side story// berbincang dengan teman tanpa nama(?)

285 38 10
                                    

Maaf kalau side storynya Cringe dan gak bagus ya,. Tolong vote dan komen bagi yang mau kelanjutan dari cerita ini.. Hitung-hitung mendukung author bukan?









































Happy Reading all~

___________________________________________________

"Hey."

"Ya? "

"Apa kau tidak punya tempat lain selain bermain disini? " ucap anak laki-laki itu dengan wajah mengkerut.

"Apa pedulimu? "

"Tidak.. Hanya saja, setiap aku disini entah kebetulan atau apa kau juga selalu disini. " ucap anak laki-laki itu lalu duduk di samping lawan bicaranya.

'Karena hanya taman ini dan supermarket yang aku tahu'
Ucap anak itu dalam hatinya, mana mungkin dia bilang begitu.

"Aku hanya malas mencari tempat lain.. Di tempat lain itu belum tentu aku akan merasa nyaman seperti ini.. "

Ucapnya sambil terus memandang ke depan sambil memakan permen yang baru dia beli beberapa saat tadi sebelum sampai ke taman.

Beberapa saat kemudian dia membalikkan kepalanya kearah lawan bicaranya, lalu dia tersenyum kecil..
Dan berkata...

"Dan lagipula, aku sudah nyaman di tempat ini.. Jadi untuk apa aku pergi? "
Matanya membentuk bulan sabit saat mengatakan itu.

Anak laki-laki yang ada disebelahnya hanya diam, Mendengarkan tanpa berbicara tapi dia menatapnya..

"Tolong jangan tatap aku seperti itu.. "
Setetes kering mendarat di pipi anak itu.

Beberapa saat kemudian anak itu mengatakan sesuatu.

"Bagaimana... Bagaimana, kalau kau harus meninggalkan tempat Ternyaman-mu untuk seseorang yang sangat berharga bagimu? "

Anak laki-laki itu melanjutkan perkataannya.

"Apa kau rela meninggalkan tempat itu untuknya? "

Sang lawan bicara terdiam..

'Kenapa arah pembicaraannya jadi kesini..? '

"Kenapa kau bertanya? "

"Hanya ingin-

Ucap anak itu lalu mengalihkan pandangannya.

- katakan dari sudut pandang dirimu sendiri kalau bisa" ucapnya sambil menatap lurus kedepan.

"Haaahh.. Benar-benar ya, kau masih kecil tapi jalan pikiranmu sama sekali tidak terlihat seperti itu.. "

"Tolong jangan lupa diri. " Ucap anak laki-laki itu dengan dari yang mengkerut, entah kenapa dia tersinggung.

Anak itu hanya berdehem.

"Untuk pertanyaanmu tadi, aku akan memutuskannya sesuai situasi nanti.. Mungkin aku akan melakukannya jika memang perlu.. "

"Bagaimana, jika kau pergi dari tempat itu.. Kau mati..? "

"Heee..? " anak itu nampak berfikir sebentar, beberapa saat dia berdehem..
Lalu berkata..

"Aku akan tetap melakukannya, jika orang itu sangat berharga untukku maka aku akan melakukannya.. Mungkin pada teman pun aku akan keluar dari zona nyamanku untuk membantunya.." Ucap anak itu tersenyum.

A disastrous deal  [Rimuru X Orv]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang