👑Bully

2.4K 64 2
                                    

Lagi-lagi aku hanya bisa menunduk ketika berpapasan dengan mereka,meskipun sekarang aku sudah berubah dan bukan si cupu yang dulu tetap saja aku selalu takut ketika bertemu kelompok jeno yang sering membully ku dulu.
Di sekolah maupun di tempat kerja sekarang mereka tetap sama,memperlakukanku seenaknya dan mempermalukanku. Hanya karena penampilanku yang mereka anggap cupu,ya aku akui aku yang dulu memang tidak cantik. Dengan kacamata tebal juga rambut yang selalu di ikat,tidak pernah memakai makeup selain lip balm,tubuhku yang kurus membuat bokong dan dadaku datar,belum lagi aku tidak pandai bersosialisasi menjadi alasan mereka membully ku.

Tapi sekarang aku bukan yuna yang dulu,setelah meminta ijin cuti kerja selama hampir satu tahun karena harus mengurus ibuku yang sakit aku mulai belajar untuk berubah. Aku belajar makeup dan olahraga untuk membuat badanku lebih berisi,mengganti kacamata tebalku dengan lensa kontak juga menata rambutku. Penampilanku sekarang jauh lebih baik,dan berbeda dari aku yang dulu.

"Anjir siapa tuh,karyawan baru?"

"Cantik tuh,lumayan jen."

Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan dari komplotan jeno,gila mereka belum tahu siapa aku. Padahal dulu mereka jijik padaku.
Aku duduk di meja kerjaku yang dulu,mulai menata mejaku kembali. Sudah lama aku tidak menyentuh peralatan kerjaku,sepertinya aku butuh waktu untuk terbiasa lagi. Anehnya aku merasa hari ini sangat damai,tidak ada lagi yang mengganggu ku. Tidak ada yang meneriaki aku untuk mengambilkan kopi,atau memaksaku menunda pekerjaanku dan mengerjakan pekerjaan mereka.

Saat aku berjalan ke pantry di jam makan siang pun tidak ada lagi yang menumpahkan minumannya pada bajuku. Yang ada hanya tatapan penasaran dari mereka,apa aku berubah terlalu derastis sampai mereka tidak bisa mengenaliku?

"Hai,lo karyawan baru?" Sapa jeno,lihat manusia tidak tahu malu itu. Dulu saja dia sangat jijik ketika melihatku,tapi sekarang dia bahkan menyapaku.

"Iya baru masuk." Jawabku seadanya.

"Lo dari tim mana? Gue jeno,ketua tim editing."

"Yuna,ikut ke ruangan saya sebentar." Panggil pak taeil direktur perusahaan kami,aku hanya mengangguk dan mengikuti pak taeil menuju ke ruangannya. Kulirik jeno sebentar,dia tampak kaget ketika mendengar namaku. Aku hanya bisa tersenyum sarkas padanya,lihat wajah tampannya tadi benar-benar lucu ketika tau si cupu ini sudah berubah.

.

Sialnya pak taeil memintaku pindah ke team editing,padahal aku sudah nyaman dengan hanya menulis berita saja. Katanya daripada aku hanya menulis dan cara penulisan beritaku selalu bagus aku sebaiknya merevisi berita dan mengeditnya supaya lebih baik.

"Wah jadi ternyata si cupu udah berubah,gila gak nyangka banget gue." Ucap jaemin saat aku membuka pintu ruangan team editing,aku hanya menghela nafas malas. Sekarang aku malah harus bekerja di sarang para pembully ku yang benar saja.

"Lo gak datar lagi ya sekarang,di ganjel pake apa? bantal?" Ledek soojin.

"Kenapa? lo mau punya dada gede juga?" Sahutku

Aku tidak menghiraukan mereka,memilih duduk di meja pojok ruangan dan mulai melanjutkan pekerjaan baruku. Rasanya moodku untuk makan siang sudah hilang sekarang.

"Ck,sombong banget gak seru."

"Siapa yang bilang lo boleh masuk se enaknya?"tanya jeno berdiri di depan mejaku

"Pak taeil,gak suka gue di team lo yaudah ngomong sana. Gue juga males punya ketua team kaya lo." Jawabku

"Wah lo udah berani ya sekarang?"

"Kenapa? Takut gak di anggap hebat lagi karena sekarang gak ada yang bisa lo gangguin?"

"Kata siapa? Lo pikir gue mau berhenti gangguin lo gitu aja hanya karena lo udah gak cupu lagi? Sama aja yuna,gak akan ada yang berubah buat lo apalagi disini." Jawab jeno,aku hanya tersenyum.

Wild Dream | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang