Ingatan

1.2K 158 4
                                    

Kini Isagi dan Kurona sudah kembali dari toilet, tapi salah satu dari anggota Blue lock memerhatikan wajah Isagi.

Wajahnya seperti agak pucat.

Namun dia tidak terlalu memperdulikan hal itu.

"Isagi, kondisi mu sudah membaik?" tanya Nagi Tiba tiba menghampiri Isagi

Mendengar itu Isagi pun mengangguk.

"Aku tidak apa Nagi, Terima kasih." balas Isagi

"Oh ya Isagi, kami sudah menyiapkan futon untuk Isagi tidur." ucap Aryu memberitahu

"Terima kasih banyak Aryu." balas Isagi

Lalu...

"Oke! Mari kita suit untuk menentukan siapa yang akan tidur disebelah Isagi!" saran Igaguri

"Skuy lakukanlah..." ucap Kabito

"Aku tidak ikutan, aku tidur diposisi pojok kanan." ucap Sae

Lalu dia berbaring di futon nya.

"Aku juga tidak ikut." sambung Rin

"Oh ayolah... Rin tenang ini hanya sekali saja." ucap Aryu sedikit meledek Rin

Setelah itu Rin pun menghela nafasnya

Dan...

Ternyata Rin berhasil mendapatkan nya.

"Karena Isagi kun berada di pojok kiri, jadi kita semua tidur, kita masih ada latihan untuk besok." setelah itu semua orang mulai

Tidur di futon mereka.

Namun entah kenapa Rin seperti tidak bisa tertidur karena...

"Ne... Rin... Kamu bisa tidur tidak?" tanya Isagi pelan

"Tidak terlalu." jawab Rin

Setelah itu tiba-tiba Isagi memegang salah satu tangannya Rin.

Rin terkejut dengan perbuatan Isagi.

"Kalau begini, aku sedikit tenang."

Eh?...

"Kalau begini, kamu akan bisa tidur dengan tenang."

Apa itu? Kenapa ingatan itu muncul dipikiran Rin, ditambah ketika Isagi tersenyum.

Hatinya semakin tidak karuan.

Lalu tanpa sadar Rin memeluk Isagi yang membuat Isagi sedikit terkejut.

"Tidurlah, semua akan baik baik saja." seperti sebuah mantra

Perlahan Isagi mulai tertidur di pelukan Rin.

Namun entah kenapa Rin juga merasa mulai mengantuk, aroma tubuh Isagi membuatnya menjadi sangat tenang.

. . . .

"Yuu chan! Tunggu aku!" seru Rin kecil melihat temannya sedang duduk

"Aku tidak berlari Rin, kamu tahukan aku memiliki asma."

Perlahan Rin kecil mulai mengatur nafasnya.

Tidak lama tiba-tiba Rin kecil mengeluarkan alat lukis.

"Yuu chan kan tidak bisa terlalu lama bermain bersamaku, bagaimana kalau kita melukis bersama, setelah itu kita bermain bersama namun sebentar, mau?" tawar Rin

"Tentu, aku mau, Rin..."

"Apapun yang terjadi aku akan menjadi teman Yuu chan."

"Yuu chan mau berjanji?"

"Janji apa?"

"Aku akan menjadi striker terbaik bersama Nii chan untuk memenuhi keinginan Yuu chan dan Yuu chan harus berjanji untuk selalu sehat apapun yang terjadi ya."

"Baiklah, aku janji, Rin.."

Perlahan Rin membuka matanya, ingatan masa lalu kini memasuki kepalanya.

Meski begitu, dia tidak mengingat temannya itu walaupun dia sudah berjanji namun dia kepikiran apakah dia baik baik saja?

Apakah dia sudah menjaga kondisinya baik baik? Melihat Isagi memiliki kondisi yang sama dengan temannya dulu membuat Rin paham pertolongan pertamanya.

Tapi...

Rin merasa kalau..

Waktunya akan berakhir sangat cepat.

'Kenapa hati ini terasa seperti dicubit bertanda aku akan kehilangan sesuatu yang penting' batin Rin

Tbc...

Maaf kalau pendek, semoga kalian menyukainya...

Sampai bertemu di chapter berikutnya...


いとしい ( project 2 author ) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt