Part 13

4.1K 529 52
                                    

      Sekarang itu hari Minggu waktunya Jaehyuk belanja makanan untuk kebutuhan dirumah, sengaja Jaehyuk yang belanja bukan pembantu karena Jaehyuk mau sekalian ajak Asahi jalan jalan.

Jaehyuk sedang mengeluarkan mobilnya digarasi sedangkan Asahi menunggu diteras rumah.

"Gak mau ditemenin aja" ucap pengasuh Asahi takutnya nanti Jaehyuk kerepotan.

"Gak usah aku bisa kok, bibi jaga rumah aja istirahat"

Semua pekerja yang kerja dirumah orang tua Jaehyuk pasti sangat beruntung karena memiliki majikan yang super baik.

"Yasudah bibi masuk dulu ya, kalo kamu kerepotan telepon aja nanti disusul"

"Siap tenang aja"

Asahi sudah duduk manis di kursi depan, "Asa berangkat dulu" pamitnya.

"Iya hati-hati ya"

Didalam mobil Jaehyuk menyetel musik agar tidak bosan, tentu saja lagu yang diputar lagu anak-anak Jaehyuk kan rajanya lagu anak-anak.

"Asa mau kemana?"

"Kemana aja asal sama Daddy nya Asa" Jaehyuk terkekeh mengusap rambut Asahi.

Jaehyuk mengajak Asahi ke mall, Asahi begitu senang hingga berlari kesana-kemari membuat Jaehyuk sedikit panik takut Asahi hilang.

"Asa mau beli apa"

"Asa mau beli buku gambar yang besar"

"Oke let's go"

Setelah selesai membeli buku gambar dan yang lainnya tujuan selanjutnya supermarket untuk membeli makanan kebutuhan dirumah.

Jaehyuk sibuk melihat ponselnya melihat daftar belanjaan juga memlih milih makanan. Asahi pun asik memilih makanan yang ia mau.

"Asa mau ini boleh?" Tanya nya pada Jaehyuk menunjukkan susu kotak.

"Boleh, Asa ambil aja apa yang Asa mau nanti masukkan kesini" Asahi mengangguk paham memilih beberapa cemilan dan dimasukkan kedalam troli.

"Asa tunggu disini sebentar ya" Asahi hanya mengangguk saja lalu Jaehyuk pergi ketempat lain.

Saat sedang memilih makanan Asahi dihampiri oleh seorang wanita, setelah melihat wanita itu Asahi langsung berdiri dengan wajah ketakutan.

"Hai Asahi" sapa wanita itu.

"Ibu" Iya wanita itu adalah wanita pengurus panti asuhan tempat Asahi dulu.

Asahi memundurkan langkahnya, bibirnya mengguman tidak jelas. Wanita itu melihat sekeliling untuk mencari orang yang bersama Asahi, tetapi Jaehyuk belum juga datang.

"Kamu sendirian? Oh atau kamu ditinggal disini untuk dibuang"

Langkah wanita itu mendekati Asahi lalu berjongkok menyamai tinggi Asahi. Wanita itu Memegang tangan Asahi dengan erat Asahi pun berontak tetapi tidak bisa.

"Dari pada kamu tinggal dijalan lagi mending ikut ibu ke panti"

"Enggak!"

Wanita itu menyeret Asahi menjauh dari tempat itu, Asahi tidak bisa teriak karena kepalang takut dan juga jika Asahi bersuara tangannya akan lebih dicengkeram.

Selesai membayar belanjanya wanita itu menyeret paksa Asahi masuk taksi.

"Gak mau Asa mau pulang"

"Iya ini kita pulang ya sayang" wanita itu berpura-pura berbicara halus kepada Asahi karena sedang dalam taksi takut mengundang curiga sang supir taksi.

Tangan Asahi memukul kaca mobil dan diberhentikan oleh wanita itu.

"Stt diem sebentar lagi sampai"

"Maaf ya pak anak saya nakal"

"Iya tidak apa-apa Bu" ucap supir taksi.

Sesampainya dipanti Asahi terus berusaha melarikan diri tetapi malah digendong masuk kedalam. Beberapa anak melihatnya tetapi biasa saja berbeda dengan Jeongin yang sedang bermain diteras melihat ibu nya membawa anak yang ternyata itu Asahi ia sangat terkejut.

Jeongin yang sedang menemani Lily bermain langsung berdiri berniat menyusul ibunya yang membawa Asahi.

"Kak mau kemana"

"Lily tunggu disini dulu ya kakak mau ke kamar mandi sebentar"

"Jangan lama lama"

"Iya, Lily tunggu ya main sama yang lain dulu" Jeongin langsung berlari mencari kemana ibunya pergi.

Jeongin langsung bersembunyi dibalik kursi begitu melihat ibunya dari dapur menuju lantai dua.

"Asa mau pulang" air mata Asahi sudah tidak bisa ditahan lagi, ia langsung menangis.

"DIAM!"

Wanita itu membawa Asahi ke kamar miliknya lalu mengunci pintu. Jeongin ingin sekali menolong Asahi tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, ia yakin sekarang Asahi pasti sedang tidak baik baik saja.

Bruk

Wanita itu membanting tubuh Asahi ke lantai, Asahi meringis sakit punggungnya langsung menyentuh lantai yang keras. Tak sampai disitu rambut Asahi juga dijambak menjadikan Asahi mendongak paksa.

"Siapa yang nyuruh kamu pergi dari panti hah" Asahi tidak menjawab kepalanya berdenyut sakit.

"JAWAB!"

"Asa, Asa sendiri yang mau" jawabnya dengan pelan.

"Kamu tau, kamu itu anak haram yang gak pantes buat bahagia. IBU KANDUNG KAMU ITU JALANG PERUSAK RUMAH TANGGA ORANG" Teriaknya didepan muka Asahi.

"Kamu pasti belum pernah liat ibu mu kan, mau bertemu? Hm" Jambakan pada rambut Asahi semakin kuat membuat rambutnya rontok.

"Saya bisa bantu kamu supaya ketemu ibu kamu, mau?" Asahi tidak mengerti tetapi jawabannya hanya menggeleng.

"Kenapa? Coba liat ini, ini muka ibu kandung kamu yang sebentar lagi kamu juga ketemu sama dia" wanita itu menunjukkan potongan foto wajah wanita yang diyakini ibu kandung Asahi.

Setelahnya Asahi kembali diseret kedalam kamar mandi dan mengisi bathtub dengan air sampai penuh.

"Ampun Bu, Asa minta maaf hiks"

Wanita itu sudah diliputi amarah karena mengingat masa lalunya, ia mangambil shower dan dinyalakan mengguyur tubuh Asahi sampai basah kuyup.

Asahi berusaha berdiri tetapi selalu mendapat tendangan dari kaki wanita itu.

BRAK!

Wanita itu memukul kening Asahi dengan shower membuat Asahi langsung ambruk dengan darah mengalir dikeningnya.

"Akh sakit, ampun"

Bathtub telah penuh dengan air dingin lalu wanita itu mengangkat Asahi dan menceburkannya kedalam. Asahi meronta berusaha bangun karena kesusahan bernafas tetapi wanita itu menekan kepala Asahi agar masuk ke dalam air.

"Mati kamu"

Wanita itu terus melakukan berulang kali mengangkat kepala Asahi sebentar lalu menenggelamkannya lagi kebawah, hingga tangan Asahi yang tadinya meronta kemudian melemah dan tak ada lagi perlawanan.

Air bathtub sudah merah tercampur darah yang keluar dari beberapa luka Asahi, juga Asahi yang masih dalam bathtub sudah dalam keadaan tak sadarkan diri.

Wanita itu tersenyum simpul melihat Asahi yang sudah tak berdaya, ia mengangkat Asahi keluar dari bathtub dan dibaringkan dilantai kamar mandi. Wajah Asahi begitu pucat dengan darah yang masih keluar dikeningnya.

"Gimana, apa kamu bertemu ibu kamu anak manis?" Wanita itu mengusap wajah Asahi yang dingin.

Tanpa rasa bersalah ia keluar kamar mandi dan meninggalkan Asahi yang masih tergeletak dilantai, ia mengganti bajunya yang basah lalu turun kebawah seolah tak terjadi apa-apa tak lupa ia juga mengunci kamarnya.











~~~~~~~~~~~~~

Hwhwhwh gimana tanggapan mu tentang part ini

Byee

MY DADDY [Jaesahi] ✓Where stories live. Discover now