Memberikan Keputusan

6.4K 240 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pagi hari di kediaman Gus Adzhar dia sekarang sudah siap dengan setelan pakaian fomal. Ia akan ke kantor sudah lama sekali sepertinya ia tak ke kantor.

Masalah perjodohan ini, Gus Adzhar sudah mengadukan nya pada Allah SWT, dan ia sudah diberi pentunjuk. Ia harus menerima perjodohan ini.

Gus Adzhar membuang nafas berat, ia pun mengambil Tas kerjanya lalu melenggang pergi ke luar.

"Assalamu'alaikum." Gus Adzhar datang ke meja makan. Yang sudah ada Abi Umar, Umi Umayra dan Syakila. Semalam Syakila menginap disini.

"Wa'alaikumsalam. Sini Bang makan dulu." ajak Umi Umayra, Gus Adzhar mengangguk lalu duduk disamping Syakila dan di depan nya Abi Umar

Gus Adzhar mengambil selembar roti lalu memoles kan sedikit saos tomat ditambah dengan baluran Alpukat dan juga telur lalu menutupnya dengan satu lembar roti lagi.

Ah, Gus Adzhar sangat menyukai perpaduan ini. Gus Adzhar orang nya tidak bisa makan berat jika pagi hari. Jadi ia selalu memakan roti

"Kenapa Abang tidak memakan nasi? Kalo Syakila udah ga kenyang segitu." ujar Syakila, ia memakan nasi goreng. Umi Umayra pun sama.

Kecuali Gus Adzhar dan Abi Umar, memang dua jantan ini jika pagi tidak pernah memakan nasi alasan nya pun sama

"Agar tubuh ideal, dan tidak kekenyangan."

"Abang nurun dari Abi." jawab Gus Adzhar acuh

"Abi nurun dari Abi, Abi." jawab Abi Umar disela sela memakan roti nya.

"Jadi Abi Abi nurun dari Abi Abi lagi." jawab Syakila berbelit belit

Mereka terkekeh melihat raut wajah kebingungan Syakila

"Oh iya Bang gimana perjodohan nya. Kamu terima?" tanya Abi Umar

Byurr

Bukan Gus Adzhar yang menyemburkan air putih itu, tapi Syakila. Ia syok kala mendengar lontaran kata kata dari Abi nya.

"Siapa yang dijodohin Bi?" tanya Syakila heran

"Abang mu lah, emang kamu mau Abi jodohin?" tanya Hajrin kepada putrinya

"Dih nggak. Kila nggak mau dijodoh jodohin. Udah Abang aja gapapa."

Gus Adzhar mendelik kepada adik satu satunya. Apakah ada jasa pertukaran adik Gus Adzhar ingin menukarkan Syakila

Abi Umar menggelengkan kepalanya lalu kembali menatap Gus Adzhar yang masih santai dengan makanan nya.

"Gimana Bang?"

Gus Adzhar menelan gigitan terakhir roti nya lalu meminum air."InnsyaaAllah Bi, Adzhar Terima."jawab Gus Adzhar yakin tak yakin

Abi Umar dan Umi Umayra tersenyum. Akhirnya putranya ini menerima permintaan kedua orang tuanya

GUS ADZHAR [END] Tahap RevisiWhere stories live. Discover now