16. SWITCH!

16.1K 1.2K 167
                                    

Jeno bersandar di dada Jaemin, diluar petir masih menyambar namun untungnya listrik sudah kembali menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno bersandar di dada Jaemin, diluar petir masih menyambar namun untungnya listrik sudah kembali menyala.

Keduanya tidak melanjutkan moment panas mereka karena Jeno menolaknya meski dengan ribuan bujuk rayu dari Jaemin.

Hingga akhirnya, disinilah semuanya berakhir. Jeno mengajak Jaemin menonton televisi bersama, ia juga memilih duduk diantara kaki Jaemin sambil menyenderkan tubuhnya di dada sang pacar.

"Jaem, kecilkan suara ponselmu, aku tidak bisa mendengar suara televisinya," pinta Jeno. Jaemin tidak menjawab, ia langsung mengecilkan volume ponselnya lalu mengambil remote tv dan memberikannya pada Jeno.

Jeno menghela napasnya lalu meraih remote yang diberikan Jaemin. Keduanya kembali fokus, Jeno dengan film di televisi dan Jaemin dengan game diponselnya.

Sejak tadi Jaemin hanya diam dan bersuara jika diperlukan saja, dan itu sangat membuat Jeno tidak nyaman.

"Jaem?"

"Hm."

Jaemin hanya berdehem singkat sebagai jawaban, ia masih fokus pada ponsel ditangannya dan sesekali mendengus saat karakter gamenya tewas.

Jeno tidak kuat lagi!

Jeno mematikan televisinya, ia merebut ponsel yang dipegang Jaemin lalu meletakkannya dimeja secara kasar.

Ia memutar tubuhnya menjadi menatap Jaemin dengan kakinya yang melingkar di pinggang Jaemin.

Jaemin tersentak saat Jeno merebut ponselnya dan berbalik menghadapnya.

"Cattie, apa-apaan ini?" Tanya Jaemin dengan helaan napas dibibirnya. "Kau yang kenapa?!" Sungut Jeno.

Ia menatap tajam Jaemin dengan dada yang bergemuruh menahan marah, "kau yang kenapa Jaemin!"

"Tiba-tiba kau menggodaku lalu tiba-tiba kamu mendiami aku?! Kau yang kenapa!"

"Kau membawaku ke rumahmu jika hanya untuk kau diami maka lebih baik aku pergi!" Sentaknya marah. Jeno berusaha melepaskan dirinya dari Jaemin, baru saja ia ingin bangun dari sana, tangan Jaemin sudah lebih dahulu menariknya, membuatnya kembali duduk diantara kaki Jaemin dengan menghadapnya.

Jaemin mendekap kucingnya itu, ia menumpu wajahnya di pundak kokoh Jeno. "Im sorry cattie, aku tidak bermaksud mendiami mu sayang," gumam Jaemin.

Ia mengecup singkat perpotongan leher Jeno, membuat sang empu seketika meremang ditambah saat Jaemin kembali berbisik tepat di telinganya.

"Jen, maaf ya?" Bisiknya lembut. Ia menyelipkan tangannya masuk ke dalam baju sang empu lalu mengusap pinggang hingga punggung Jeno dengan tangannya.

Jeno memejamkan matanya saat merasa tangan lembut Jaemin mengusap tubuhnya dari dalam baju, ia meletakkan kepalanya di bahu Jaemin.

"Kau marah karena kita tidak melanjutkan yang tadi kan?" Tukas Jeno yang dibalas gelengan kecil oleh Jaemin. Ia menarik tangannya keluar dari baju Jeno lalu membawa tangannya ke wajah pacarnya itu.

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang