21 - Saudara

14 3 0
                                    

"Kembalikan Gus dan Claudius, sekarang juga!" Angella semakin memperdalam tusukan di dadada Seere. Manik birunya menatap Seere dengan tajam, marah.

"T-tunggu! Tuan! Ampuni saya!" Tiba-tiba saja keberanian yang sebelumnya ia tunjukkan menghilang. Ini adalah diri Seere yang sesungguhnya, iblis gila pengecut yang hanya berani dengan manusia yang terpedaya.

Tidak memberi perlawanan. Dalam kedipan mata, Claudius dan Gustav muncul kembali persis di tempat mereka menghilang.

"Sir Gus! Claudius! Kalian baik-baik saja?" Angella segera bangkit dari tempatnya memojokkan Seere, ia segera pergi menuju Claudius dan Veronika langsung berjalan menghampiri Gustav.

Berbeda dengan Gustav yang masih dengan kokoh berdiri mempertahankan posisinya, Claudius langsung pingsan begitu ia dihampiri oleh sang kakak. Angella dengan cekatan menangkap badan adiknya yang lunglai.

"Claudius?" Sebutir keringat jatuh dari pipinya yang berdarah. Dia lalu membaringkan Claudius yang tidak sadarkan diri di atas pangkuannya. Angella mengeluarkan kekuatan suci penyembuhannya untuk memeriksa kondisi Claudius.

"Gus! Cepat ringkus penjahat itu sebelum dia kabur!" seru Veronika untuk menyadarkan Gustav dari lamunannya.

Gustav yang baru sadar pun langsung menyerbu Seere yang hendak berdiri. Dia menyekik leher Seere dengan melingkarkan lengannya dari belakang. Setelah itu dia menghunuskan pedangnya ke wajah Seere.

"Kalau kau berusaha bergerak lebih jauh, kau akan mati," tegasnya. Akan tetapi Seere belum mau kalah, dia tertawa gila setelah Gustav mengancamnya.

Tak disangka, dia melayangkan kakinya ke udara dengan kuat. Gerakan tidak manusiawi itu membuat Gustav lengah, dia melepaskan Seere begitu wanita itu mematahkan lehernya sendiri.

"Hahahahaha!" Seere berdiri dengan kepala yang jatuh ke bawah. Dia menunjuk ke arah Gustav yang sudah siap untuk membunuhnya.

"Apa yang kau tunggu? Malaikat ini sudah menantikanmu!" Seere memulai gerakan-gerakan aneh, dia menciptakan sebuah bola cahaya dengan aura keunguan yang semakin lama semakin besar.

Tidak ingin membuang waktu, Gustav langsung menusuk Seere sebelum bola sihirnya selesai. Seere memuntahkan darah gelap iblis, dan sekarang dia terjatuh begitu Gustav menarik pedang yang menembus dadanya.

"luar biasa! Ini sungguh luar biasa!" Seere histeris. Setelah itu, sihir hipnotisnya pecah. Kini semua rakyat yang ada di sana melihat kejadian tersebut dengan ngeri. Terjadi histeria massal.

"Mati di tangan Manusia Terpilih adalah kehormatan bagiku, malaikat agung..." Seere mengucap dengan pelan dan lemah. Ia merangkak dengan mengais-ngais tanah. Sambil mengotori tanah dengan batuk darahnya. Dia mendekati kaki Gustav, lalu menciumnya, membuat Gustav jadi merasa sangat terganggu.

"Maka dari itu, biarkanlah aku memberi hadiah! Aku akan mengabulkan permohonan terbesar bagi satu orang beruntung yang ada di sini! Karena aku akan sangat berbahagia bisa dibunuh olehmu!"

Dengan demikian, Seere menarik kaki Gustav sampai ia terjatuh. Lalu bersamaan dengan itu, Seere menunjuk Claudius yang masih tak sadarkan diri dengan jarinya yang sudah mengeluarkan aura.

"Tidak!" Gustav menarik tangan Seere tepat sesaat sihir pemberkatan iblis darinya ditembakkan.

Angella menyadari sihir yang mengarah padanya dan Claudius. Tanpa pikir panjang, tanpa tahu itu adalah sihir berkat semacam apa, dia menghalaunya.

Lalu tepat setelah itu, Seere mati di tangan Gustav.

***

Sore harinya, selepas Angella dan Claudius pergi menghadap pemerintah setempat untuk meminta kejelasan dan rapat dadakan. Diketahuilah bahwa Seere Beleath adalah iblis murni yang dibuang oleh bangsa iblis karena sikapnya yang gila.

[BL] Galathea I : Kubea [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang