🍒

234 27 1
                                    


Chanyeol pulang dari kediaman keluarga Baekhyun tidak terlalu malam..

Namja tinggi itu berjalan kaki ke halte bus..

Kenapa Chanyeol tidak memakai mobil nya? Siwon selaku ayahnya mengambil paksa kunci mobilnya Chanyeol.. dan apalagi uang yang ia gunakan juga dibatasi.

Namja tinggi berjalan menuju halte..

Tangan dimasukkan ke saku celana..

Dingin yang dirasakannya, angin berhembus kecil membuat dirinya sedikit kedinginan..

Ia duduk di kursi halte sembari menunggu mobil bus selanjutnya..

Baru saja menunggu..

Yeoja mungil berlari melangkahkan kakinya sembari berteriak memanggil namanya.

" Chanyeol!!"

Chanyeol langsung menoleh ke samping.

" EO?"

" Aku ingin memberikan ini" ucap Baekhyun memberikan sebuah shall.
Dan langsung dipakaikan dileher pria jakung dihadapannya.

Chanyeol hanya bisa menahan senyum melihat wajah Baekhyun sedekat itu.

" Cha~ udah selesai" seru Baekhyun.

" Te- terimakasih" ucap Chanyeol sedikit gugup.

" Gwenchana"Baekhyun tersenyum simpul dan namja tinggi yang melihat itu ingin berteriak sekeras-kerasnya.

Mobil bus selanjutnya datang membuat mereka harus berpisah..

" A-aku pergi dulu" ujar Chanyeol langsung diangguki oleh Baekhyun.

Chanyeol masuk dan duduk, sesekali ia melihat yeoja mungil itu masih menunggunya..

Sampai mobil melaju, dan bayangan Baekhyun kini menghilang..

Chanyeol ia hanya terdiam menyandarkan kepalanya ditepi jendela.. tangan nya bergerak mengelus shall pemberian Baekhyun.

Terasa tidak langsung tersenyum terukir diwajahnya dingin seorang park.

Chanyeol tersenyum mengingat kejadian dimana wajah Baekhyun sangat dekat saat dia memakai shall.

" Sepertinya aku menyukainya" lirih Chanyeol hampir tidak terdengar.

🍒

Baru sampai kediaman rumah sendiri..

Chanyeol sudah berhadapan langsung dengan sang ayah..

Namja tinggi berusaha acuh tapi suara khas pria tua yang ia benci terdengar membuat langkahnya terhenti.

" Chanyeol!!"

Chanyeol hanya menoleh sedikit.

" Apa kau sudah puas berpacaran dengan gadis itu" ucap Siwon membuat Chanyeol sedikit menahan amarahnya.

" Bukan urusanmu"Chanyeol-

" Okey, emang bukan urusan ku, tapi kau tau.. keluarga Baekhyun itu berkerja sama dengan perusahaan ayah, otomatis jika ayah memutuskan kontrak.. keluarga mereka akan bangkrut dan ayah yakin akan membuat gadis bernama Byun Baekhyun itu menderita" bohong Siwon untuk memancing amarah nya sang anak.

" Jangan kau sentuh dia dengan tangan kotor mu" desis Chanyeol marah.

" Ouh takut " Siwon menyugingkan seringainya.

" Jangan bermain-main dengan ku pak tua!!" Sarkas Chanyeol.

" Jika kau tidak ingin membuat pria tua ini bermain-main.. harusnya ada syarat untuk menghentikan tangannya yang jahil ini" celoteh Siwon memandangi tangan nya.. seakan-akan meledek.

" APA YANG KAU MAU " rahang bawah Chanyeol mengeras..

" Tenang lah park, aku hanya ingin kau seperti dulu" ucap Siwon dengan enteng.

" Aku tidak akan pernah menjadi boneka mu lagi, kau camkan itu " cerca Chanyeol.

" Ouh ya? Yasudah aku akan mencabut kerja sama nya?" Ejek Siwon membuat Chanyeol terdiam sejenak.

" Kenapa kau diam, wahai putraku" Siwon menyeringai..

Chanyeol diam bukan nya takut dia memikirkan selama berapa Minggu ini hatinya menghangat karena sesosok wanita yang selalu ada disampingnya..

Seakan saat itu waktu berhenti bergerak.. Chanyeol seperti melihat bayang-bayang senyum Baekhyun..

Itu hanya persekian detik.. tiba-tiba wajah Baekhyun berubah sendu..

Chanyeol bisa membayangkan keluarga Baekhyun itu menderita dan itu salahnya..

" Aku membenci mu Chanyeol!!" Kata-kata itu muncul di kepalanya seakan-akan itu akan terjadi jika dirinya tidak menuruti keinginan sang ayah..

Chanyeol menghela nafas sembari mengepalkan tangannya..

" Baiklah" jawab Chanyeol takut jika yang dipikiran nya itu akan terjadi dimasa depan..

" Kenapa kau mengatakan secepat itu? Apa benar jika kau mencintainya?" Ejek Siwon membuat Chanyeol memalingkan wajahnya enggan sekali untuk menatap wajah sang ayah..

Siwon menyeringai tercetak jelas di wajahnya..

" Rencana ku berhasil" monolog Siwon.

🍒

Chanyeol seperti biasa bangun dipagi hari, ia harus menjalani kehidupan lamanya.. menjadi Chanyeol si pangeran sekolah..

Kalau bukan ancaman sang ayah, dirinya pasti bangun kesiangan, berangkat ke sekolah, lalu melompat pagar.. dan tidur di kelas saat guru mengajar..

Chanyeol biasanya berangkat dengan style anak nakal tapi sekarang berubah drastis..

Ia memakai seragam sekolah baru tanpa bolong di bagian lutut nya ..

Baju juga dimasukkan..

Dasi juga ia pakai..

Diam yang dirasakan oleh Chanyeol melihat dirinya didepan cermin..

Seperti melihat dirinya dimasa lalu..

Chanyeol yang dulu patuh dan sering mendapatkan juara dan nilai bagus, jika sekali saja Chanyeol mendapatkan nilai dibawah 💯..
Ia akan bernasib menjadi boneka yang ditusuk-tusuk dengan banyak nya keinginan sang ayah..

Air mata jatuh di pipinya membuat Chanyeol terbangun dari lamunannya..

" Apaan sih, kok aku nangis" ucap Chanyeol seolah-olah tidak ada terjadi

Skip

Baekhyun baru sampai ke sekolah, ia melihat sosok yang di kenal berdiri tertutup pohon, seakan-akan ia bersembunyi..

Yeoja mungil berjalan mendekatinya..

" Chanyeol? Kau sedang apa" tanya membuat Chanyeol berjengit kaget..

". Kau mengubah gaya mu berpakaian" tanya Baekhyun lagi.

" A-pa terlihat aneh? "Chanyeol.

" Anindae, kau sangat tampan" puji Baekhyun membuat Chanyeol memalingkan wajahnya menutupi senyuman yang terukir.

  BAD BOY {END}Where stories live. Discover now