Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]

4

Devil's Claw
JY
.....

“Kenapa anda terlihat sedih dan tak bersemangat nona muda?” Taeyong bertanya kepada Alana yang kini terlihat ogah-ogahan bermain dengan bonekanya.

Jika diperhatikan ini pertama kalinya Taeyong melihat wajah murung Alana dengan raut menyedihkannya.entah apa yang nona mudanya itu sembunyikan ia tak tega melihat wajah nona cantiknya begitu muram seperti itu.

“Aku hanya...” Alana menjeda kalimatnya lalu menatap Taeyong.
“Boleh aku mengatakan sesuatu,Taeyong?” Alana menatap Taeyong dengan muka memelas. melihat itu Taeyong menganggukan kepalanya tanda bahwa Alana boleh mengatakan sesuatu padanya saat ini.Jangankan saat ini, Alana boleh mengatakan apapun dengan Taeyong kapanpun yang ia inginkan.Bukankah itu menjadi tugas Taeyong sekarang?.

“Aku rindu Mommy,Aku ingin bisa bicara dengan Mommy.Aku belum pernah berbicara dengan Mommy.Beda dengan kak Mark,aku ingin tahu bagaimana rasanya berada dipelukan Mommy. Teman-temanku sangat bahagia di saat mereka menceritakan tentang Mommy mereka.” Jelas alana dengan mata berkaca-kaca.

Meskipun masa kecil Taeyong bisa dibilang lebih hancur daripada Alana,tapi setidaknya dia pernah berbicara dengan ibunya. Yeah, meskipun ujung-ujungnya hanya umpatan kasar yang keluar dari mulut ibunya.Tapi tetap saja itu bisa dianggap jika dia pernah berbicara dengan ibunya kan.

“...” Taeyong diam bukan berarti dia tidak mendengar atau tidak memperdulikan semua ucapan Alana,hanya saja itu seolah menjadi tanda untuk Alana melanjutkan ceritanya.

“Apalagi kemarin,aku sempat berpikir bahwa kau adalah Mommy, tapi aku salah.Aku ingin Mommy.” Ujar Alana sambil meneteskan air matanya.

Gadis kecil di hadapan Taeyong yang awalnya terlihat ceria dan baik hati itu ternyata memiliki luka yang tidak seorangpun yang bisa mengerti.sangat menyakitkan Melihat seorang gadis kecil menangis tersedu di hadapanmu.

Dengan inisiatif Taeyong mendekat lalu memeluk lembut Alana.Alana sempat terdiam beberapa detik setelah mendapatkan pelukan dari Taeyong.Tapi sedetik kemudian ia justru menangis memilukan dari sebelumnya.Tangan kecil Alana bahkan membalas pelukan Taeyong.ia menumpahkan kesedihan yang ia miliki karena tidak bisa bertemu dengan Mommy-nya.

Mungkin karena kelelahan menangis Alana kini jatuh tertidur di pelukan Taeyong.ia terlihat sangat lelah, matanya bengkak dan juga sembab.wajahnya basah karena air mata.

Taeyong dengan perlahan meletakkan Alana di atas ranjangnya.Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan saat ini,ia tak mungkin bisa membangkitkan Mommy sang nona muda yang tengah terbaring koma kan? Itu sangat mustahil.

Taeyong kemudian pindah ke kamar Mark, ingin melihat keadaan putra sulung keluarga Jung itu.
Setelah mengetuk pintu beberapa kali, Taeyong sama sekali tak mendapat jawaban,jadi Taeyong memberanikan diri untuk membuka kamar tuan mudanya. Taeyong kaget seketika melihat Mark yang wajahnya ikut terlihat sembab entah karena apa.dengan perlahan Taeyong mendekati Mark,ia kemudian memberanikan dirinya untuk mengusap kepala Mark pelan.

Mata Mark yang awalnya kosong kini bergerak melihat ke arah Taeyong yang tengah menatapnya lembut penuh prihatin.Mark seolah malu Taeyong melihat keadaannya yang seperti ini,ia tak mau dilihat oleh orang lain.Tapi apa dayanya? Mungkin dengan Taeyong ia tidak akan apa-apa.