Ternyata

182 25 0
                                    



Pagi yang suram, hari ini mendung total, hari yang sangat cocok untuk tidur dan bersantai.
Tapi tidak dengan y/n.
Dia sedang duduk di karpet kamarnya sambil mengetik di laptop.
"Sialan banget tugas ini" seru y/n sambil menyeruput isitonic drink nya.
Y/n mendapat tugas untuk mempromosikan sekaligus membuat brosur tentang agenda bazaar di kampus mereka.
Tentu saja y/n mendapatkan tugas ini karena tidak berpartisipasi (lebih tepatnya pulang di tengah tengah kegiatan) mempersiapkan bazaar.
Drrt!
HP y/n bergetar, terlihat satu panggilan masuk dari f/n.
"Apa!?" seru y/n ketus.
"Kau yang apa! Aku hanya meneleponmu! Kenapa nada bicaramu menyebalkan sekali?" seru f/n.
"Diamlah, aku begini karena kau." balas y/n sambil tetap fokus dengan laptopnya.
"Ini kan salahmu sendiri! Pulang padahal acara mempersiapkan bazaar nya belum selesai!" seru f/n.
"Andai kamu tau yang terjadi saat itu" seru y/n ketus.
"Memang apa yang terjadi?"
Y/n menarik nafas panjang, bersiap untuk bicara.
"Apakautau?aku pernahmenceritakantentangibukuyangmenjodohkankubukan?!ajaibnyaakubertemucowokyangdijodohkandengankudikampus!inigilakarenadiabilangakanseringkekampusuntukmenjemputsepupunya!" seru y/n dengan satu tarikan nafas.
F/n terpaku. Tidak tau mau merespon apa.
"... Hah?" f/n melongo dari ujung telepon.
Y/n lalu menceritakan tentang cowok itu, mulai dari awal mereka bertemu sampai y/n hampir dilecehkan.
F/n terdiam.
"Kenapa kau nggak meresponku sih?!" seru y/n.
"Kau bilang siapa tadi nama cowok itu..?" tanya f/n.
"Ah? Namanya [w/ho]" jawab y/n.
F/n terdiam lama sekali.
"F/n..?"
"Y/n apa kau yakin kau tidak salah nama?" tanya f/n.
"Tentu saja tidak! Apa aku perlu mengejanya dengan alphabet atau huruf hijaiyah sekalian?!" seru y/n geram.
"Y/n..dia itu sepupuku..." ujar f/n dengan suara gemetar.
".. Hah..? "
"F/n! Kau bercanda kan? Kalau iya itu sangat tidak lucu."
"Aku serius! Dasar bodoh! Sepupu yang dia maksud adalah aku!" seru f/n.
Y/n sangat terkejut, seolah baru saja tersambar kilat.
Dia tidak percaya orang yang dia benci kedua setelah Bianca ternyata memiliki hubungan dengan sahabatnya.
Tidak, bahkan dia lebih membenci [w/ho] dibandingkan dengan Bianca.
Y/n langsung mematikan telepon.
Dia mengerjapkan matanya berkali-kali dan berusaha menjernihkan pikirannya.
Sampai saat dia melihat ke jendela, terlihat di halaman depan y/n dua orang yang tidak asing sedang berpelukan seperti teletabis.
"Itu... Hah! Bianca memeluk fushiguro?!"

°•Tbc•°

Btw, Terima kasih guys! Untuk 100 vote nya, yeyyy aku seneng banget ga nyangka sampe 100 vote, semoga bisa sampe 1K bahkan nembus, hehe Terima kasih dukungannya!


MY HUSBU BECAME A REAL-Fushiguro Megumi x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang