👑Ex Boyfriend pt.2

3.7K 114 1
                                    

   Setelah kejadian di villa itu,aku dan jeno malah keterusan. Ya kita gak balikan sama sekali enggak,bahkan dia punya cewek dan aku sendiri lagi deket sama cowok.
Gila? Iya gak usah di tanya,tapi mau gimana lagi kita cuma sama-sama ketemu pas butuh buat seneng-seneng doang kok. Gak melibatkan perasaan apapun,dan sejujurnya ya sejauh ini gak ada cowok yang memuaskan melebihi jeno.

   Hpku berbunyi,notifikasi pesan chat dari jeno yang bilang mau ke rumah. Aku udah tau banget jeno mau kerumah tuh mau ngapain,sekali lagi aku katakan kita cuma ketemu kalo kita 'butuh' aja. Brengsek,iya aku tau. Aku gak suka di selingkuhin dulu,tapi sekarang malah aku yang jadi selingkuhannya jeno? Iya,having sex bareng cowok orang itu jadi selingkuhannya secara gak langsung kan. Meskipun aku gak mau mengakuinya.

   Selang hampir setengah jam,kudengar sebuah mobil berhenti di depan rumah. Tak berapa lama suara bel berbunyi,aku bergegas membuka pintu. Jeno tampak menatapku sebentar,lalu ia mendorong tubuhku untuk masuk. Menutup pintu dan dengan tiba-tiba ia mencium bibirku dengan tidak sabaran. Sedikit kaget,aku tau maksud kedatangannya tapi apa gak keterlaluan maen gas aja kaya gini?

"Lo kenapa sih?" Tanyaku setelah jeno melepas ciumannya,jeno memeluk pinggangku dan menyandarkan dagunya di puncak kepalaku.

"Gue setres banget belakangan ini." Jawabnya

"Okay,and then?

"Let's have a little fun."

"Tapi lo gak bisa nginep,orangtua gue pulang besok pagi."

"Gak masalah." Jawab jeno cepat

"Yaudah,lo mau minum?" Tanyaku basa-basi,jeno cuma ngenggeleng. Dia kayaknya cape banget.

"Ngomong-ngomong,kenapa gak lo cari cewek lo dan malah ke gue?" Tanyaku sembari berjalan karah kamar,niatnya aku hanya ingin mengambil hpku tapi jeno malah mengikutiku.

"Bosen,gue butuh sedikit hiburan. Gak ada yang segila lo soalnya."

"Jadi gue cuma lo anggap wanita penghibur?" Tanyaku,agak sedikit kesal ketika aku disamakan dengan wanita yang menjual dirinya di club malam.

"Apa bedanya gue dimata lo? Bukannya sama?" Jeno malah balik bertanya,tapi ya aku tidak bisa menyangkalnya. Tidak benar tapi tidak salah juga,jadi aku hanya bisa bungkam.

"Need a cuddle?" Tawarku,jeno dengan senang hati tersenyum dan mengangguk.

.

  Cukup lama kita hanya saling diam,berpelukan diatas ranjang. Bahu jeno memang selalu jadi tempat ternyaman buat senderan. Tiba-tiba jeno mencium puncak kepalaku,membuatku menoleh padanya. Dan jeno langsung mencium bibirku.
Seperti biasa,ciumannya selalu membuatku menjadi menginginkan hal lebih darinya.

"Gue yang ambil alih." Ucapku,segera duduk diatas perut jeno dan kembali menciumnya. Perlahan ciumanku turun ke lehernya,sembari tanganku bergerak membuka satu persatu kancing kemeja yang jeno kenakan. Seperti anjing penurut,jeno hanya menikmati apapun yang aku lakukan padanya.

"Aahh.." desahnya ketika penisnya kumasukan kedalam mulutku,desahan dengan suara beratnya itu benar-benar membuatku candu.
Tangan jeno meremas rambutku,membuatku semakin cepat mengulum penisnya.

"Ngghh..babe.." erang jeno

"Want more,honey?" Tanyaku

"Of course miss,make me sigh madly." Godanya,sialan lee jeno.  Kita sudah sama-sama telanjang bulat,aku mengarahkan vaginaku pada penisnya. Mengerang tertahan ketika penisnya perlahan masuk. Tanganku bertumpu pada dada bidangnya untuk mempermudah gerakan pinggulku.

"Aahh.. jen.." desahku ketika tangan jeno bergerak meremas kedua dadaku.

"Gue cape." Ucapku,hanya setelah beberapa menit kita melakukannya. Jeno cuma terkekeh pelan.

Wild Dream | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang