DEVINO 01

3.9K 134 0
                                    


🐰

Terlihat emapat orang remaja sedang duduk di atap sekolahan, padahal jelas-jalas bel sudah menunjukan pertanda masuk, tapi mereka sama sekali tidak menghiraukannya.

"Van gue denger-denger katanya kembaran lo mau balik ya"tanya Aldino Veralda Grayson atau kerap di sapa Aldi itu kepada Devano Leonardo Alexander.

"hmm"singkat Vano

"lo pernah ketemu gk sih Van sama kembaran lo? "tanya Bastian Alviyano Caesar atau yg kerap di panggil bastian yang hanya di jawabi gelengan oleh Vano.

"gila jadi lo 17 tahun hidup belum pernah ketemu kembaran lo"ucap Darel Emilio Prasmana atau kerap di sapa Darel yang hanya di angguki oleh Vano.

"emang kenapa sih kembaran lo tinggal di Amerika kenapa gak di sini aja? "tanya Bastian yang di angguki oleh kedua sahabatnya.

"nemenin Oma sama Opa kata Bonyok"ucap Vano yang di angguki oleh ketiga sahabatnya.

Sebenarnya Vano sendiri juga tidak tahu pasti, yang jelas kedua orang tuanya selalu mengatakan kalau kembarannya di sana untuk menjaga Oma dan Opanya.

Tapi kenapa dia tidak boleh menemui kembaranya, jangankan menemui, Vano bahkan tidak tahu wajah kembaranya, dia bahkan juga tidak tahu nomor ponsel kembarannya.

Kedua orangtuanya hanya mengatakan kalo kembarannya baik-baik saja, bahkan ketika dia meminta memperlihatkan foto kembarannya kedua orangtuanya selalu menghindar dan mencari alasan.

Di sisi lain terlihat seorang remaja laki-laki sedang duduk di ruang tamu dengan menundukan kepala.

Didepannya terdapat seorang wanita paruh baya yang terlihat sedang berbicara sambil menatap tajam kearahnya.

"besok kamu akan kembali ke indonesia ingat jangan berani-berani kamu memberi tahu tentang semua ini kepada cucu saya atau kau akan menerima akibatnya"ucap wanita tersebut dengan menatap tajam ke arah pemuda yang duduk di depannya.

"dan lebih baik kamu jauhi cucu saya"ucap wanita tersebut, kemudian pergi meninggalkan remaja lelaki yang sedari tadi hanya diam tanpa mengeluarkan suara.

Sedangkan remaja lelaki tersebut hanya memandang sendu ke arah wanita tersebut dengan mengepalkan kedua tangannya, bertahun tahun ia di perlakukan srperti itu nyatanya sampai sekarang ia masih belum terbiasa.

Helaan nafas terdengar, kemudian ia memilih bangkit menuju ke arah kamarnya.

🐰

"mau langsung pulang atau ke markas dulu"tanya Bastian kepada ketiga sahabatnya.

"gue langsung pulang ada urusan"ucap Vano kemudian memasang helm dan menaiki motornya.

"ok lah, ti-ati bos"ucap Bastian yg di acungi jempol oleh Vano

Di jalan Vano sibuk bergelut dengan pikiranya, jujur dia senang karena kembarannya akan kembali, tapi dia juga bingung harus bersikap bagaimana.

Selama ini dia tidak punya saudara selain kembaranya, jadi dia tidak tahu harus berekspresi seperti apa ketika kembarannya datang.

DEVINODonde viven las historias. Descúbrelo ahora