35# Dilemma

219 41 18
                                    

31 Desember 2022. Tersisa beberapa jam lagi tahun akan berganti. Ni-ki menghabiskan waktu ini bersama keluarga. Ada bunda dan kakak, tetapi ada juga 1 personil yang membuat Ni-ki tersenyum tanpa henti.

Ayah.

Iya, ayah Mairo.

Ni-ki awalnya terkejut saat ayah datang kesini. Terlebih lagi kedatangannya itu disambut pelukan oleh bunda. Tentu Ni-ki terkejut setengah mati, lebih terkejut lagi ekspresi wajah sang kakak hanya biasa saja.

Yaa, Ni-ki akhirnya diberi penjelasan jika Mairo sudah bertemu dengan Nata saat Ni-ki sedang camping. Dan ini kali pertama Ni-ki bertemu ayah setelah bertahun-tahun berpisah.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 18.27. Ni-ki sedang duduk di halaman depan bersama Yoshi di sampingnya.

"Kak," panggil si bungsu.

"Apa?" Yoshi menoleh ke samping.

"Kata orang, pacaran sama orang yang disukai itu indah banget ya?"

"Kok tiba-tiba ngomong gitu?" heran Yoshi.

"Gapapa. Adek lagi suka sama orang," jawab si adek.

"Ooh, menurut kakak sih indah banget dek. Tapi gak semuanya indah. Emang adek suka sama siapa?"

"Kakak tau temen adek yang kemarin nemenin bunda pas adek ilang gak? Yang badannya gede, suka ajak jalan adek. Tau?" Ni-ki memberi sebuah ciri-ciri anak yang ia sukai ke kakak.

"Ooh! Tau, kamu suka sama dia? Namanya siapa sih? Lupa kakak," cengir Yoshi.

"Namanya Seo Junghwan,"

"Oooh, Seo Junghwan. OH! Seo Junghwan!? Wahh, itu mah anaknya temen kerjanya ayah dek," Ni-ki terkejut mendengar penuturan Yoshi.

"Hah? Temen kerjanya ayah? Siapa ituu?" tanya Ni-ki yang tak tahu.

"Seo Johnny. Wajar sih kamu gatau, soalnya kamu ketemu om itu waktu kamu masih kecil," jelas Yoshi.

"Ooh,"

"Kakak adek, masuk dulu, bantuin bunda kamu," panggil si ayah Mairo. Ni-ki tersenyum dan mengikuti sang kakak masuk.

Rasanya aneh ketika ayah dan kakak datang. Tapi Ni-ki senang. Akhirnya bisa merasakan kehangatan lagi.

Te not net, te not ne not

Suara dering ponsel menghentikan langkah Ni-ki. Ia menoleh kanan-kiri untuk mencari ponselnya yang berbunyi tadi.

🐮?!!
Calling ...

"Ni-ki,"

Panggil Junghwan saat Ni-ki sudah membuka ikon hijau.

"Iya? Kenapa?" Ni-ki beralih menjauh dari keluarganya.

"Ehm, sebelum jam 12 lo bisa dateng gak ke air mancur di alun-alun? Jam 11 aja deh, kalau gak ya setengah 12 aja. Ada gue kok di sana," tutur Junghwan dari seberang sana.

"Ngapain? Kok gak sekarang aja? Mumpung belum malem banget,"

"Ya gapapa. Gue pengen jam segitu. Lo bisa gak?"

"Bisa-bisa aja sih,"

"Sip! Oh ya, tapi sorry nih gue gak bisa jemput. Lo naik kendaraan bisa? Eeeh, sebentar ..."

Ni-ki diam. Samar-samar dia mendengar Junghwan yang tengah mengobrol dengan seseorang.

"Gausah deh. Nanti lo dijemput sama Doyoung. Dateng ya? Dandan yang cantik, byee!!"

Mine - HwanKi [End]Where stories live. Discover now