bahwa ia akan menikmati waktu berdua bersama junseok, dan wooyoung menyutujuinya. Toh mereka memang terlihat jarang menghabiskan waktu berdua.

San mengajak junseok ketaman bermain anak-anak. Junseok terlihat bersemangat dengan berbagai wahana dan permainan yang ia sukai itu, san hanya tersenyum melihat anaknya, lalu membiarkan junseok bermain sepuasnya sementara san memperhatikan anak semata wayang nya tak jauh dari tempat junseok bermain.

San melakukan panggilan video bersama wooyoung, memperlihatkan kepada wooyoung betapa bersemangat nya junseok juga memberitahu wooyoung bahwa sedari tadi anaknya menanyakan kehadiran wooyoung. San menunjukkan ekspresi kesal yang dibuat-buat, ia sedikit cemburu dengan kedekatan wooyoung dan anaknya.

"Makannya kamu tuh jangan kerja mulu, minimal seminggu sekali ajak junseok main, biar dia gaasing sama kamu" ucap wooyoung diseberang sana.

"Yakan ini aku lagi ajak junseok main" jawab san sedikit tak terima dirinya disalahkan padahal memang begitu kenyataannya.

"Baru sekarang, kemarin-kemarin kemana tuh? Giliran anak kamu nempel sama aku ngambek cemburu" jawab wooyoung lagi.

"Sebentar lagi kan jadi anak kamu juga" ucap san menggoda, wooyoung menggulirkan matanya sebal.

"Sebelum aku kenal kamu juga dia udah jadi anak aku sih, anak angkat." Jawab wooyoung.

"Iyadeh, sipaling orangtua nya junseok" sama terkekeh, ia sebenarnya tidak terlalu cemburu dengan kedekatan keduanya, justru san senang karena wooyoung sudah dekat dengan anaknya. Ia tak perlu khawatir lagi jika junseok bersama wooyoung.

Cukup lama mereka melakukan panggilan video hingga junseok menghampiri san, lalu mengeluh perutnya berbunyi dengan bibir yang dimajukan. San mengucapkan salam pamit kepada wooyoung lalu mengajak junseok kesalah satu tempat makan sushi favorit junseok yang letaknya tak jauh dari sana. Memesan makanan lalu duduk di tempat yang seharusnya di tempati oleh 4 orang.

San mengajak junseok berbicara, menanyakan hal hal sepele yang ingin ia ketahui dari anaknya itu. Hingga sebuah suara menginterupsi kegiatan mereka berdua.

"S-san?" Terdengar suara yang tak asing dalam pendengaran san, san belum menoleh. Ia masih tak meyakini suara itu. Hingga pada menit berikutnya san berbalik dan mendapatkan sosok tersebut berdiri tepat didepan matanya.

San masih diam, tak mempercayai bibirnya untuk berkata. Sorotan matanya terpancar penuh kerinduan. Itu dia sosok yang dulu ia cintai, sosok yang melahirkan junseok kedua. Juga, sosok yang ia rindukan kehadirannya.

Melihat papanya hanya diam saja, junseok menginterupsi san dengan suara nya "papa kenapa diem aja? Orang itu siapa?" Ucap junseok sembari menunjuk pria cantik dihadapan nya.

TBC

see you on next chapter hehe



meet again? // sanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang