Hari itu Xiao Yu, merasa bosan di rumah setelah seharian sibuk mengurusi kedua bocah besar asuhannya itu. Tapi tidak tahu mau kemana. Karena semua staf sudah punya rencana mereka masing-masing. Harapan terakhirnya kini tinggal Jeanny.
"Jeanny, kau akan pulang? Bos kita kan sedang shooting drama kehidupan. Mungkin mereka tidak akan membutuhkan kita hingga besok pagi," tanya Xiao Yu.
"Tidak. Aku akan menginap di kamar pegawai saja," jawab Jeanny singkat.
"Eh, Yu Ge. Bagaimana kalau kita ke karaoke yang baru di buka dekat minimarket, aku yang buka meja," ajak Jeanny.
"Hah? Ada angin badai apa tiba-tiba kau yang akan buka meja," goda Xiao Yu.
"Mau tidak? Ini aku dapat voucher yang di berikan Bos Jun," ujar Jeanny.
"Bisa-bisanya mereka mengirimi Bos Jun. Cuma kita berdua?" tanya Xiao Yu.
"Tidak ada yang mau, aku sudah bertanya tadi hanya tinggal dirimu seorang Ge, ayolah. Lagi pula seperti katamu keberadaan kita tidak di butuhkan sekarang. Daripada kita jadi tiang lampu juga di sini," desak Jeanny.
Bagai gayung bersaut, tentu saja Xiao Yu tidak menolak ajakan Jeanny ini. Walaupun dia yang harus membayar Xiao Yu tetap akan pergi.
"Baiklah, aku ikut. Semoga dengan kepergian kita bersenang-senang kali ini, bisa membuat program hamil mereka berhasil," ujar Xiao Yu.
"Ha ... Ha ... Mulutmu ternyata lemes juga ya," ujar Jeanny.
Melihat Jeanny hanya mengenakan jeans, kaos juga sepatu kets. Xiao Yu bertanya pada Jeanny.
"Kau tidak perlu berdandan?" tanya Xiao Yu.
Mengingat kepergiannya ini untuk melampiaskan kekesalannya pada lelaki yang akan di jodohkan tadi. Jeanny pun merasa dia harus tampil beda kali ini. Siapa tahu dapat jodoh di sana pikir Jeanny.
"Oh iya betul. Aku akan tampil maksimal hari ini. Tunggu sebentar Ge," ujar Jeanny lalu segera masuk ke kamar untuk staf.
Dalam kamarnya, Jeanny mengeluarkan kotak doraemon yang berisikan segala hal keperluan Gong Jun. Namun teringat bahwa Gong Jun sangat teliti akan semua barang pribadinya dan konsekwensi yang akan diterima bila ada yang menyentuh tanpa ijin darinya, Jeanny pun mengembalikan lagi tas tersebut. Lagipila memang tidak pantas bila pegawai menggunakan barang-barang bosnya.
Jeanny lalu membuka kotak make up set yang belum lama ini diberikan oleh bos Zhehan sebagai hadiah ulang tahunnya. Bos Zhehan mengatakan bahwa semua warna ini sesuai dengan karakter dan sangat aman untuk segala macam jenis kulit bahkan untuk kulit sensitif sekalipun.
Dengan mengingat tutorial yang pernah di berikan oleh bos Zhehan padanya saat itu.
"Sebagai wanita kau tetap harus mengenakan make up berat sesekali. Terutama bila hendak membuat pria menyesal telah meninggalkanmu," ujar Zhehan sambil mengedipkan matanya pada Gong Jun.
Para staf JunZhe, riuh mentertawakan Gong Jun yang tersenyum kecut di sindir Zhehan tadi.
"Sebagai perwakilan kosmetik dan perhiasan juga fashion tertampan era ini, aku akan memberikanmu tips bermake up yang benar secara gratis. Kalian hanya perlu meminta Bos Jun untuk membelikan set product milikku ini," ujar Zhehan dengan gaya seorang beauty concelor online.
"Tenang saja, aku akan membelikan 20 set bila kau yang menjualnya, baby." jawab Gong Jun. Disambut tepuk tangan dari para staf.
"Tentu saja kalian bisa membayar dengan cara mengangsur yang di ambil dari bonus tahunan kalian," ujar Gong Jun sambil tertawa dan bertepuk tangan sendirian seolah mentertawakan candaan garingnya lagi.
Dengan menggunakan dirinya sendiri sebagai model. Zhang Zhehan memulai tutorialnya.
"Hal penting dalam bermake up adalah membersihkan wajah agar selain bersih juga melembabkan kulit wajah atau flawless , sehingga mempermudah make up untuk menempel tahan lama di wajah,"
"Kalian bisa menggunakan facial wash merk ini karena ini sangat cocok untuk semua jenis kulit juga tidak berminyak, setelah itu gunakan micellar water, jadi double cleansing.
"Nah setelah itu baru kalian gunakan cushion foundation. Cushion ini merupakan sponge yang telah di rendam dengan foundation cair dan telah di kemas dalam bentuk compact powder. Dengan menggunakan cushion compact jenis ini kalian tak perlu lagi menggunakan counsealer atau alas make up dan tidak mengotori tangan. Cukup puk..puk.. Selesai untuk step pertama yaitu base make up.
Walau penggunaan Cushion foundation itu membuat riasan terlihat berat namun justru hasil akhirnya akan membuat riasan kalisn berkesan natural.
Tips dari Bos Zhehan agar riasan tidak terlihat terlalu berat atau menor, cukup kenakan sedikit di berbagai titik pada wajah. Yakni di dahi, dagu juga di pipi, dengan cara di tekan atau hanya di tepuk-tepuk ringan sebelum di ratakan ke seluruh wajah.
Langkah kedua adalah membentuk alis, jangan sampai bentuk alis kalian akan membuat dandanan kalian menjadi aneh. Karena bentuk alis juga menampilkan karakter si pemilik wajah.
Jeanny lalu membentuk alisnya dengan hati-hati namun cepat. Mengenakan contact lense berwarna natural aqua sehingga menampilkan warna mata yang indah natural, sebelum memoleskan eyeliner, secara dan eye shadow.
Setelah selesai dengan urusan rias wajah, Jeanny ingin menampilksn fashion style yang berbeda dari yang biasa dia kenakan. Berbalut coat menambah kemewahan pemiliknya.
Dipadu dengan sepatu hak 3 cm membuat Jeanny semakin terlihat sexy namun elegan.
Sambil menunggu Xiao Yu menyiapkan motor yang memang disediakan untuk para staf.
Jeanny benar-benar beruntung memiliki mentor fashion yang layak di sebut master.
Melihat penampilan Jeanny, tak urung membuat para staf pria berdecak kagum.
"Wooow ... cantiknya, aku akan mendandani isteriku sepertimu nanti," ujar James mengacungkan jempolnya.
"Eh, Tuan Yu pakailah mobil. Masa seorang putri harus mengendarai motor butut seperti itu," ujar Juan sambil menyerahkan kunci mobil pada Xiao Yu.
"Tapi jangan sampai tidak pulang," goda Juan lagi.
"Tuan Yu, Anda akan dianggap supirnya bila Anda hanya mengenakan pakaian seperti ini," ledek Bibi Liu tidak mau kalah.
Xiao Yu pun bergegas mengganti pakaiannya, model yang sesuai dengan style yang di kenakan Jeanny.
Sebagai mantan model juga aktor figuran dan pembantu abadi dari master of fashion, Xiao Yu memang tidak mengecewakan.
Kini penampilan mereka berdua benar-benar serasi bak model profesional saat ini.
"Suit ... Suit ... Sudahlah kalian langsung ke catatan sipil saja," goda rekan kerja mereka.
"Oh ya, kalau kedua tuanmu mencari kami, tolong katakan pada kedua anakku itu untuk jangan mengganggu kami ya," balas Xiao Yu sambil terkikik dan melambaikan tangannya.
Semua tertawa melihat keduanya berjalan dengan meniru kedua bosnya.
Tidak perlu waktu lama, mereka berdua telah tiba di tempat karaoke itu.
Ternyata mereka sedang tidak beruntung. Tempat karaoke yang di tuju di tutup untuk umum.
Tidak ingin rugi karena sudah berdandan total dan terniat, mereka berdua pun segera meluncur ke bar yang lokasinya berdampingan dengan tempat karaoke tadi.
"Ge, menurutmu apakah kita memang di takdirkan menjadi jomblo selamanya?" ujar Jeanny dengan wajah memerah mulai terpengaruh dengan alkohol yang diminumnya.
"Kenapa kau bisa bilang kita, kau saja kali. Kalau aku memang cukup melihat drama romantis bos kita selama ini saja sudah membuatku merinding untuk punya kekasih," jawab Xiao Yu dan di aminkan oleh Jeanny.
"Betul, aku rasa mereka berdua menyerap habis semua aura asmara kita. Mereka sesungguhnya adalah monster asmara,"
"toast ..." ujar keduanya sambil mendentingkan gelas minum mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry Jun
FanfictionKata-katamu itu kehormatanmu. Setiap kata janji harus kau tepati, Tindakanmu adalah harga dirimu, Tanggung jawab adalah nadimu, Yang salah tidak mungkin benar, Yang benar mudah disalahkan. Sebentar lagi tahun akan berganti. Tanpa terasa min sud...