01. Kenyataan

528 61 3
                                    

Park hyunseok, seorang remaja yang baru menduduki kelas 1 SMA harus menerima kenyataan bahwa ia di tinggal oleh ibunya karena sebuah kecelakaan maut yang menewaskan ibunya.

Dia begitu terpukul dengan kenyataan ini, dia tidak tau harus menjalani hidup seperti apa kedepannya. hyunseok sangat bergantung terhadap ibunya, bagi park hyunseok ibunya adalah sumber kebahagiaannya.

Di saat pemakaman ibunya hyunseok hanya diam menatapi foto bingkai ibunya yang sedang tersenyum. Banyak pelayat yang melihat hyunseok dengan iba karena kasian, mata indahnya memerah sembab akibat sehabis menangis. hyunseok merupakan anak tunggal. dia tidak tau siapa ayahnya. dan sekarang dia sendiri di dunia ini.

"Bukannya itu anaknya bu ****"  bisik bisik orang yang ngelayat yang masih bisa di dengar oleh hyunseok

(namanya author samarin soalnya gatau nama emaknya phs siapa T-T)

"Kasian sekali ya, kudengar dia anak tunggal"

"Anaknya begitu cantik, apa benar dia laki laki"

"Hush jeng, gaboleh gitu tapi iya yah cantik banget buat ukuran laki laki"

Dan masih banyak bisikan lainnya yang melihat hyunseok, hyunseok tidak peduli dan masih sedih dengan dunianya sendiri.

"Park hyunseok"
Seseorang memanggil namanya. dia adalah ajudan ibunya kita sebut saja pak kim. bagaimana bisa ibunya memiliki ajudan? ibunya Park hyunseok merupakan seorang pebisnis yang cukup sukses, ibunya memiliki restoran dan hotel bintang 5 yang terkenal.

Hyunseok yang sedang duduk mendongak melihat kearahnya pak kim, pak kim mendekati hyunseok dan memegang salah satu tangan hyunseok.

"Kamu harus jadi anak yang kuat hyunseok" ucap pak kim.

Mendengar ucapan pak kim hyunseok hanya diam, tidak menanggapi ucapan pak kim, rasanya ia ingin menangis kembali.

"Kamu pasti bisa melalui ini semua, dan ini ada surat dari ibu mu" pak kim menggeluarkan amplop surat dari jasnya dan memberikan amplop itu kepada hyunseok.

"Beliau menitipkan surat ini kepada saya sebelumnya" hyunseok menerima surat tersebut, setelah itu pak kim pergi.

Pemakaman ibunya pun selesai. waktu berlalu begitu lambat, sekarang masih pukul 9 malam, hyunseok sudah berada di rumahnya dan sedang duduk di ruang tamu rumahnya. dingin, gelap, dan begitu sepi. Seakan dunianya runtuh dalam sekejap.

Hyunseok menggambil amplop yang tadi di berikan pak kim di atas meja yang ia simpan. Hyunseok pun membuka isi amplop tersebut yang berisikan surat dan sebuah foto? foto tersebut yaitu seorang pria yang mungkin sudah menginjak usia 40an? Hyunseok tidak tau itu foto siapa dan hyunseok membaca surat tersebut.

----------------------------------------------------------------------

Untuk seokie anakku tersayang.

Ketika kamu membaca ini berarti ibu sudah tiada, maafkan ibu ya sayang karena menginggalkan mu.
Kamu pasti sekarang sedang menangis, kamu harus menjadi anak yang kuat, dan sehat nak.
Maafkan ibu juga karena meninggalkan mu tanpa berpamitan.
Ibu sudah menggurus kepindahan sekolah mu yaitu ke SMA jaewon agar kamu menjadi aman.
Ibu juga sudah menitipkan kepada pak kim agar saham perusahaan ibu di berikan kepadamu sepenuhnya, agar masa depanmu terjamin.
Dan kamu juga sering menanyakan tentang ayahmu kepada ibu, foto yang ada di dalam amplop itu adalah ayah mu sayang.. ibu dan ayah berpisah ketika ibu sedang mengandung dirimu, waktu itu ibu dan ayah mu berpisah karena ada seseorang yang mengincar ayah mu. dan kamu juga memiliki kakak perempuan, jadi kamu tidak sendiri di dunia ini.
Ibu selalu menghindari ketika kamu menanyakan ayah mu karena ibu takut, kamu akan di incar sayang.
Maafkan ibu sekali lagi.
Ketika kamu sedih dan bimbang ingat bahwa ibu akan selalu di sampingmu.

----------------------------------------------------------------------

Air mata menetes mengenai surat tersebut, hyunseok menangis sejadi jadinya.

"Kenapa?" Ucap hyunseok

"KENAPAAAA?!!" Suara hyunseok meninggi

"KENAPA IBU BARU MEMBERITAHU KU SETELAH IBU TIADA" hyunseok teriak dan menangis, dia menjadi emosi sekarang.

"SIAL, SIAL, SIAL, PERSETAN DENGAN SEMUA KENYATAAN INI" Ia marah, emosi, hyunseok membanting barang yang ada di sekitarnya hingga tangannya terluka karena pecahan kaca.

Beberapa jam pun berlalu, hyunseok sudah mulai tenang.

"Ibu sudah tau bahwa dia akan mati, berarti kematian ibu sudah di rencanakan, dan siapa yang berani mencelakai ibuku, brengsek" ucap hyunseok memandangi surat wasiat ibunya.

Hyunseok menggambil foto yang tadi ada di dalam amplop.

"Jadi pria ini ayah ku, aku harus mencari dia agar kebenaran tentang kematian ibu ku terungkap"

Hyunseok memandangi dirinya di kaca, dia mengepalkan tangannya dan mulai bertekad bahwa dia akan berubah dan akan mencari ayahnya walaupun harus ke ujung dunia sekalipun.

TBC.


Hai haiii, gimana nih buat permulaan? menarik ga?
Maaf ya kalo ceritanya agak cringe baru belajar bikin cerita, hehe.
Enjoy ya bacanya and see you readers 🖤

THE TRUTHحيث تعيش القصص. اكتشف الآن