+Reader POV+
"Pas turun jangan muntah"
"SIAPA YANG BAWA HELIKOPTER BEGITU HAH!? PAKAI ATRAKSI! SIAPA YANG AJARI!"
"The old man named Nikolai"
"Oh, yes i am"
Akhirnya aku sampai ke titik koordinat yang diberitahu.
Katanya kami akan kerja sama dengan tim luar yang punya masalah sama Ma...Margaritha?
Yah, pokoknya itu.
Aku bisa lihat beberapa orang di bawah sana.
Awas kena baling-baling.
Sampai saja butuh waktu beberapa hari.
Berhentinya bikin repot kalau mau isi bahan bakar.
Baling-balingnya berhenti, baru kami turun.
Fuh, aroma negeri orang.
"Mam"
Ada bayangan orang menghalangiku.
Bukan, titan menghalangiku.
Tinggi sekali, aku pikir Simon.
"Let me take care your things"
"Oh, tidak perlu uhm..."
"König mam"
"freut mich, Sie kennenzulernen König"
Kok kaget? Aku tahu dia dari mana dari bendera di seragamnya.
Lho aura ceria apa ini?
"ich auch!"
Kok, kok...imut meski badan gede kayak titan.
"Hehehe~"
Oh My Goodness!
Apa semua lelaki yang suka menutup wajahnya itu selalu bersikap imut!?
Uhuk Simon juga termasuk uhuk.
"Now you speak Germany?"
Seharusnya aku tidak membicarakannya.
Dia tiba-tiba muncul diantara kami.
Dengan tatapan tajamnya.
"Berapa bahasa yang kau bisa?"
"Setengah dunia, mau seluruhnya"
"Oh, how smart you are mam!"
"Tidak begitu kok"
Simon mendorongku sedikit menjauh dari König. "Take care her things"
"Hei! Jangan begitu!"
"Aye sir!"
Kenapa dia seenaknya menyuruh sih?
Padahal kan posisinya di sini ki--
"BOMBER!/BOMBOM!"
💀👻💀
+Author POV+
Pelukan menyesakkan dilakukan para tentara yang sangat senang melihat rekannya pulang dengan utuh.
"SESAK!", keluh Bomber.
"Ikut dong"
"Nikolai jangan aneh-aneh kau! Hei!"
Bomber diangkat dan dilempar-lempar sedikit ke udara.
Orang kesayangan di tim tersebut dan paling banyak membantu.
YOU ARE READING
Right Time
AdventureI never have this feeling before and i don't know how to say -Simon "Ghost" Riley
