Percaya

1.3K 127 96
                                    

"Aku sudah menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu, Isagi..." ucapnya Rin lalu tanpa sadar Rin mencium kening Isagi untuk pertama kalinya

"Disaat pertama kali kita bertemu, di saat itu juga aku mulai menyukaimu."

. . .

Isagi terdiam dengan wajah yang memerah.

Baru kali ini dia ditembak oleh seseorang apalagi seseorang itu...

Seseorang itu adalah Itoshi Rin!

Eh? Namun kenapa?! Seketika otak Isagi serasa mau meledak.

"Ah! Hah!! Se... Sebenarnya apa alasan kamu menyukai ku?" tanya Isagi agak gugup

Rin terkesima melihat wajah Isagi yang memerah parah karena pengakuannya.

"Aku tidak tahu, namun ketika aku melihat mu melukis... Aku selalu tidak bisa berhenti memikirkan itu ditambah kamu melukis ku dengan Sae, makanya aku semakin menyukainya ketika aku menyadari nya." jawab Rin

Mendengar Rin tidak memanggil Sae dengan kakak membuat Isagi ingin tertawa.

"Lain kali panggil Itoshi san dengan kakak lah." ucap Isagi cengegesan

"Orang seperti dia tidak pantas dipanggil kakak olehku." balas Rin tak kala gemas sama Isagi

Dia pun mencubit kedua pipi Isagi sangking gemasnya.

"Ahk! Hentikan itu Rin!" seru Isagi kesal

Rin pun tanpa sadar mulai tertawa lepas, sudah sekian lama dia tidak tertawa lepas.

Isagi yang melihat itu pun menjadi senang melihat Rin mulai menikmati kegiatan kali ini.

"Untuk jawabannya tunggu saja di Natal tahun ini." ucap Isagi pelan

"Jadi sebelum itu... Kita mulai dari awal, bagaimana?" tawar Isagi agak gugup (。>﹏<。)

Mendengar itu Rin semakin gemas dengan Isagi, tanpa dia sadari, dia pun mulai tersenyum.

"Akan aku tunggu saat itu." balas Rin

Isagi pun tersenyum tipis ke arah Rin, sedangkan Rin, dia mulai menikmati semua hal bersama Isagi.

Dia sudah tidak merasakan kekosongan di hatinya, karena semua itu sudah diisi oleh Isagi.

Rin akui... Pertemuan nya dengan Isagi adalah sesuatu yang sangat dia syukuri sekarang.

Mereka pun berjalan seperti biasa menikmati perubahan suhu yang tidak terlalu banyak berubah.

Isagi merasa Rin benar-benar serius dengan dia, terlihat dari cara Rin memperlakukan nya, Rin selalu menjadi penyelamat nya.

Bahkan sejak dulu...

Merasa sudah waktunya Isagi pun tersenyum ke arah Rin.

"Rin..." Rin menoleh ke arah Isagi

Secara mengejutkan Isagi membisikkan sesuatu ke telinga Rin, seketika wajah Isagi menjadi memerah.

"I... Itu jawaban ku... Permisi..." Isagi pun lari lari kecil dari Rin

Seketika wajah Rin menjadi sangat memerah, padahal tidak perlu langsung dijawab namun sungguh jawaban yang tidak terduga justru yang Rin dapatkan.

"Astaga! Tunggu aku!"

...

Angin bertiup dengan kencang perlahan memperlihatkan sebuah keajaiban disitu.

"Sedari dulu aku sudah menyukaimu, Rin kun..."

いとしい ( project 2 author ) Where stories live. Discover now