8

3.5K 234 23
                                        

JY
Devil's Claw
.....




“Karena nyonya Rosaline telah bangun dari koma. Makanya tuan Ace sibuk mengurus segala sesuatu yang nyonya Rosaline butuhkan selama di rumah sakit. Tidak ada lagi waktu yang ia Sisakan untuk jalang kecil dan murahan sepertimu!” Sebelum pergi, Angelin menyempatkan dirinya untuk menendang kaki Taeyong.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Angeline, membuat pertahanan Taeyeon semakin tidak tertahankan. Taeyong semakin menangis jika Andaikan bisa, Taeyong ingin sekali meraung meratapi nasibnya yang kini hanya bagai seonggok kotoran yang tidak berguna. Taeyong berusaha keras meredam tangisannya, tapi ia tetap tidak bisa. Bagian dari dirinya menolak untuk tenang hatinya merasa gelisah karena ini adalah ketakutan yang ia bayangkan sebelumnya.

Taeyong terus menangis, sendirian.ia memeluk tubuhnya sendiri. Ia merasakan dingin yang mencekam sekarang. Ketakutan nya yang sudah menyeruak keluar. Taeyong pikir ia telah siap menghadapi semua ini. Siapa sangka, Ia bahkan belum siap sama sekali. Taeyong tahu ia tidak bisa lagi berada di rumah ini.Ia sudah memikirkan rencana yang sebenarnya akan sangat menyakitinya dan anak-anak tapi apa boleh buat,Taeyong yang harus pergi dari rumah ini, secepatnya.

Taeyong telah mati, Ia tenggelam. Tidak bisa bernafas perasaannya sakit, berdarah dan terus mengalir. Kepalanya seakan-akan ingin pecah. Nafasnya Kian tersendat tidak bisa bernafas dengan benar. Meskipun tidak akan tersampaikan, perasaannya untuk jaehyun tidak akan pernah mati. Hanya saja ia merasakan jiwanya yang telah mati dan perasaannya yang ng meluap-luap. Taeyong tidak tahu bagaimana cara menyampaikan perasaannya.

Yang Taeyong tahu hanya ia harus pergi dari rumah ini secepat yang ia bisa sebelum ia benar-benar mati secara fisik.


.....



Sebuah sore yang sangat tenang dan nyaman untuk Taeyong habiskan bersama dengan Mark dan Alana,Ia sudah menyiapkan beberapa muffin hangat untuk menemani piknik rutin di sore hari mereka. Seperti biasa, Taeyong telah menyiapkan teh hangat untuk mereka teh beraroma bunga peony itu sangatlah nikmat dan menyegarkan.Dengan mengonsumsi teh aroma peony itu Taeyong berharap bahwa kehidupan Mark dan Alana akan terus dipenuhi oleh kebahagiaan dan cinta kasih. Tidak hanya dari Taeyong tapi dari Daddy bahkan Mommy mereka.

Papa? Papa baik-baik saja?” Tanya Alana ke arah Taeyong yang saat ini sedang memijat pelipisnya pelan.Beberapa hari ini memang perasaan Taeyong serasa sangat tidak enak dan tidak nyaman, tidak hanya perasaan, tapi perutnya bagai terasa diaduk-aduk. Jika ia ingin makan sesuatu yang baunya agak sedikit menyengat, pasti hal itu akan membuat Taeyong merasa mual dan ujung-ujungnya tidak jadi makan. Entah Penyakit apa yang Taeyong rasakan saat ini.

“Tidak apa-apa. Papa baik-baik saja kok,” jawab Taeyong. Ia tidak mau membuat anak-anaknya khawatir mengenai keadaannya. kemungkinan Taeyong hanya mengalami masuk angin biasa atau mungkin hal yang buruk dari itu? Siapa tahu kan?

Papa yakin? Tapi muka Papa pucat sekali saat ini, ” tambah Mark sambil meletakkan cangkirnya kembali ke tempatnya. Mark mendekatkan dirinya kepada Taeyong yang saat ini merasa pusing. Taeyong berharap ia bisa bertahan, Tapi kepalanya semakin sakit. Pandangannya mulai mengabur.

Papa! Papa kenapa?” Alana ikut khawatir melihat Taeyong yang mencengkram kepalanya. ini tidak baik, pandangan Taeyong semakin mengabur. Ia menjatuhkan tubuhnya di atas karpet piknik mereka . Taeyong bisa melihat wajah anak-anaknya sebelum semuanya menggelap,Taeyong pingsan.



Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]Where stories live. Discover now