10. SWITCH!

16.3K 1.1K 76
                                    

"Apa kau gila?!"

Jaemin menoleh, menaikkan sebelah alisnya. "Apa?"

Jeno mendengus sebal, sesekali ia menendang batu yang berada di jalur jalannya guna meluapkan kekesalannya pada sosok disampingnya itu.

Jeno menatap nyalang Jaemin. "Kau bilang pada ayahmu bahwa tanda di leherku itu bukan tanda kissmark melainkan gigitan nyamuk?!"

Jaemin memincingkan matanya, "lalu, kenapa? Lagipula ayah dan bunda percaya, kenapa kau malah marah?"

Deg.
Jeno terdiam, benar juga. Kenapa dia marah dan protes?

Di detik kemudian Jaemin mengulas senyum jahil. Tangannya terulur merangkul bahu Jeno, "ohh! Atau jangan-jangan kamu berharap aku akan berkata, 'iya ayah, itu tanda kissmark. Dan ayah tau, bahwa tanda itu dibuat oleh anakmu, aku, Na Jaemin. Anak yang kalian anggap polos, kutu buku, dan pemilik reputasi baik inilah yang membuat kissmark itu' atau kamu juga berharap aku menjelaskan segalanya pada ayahku? Seperti, 'iya ayah, dan ayah juga harus tau bahwa aku telah membobol, bercinta, dan menghabiskan malam-malam panas dengan Jeno' begitu? Kau ingin aku mengatakan itu?" Ujar Jaemin yang tentunya berhasil membuat Jeno memalingkan wajahnya dengan semburat merah yang sudah menghiasi pipinya.

Jaemin terkekeh, ia menarik bahu Jeno agar berbalik menatapnya. "Begitukah? Kamu mau aku mengatakan itu pada ayahku, Jen? Kalau begitu, ayo kita pulang lalu mengatakannya pada ayah!"

Seketika Jeno merutuki ucapannya. Ia menepis tangan Jaemin yang berada di bahunya. "Lepas. Tidak usah berfikir aneh-aneh, aku hanya merasa bersalah karena sudah berbohong tentang ini pada tuan dan nyonya Na." Sanggah Jeno yang dihadiahi gelak tawa oleh Jaemin.

"Ayah dan bunda, Jen, bukan tuan dan nyonya." Ralat Jaemin masih dengan tawa yang terpantri dibibirnya.

Jeno mendelik sebal, kemana sisi dominannya hilang saat dirinya bersama Jaemin?!

Jeno berjalan cepat mendahului Jaemin yang masih tertawa dibelakangnya. Jaemin makin tertawa melihat Jeno yang buru-buru pergi dengan pipi yang memerah bak kepiting rebus.

"Hei, Lee Jeno! Kenapa malah pergi?! Katanya kamu tidak mau berbohong, ayo pulang ke rumah kalau begitu! Ayah dan bunda juga pasti masih dirumah, ayo kita jujur pada mereka, Jeno-yya!" Ajak Jaemin dengan sedikit berteriak dan tentunya berhasil membuat atensi beberapa orang yang ada di taman ikut menoleh ke arahnya.

Jeno mengeram kesal, ia merutuki Jaemin dalam hatinya. Tangannya terulur ke udara, ia menekuk seluruh jari tangan kirinya kecuali jari tengahnya. Membuat gestur 'fuck' pada Jaemin dibelakangnya.

Alih-alih marah, Jaemin malah makin tertawa puas bahkan rasanya perutnya keram karena mentertawai Jeno.

"Hei, cattie! Wait for me, bubble!"

"NA JAEMIN! TUTUP MULUTMU SIALAN!"

"NA JAEMIN! TUTUP MULUTMU SIALAN!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SWITCH! | JAEMJENWhere stories live. Discover now