32# Sampai

193 42 23
                                    

Kelompok hitam muter-muter cari jalan keluar. Iya, jalan keluar.

Mereka dari jam 2 siang sampai jam 6 sore belum bisa balik ke tempat camping. Gara-gara takut lihat mbak kunti yang tiba-tiba nangkring di pohon.

Saat ini mereka semua berjalan berbaris dengan Junghwan yang pertama, lalu Ni-ki, Ta-ki, Jungwon, Sunoo, Zihao, Seunghan, Jeongwoo, Haruto, dan terakhir Doyoung. Dengan berbekalkan senter ponsel mereka berjalan. Meski sedikit takut karena jalan gelap dan sudah waktunya makan malam.

Omong-omong soal permainan, mereka di setiap perjalanan menemukan 5 kertas, 6 polaroid, 7 kain, dan 1 kaos.

Awalnya saat mengambil kaos ada was-was, takut akan kejadian yang sama. Namun, kali ini yang mengambil Doyoung, dan ya, akhirnya kaos ditemukan.

"Ini kemana sih jalan pulang? Takuut," lirih Ta-ki yang setia memegangi pundak Ni-ki.

"Suuut, gue juga takut," bisik Ni-ki.

"Guys, kita udah muter-muter. Gaada jalan lain kah?" tanya Doyoung dari belakang.

"Lo pikir kita ini ngapain kalo gak cari jalan? Cari keong?" celetuk Sunoo kesal.

"Ya gak gitu. Gue capek, istirahat aja lah bentar. Kalo kita ilang besok mungkin dicari atau nanti," Doyoung berhenti dan duduk bersandar di pohon yang besar.

Mendengar tuturan Doyoung, mereka ikut duduk. Junghwan lagi-lagi duduk di samping Ni-ki, sedangkan Ta-ki sudah melipir duduk dekat Seunghan.

"Capek, Ki?" tanya Junghwan memastikan.

Ni-ki mengangguk kecil tanpa menjawab. Melihat balasan Ni-ki, Junghwan membawa kepala Ni-ki untuk bersandar di bahunya. Ni-ki tak menolak, ia benar-benar lelah dan butuh istirahat.

"Kalo mau tidur, tidur aja," kata Junghwan lembut.

"Nanti kalo gue ditinggal gimana?" tanya Ni-ki yang dibalas kekehan.

"Enggak, kalo mereka ninggal nanti gue tendang mereka," Ni-ki tertawa tanpa suara.

"Kalian laper gak?" sahut Doyoung.

"Ya laper lah! Gue tadi mau makan pop mie malah tumpah di jalan. Aishh, si-- astaghfirullah," hampir saja Sunoo ingin mengumpat.

Semenjak kejadian tadi siang, mereka semua menjaga omongan dan tata krama. Karena tak ingin mengganggu penghuni sini.

"Please, jangan kelepasan," pinta Seunghan. Ia jujur takut banget.

"Tbl tbl tbl, takut banget lochh," celetuk Zihao dengan nada jametnya.

"Tbl tbl," Ta-ki pun juga ikut-ikutan.

Sisanya yang mendengar tertawa. Ini cukup terhibur.

"Hoaamm!" Ni-ki menguap tanpa sadar. Kantuknya menyerang.

"Ngantuk tidur aja, Ki. Jangan dipaksa melek, ntar mata lo sakit," titah Haruto mengingatkan.

"Hm," hanya deheman yang dilontarkan Ni-ki.

Junghwan melirik ke bayi pumanya yang sekarang mengusap matanya, "Jangan dikucek. Nanti tambah sakit," perlahan tangan Ni-ki diturunkan dan Junghwan genggam.

"Bundaaa, Uwon mau pulanggg. Kak Jayy," Jungwon merengek di samping Sunoo.

Sunoo berdecak dan memukul kepalanya, "Kak Jay mulu. Iya tau yang udah punya pacar bedaa!"

"Hihi, sana lo ah. Kode tuh gebetan lo! Kata pengen punya pacar kek dia, ketemu aja langsung tepar lo nya!" balas Jungwon tak santai.

"Santai dong santai!" kata Sunoo yang juga sama tak santainya.

Mine - HwanKi [End]Where stories live. Discover now