O5# Salting

590 70 35
                                    

"Pelan-pelan, sakit," kata Ni-ki ketika luka yang ada di wajahnya tengah diobati oleh Sunoo selaku anak PMR.

"Lo kenapa bisa kek gini sih?" tanya Jeongwoo.

"Gatau," balas Ni-ki cuek. Yaa, sebenarnya dia juga tidak mau jujur karena malas jika ditanya ini-itu.

Jeongwoo yang mendengar balasan itu hanya bisa menghela napasnya. Tak lama terdengar suara dorongan pintu dengan kasar. Ketiganya menoleh dan mendapati Junghwan yang masuk dengan tergesa-gesa

"Ni-ki, lo gapapa kan?" ucap Junghwan panik. Bahkan sekarang tubuh Ni-ki terpontang-panting akibat Junghwan yang sedang mengecek keadaan nya.

"Apasiih! Sakit tau gak!?" bentak Ni-ki seraya menepis tangan Junghwan yang ada di pundaknya.

"Sakit? Mana yang sakit?" lanjut Junghwan.

Plak

"Goblok, lagi diobati malah ganggu," sembur Sunoo sambil memukul kepala Junghwan.

Junghwan menyengir dan kembali menatap Ni-ki, "Apa lo lihat-lihat!? Suka lo sama gue!?" sarkas Ni-ki sambil melotot.

"Ya emang," balas Junghwan santai.

Ni-ki langsung terdiam mendengar balasan itu, "Dih," cibirnya.

"Wan, gue tinggal ya. Udah bel masuk soalnya. Lo, Ki, jangan kena air dulu itu. Kalo mandi mending badannya aja," tuturan Sunoo langsung diangguki Ni-ki.

"Ati-ati berdua di sini. Biasanya ntar yang ketiga setan," celetuk Jeongwoo yang sudah di ambang pintu.

"Iya lo setannya!" balas Junghwan sambil berteriak. Tak lama ia melihat Ni-ki yang beranjak turun dari kasur.

"Eh eh, lo mau kemana?" tanya Junghwan.

"Ya kelas lah! Aneh lo, udah bel juga."

"Lo yakin masuk kelas dalam muka bonyok kek gitu? Udah mending di sini aja. Nanti pulangnya gue jemput deh," bujuk Junghwan, "Gue gak bohong asal lo tetep di sini, nanti gue izinin sama Zoa."

"Y-ya ..."

"Hm?" dehem Junghwan. Ni-ki menunduk menatap lantai.

"Y-yaudah, gue di sini ..." cicit Ni-ki seraya memainkan seragamnya. Tanpa sadar dia mengerucutkan bibirnya.

Anjing, lucu bener sih dek. Pengen gue pacarin aslii.

"Oke, lo di sini. Istirahat dulu, kalo gitu gue ke kelas ya. Dahh," Junghwan kemudian melangkah setelah mengusak rambut calon pasangannya.

Azekk.

Ni-ki terkejut dan mendongak menatap Junghwan yang sudah hilang dari pandangan. Sedetik kemudian bibirnya membentuk bulan sabit.

+×+

Di kelas, Junghwan terus-terusan melamun memikirkan Ni-ki. Terhitung hampir 2 jam, dan 47 menit lagi adalah istirahat kedua.

"Dari penjelasan ini ada yang mau bertanya?" ujar pak Jakcson selaku guru BK yang mengajar saat ini.

Melihat semua anak-anaknya diam, pak Jakcson kembali berbicara, "Tugas kalian adalah memberi hadiah bagi orang tersayang kalian. Entah itu ibu, ayah, kakak, adek, teman, sahabat, atau siapa pun itu. Setelah memberikan hadiah itu, Minggu depan kalian ceritakan dalam lembar kertas dan kumpulkan ke bapak. Paham?"

"Paham pak!" kompak semua murid.

"Baik, bapak akhiri pelajaran ini. Terima kasih," Pak Jackson akhirnya keluar dari kelas.

Mine - HwanKi [End]Where stories live. Discover now