.... Jadian

2K 243 8
                                    

"Gue... Gue ngerasa mungkin kita bisa coba jalin hubungan lebih ini..." Suara Jeno terdengar lirih karna rasa malunya. Namun Soobin yang masih dapat mendengarnya merasa jantungnya berdebar debar. Apakah artinya Jeno menerimanya?!

"Lo... Lo nerima gue?" Gugup pemuda tinggi tersebut. Jeno mengangguk, menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah Soobin.

Melihat konfirmasi Jeno, tiba tiba mata Soobin memerah, dia senang, tak ada yang tau betapa takutnya dia tadi, takut jika Jeno menolaknya, takut jika dia tak dapat dekat lagi dengan sosok yang dia sukai seperti ini. Untungnya... Untungnya Jeno menerima perasaannya, walau dia tak tau bagaimana perasaan Jeno terhadapnya, jika Jeno menerimanya itu sudah cukup.

"Makasih Jen... Makasih banyak!" Bersamaan dengan mengalirnya air mata di pipinya, Soobin menarik Jeno kepelukannya, memeluknya dengan erat.

"Makasih udah mau nerima gue..." Suaranya terdengar serak, mungkin karna dia menangis. Jeno yang tiba tiba di peluk merasa kaget, namun saat menyadari bahwa sosok yang dulu pernah menjadi Sahabatnya itu menangis dia merasa takjub, ini pertama kalinya dia melihat Soobin menangis.

"Ini... Gapapa... Gapapa..." Jeno dengan ragu menepuk punggung Soobin untuk menghiburnya.

"Gue seneng banget!" Bisik Soobin tepat di telinga Jeno membuat sang empunya merinding merasakan nafas hangat Soobin di telinganya.

"Un" Jeno mengangguk mencoba merilekskan tubuhnya agar tak terlalu kaku.

Di kejauhan, dua sosok melihat adegan keduanya saat ini, yang satu memiliki raut wajah terkejut, sedangkan satunya lagi mengerutkan alis.

"Bukannya itu Jeno?" Gumam Jaemin tak menyangka bahwa Jeno ternyata juga seperti ini.

"Kamu kenal?" Tanya Haechan menatap Jaemin, dia sebenarnya sudah memiliki tebakan di hatinya, tapi dia hanya ingin memastikan.

"Iya, dia saudara kembar Aku" angguk Jaemin tersenyum tipis. Jaemin berada di kelas yang sama dengan Haechan, keduanya sudah kenal cukup lama karna dulu Smp Jaemin dan Jeno terpisah.

"Aku baru tau kamu punya kembaran" Haechan mengerutkan alisnya, tak menyangka bahwa Jeno ternyata kembaran Jaemin.

"Kamu gak nanya" jawab Jaemin santai.

"Dasar kkk~" Haechan mencubit hidung Jaemin dengan gemas sembari terkekeh pelan membuat Jaemin ikut tertawa kecil di buatnya. Haechan yang terkenal dengan aura intimidasi kuat sekarang terlihat seperti pemuda penuh kelembutan di sisi Jaemin. Bagi para sahabatnya, keduanya sering di sebut sebagai Sweet Couple dimana setiap tak ada yang memperhatikan keduanya akan selalu berbagi kasih sayang yang luar biasa.

"Jangan nyubit!" Keluh Jaemin memukul tangan Haechan pelan.

"Gak aku cubit" Haechan bergeser merapat pada Jaemin. Jaemin yang dapat merasakan bahwa sesuatu akan terjadi menjadi waspada.

"Mau ngapain?" Serunya mengerutkan bibirnya.

"Mau yang manis manis~" tangan Haechan lebih dulu meraih pinggang Jaemin yang ingin kabur, merapatkan tubuh keduanya dan saling berciuman panas, jika saja bukan karna di samping jalan, mungkin keduanya sudah melakukan lebih.

Di sisi Jeno, Soobin melepaskan pelukannya, menggenggam erat jemari tangan Jeno tanpa niat untuk melepaskannya.

"Um... A... Mau pulang" Jeno ragu bahasa apa yang harus dia gunakan untuk berbicara pada Soobin.

"Aku antar ya?" Soobin lebih dulu mengubah bahasanya dengan senyum lembut tertera di wajah tampannya.

"Tapi..." Rumah kamu ke kiri ingin Jeno berkata demikian namun dia urungkan karna dia tiba tiba ingin di antar pulang.

"Memang beda arah, tapi jaraknya gak terlalu jauh. Ayo" Soobin mengecup ringan dahi Jeno dengan senyum puas lalu menarik tangannya untuk berjalan bersama. Jeno yang tiba tiba di cium langsung memerah, tapi dia hanya mengangguk mengikuti dengan gembira. Dia akhirnya punya kekasih!

.

"Makasih udah mau anterin pulang" ucap Jeno menatap sosok tinggi di sampingnya.

"Gapapa, namanya juga nganterin pacar pulang" jawab Soobin tersenyum tipis. Jeno balas tersenyum manis membuat Soobin tertegun melihatnya, karna ini pertama kalinya dia melihat Jeno tersenyum manis.

"Bin? Kenapa?" Melihat Soobin diam, Jeno bertanya dengan ragu.

"Gak kenapa napa. Tapi senyum kamu manis banget, mata kamu yang melengkung waktu senyum langka banget Jen" jemari panjang Soobin membelai mata kanan Jeno dengan lembut.

Ini adalah kedua kalinya dia di sebut manis, tak seperti yang pertama dia menanggapi dengan malu, kini dia menanggapi dengan gembira, dia senang jika pacarnya menganggap senyumnya manis!

"Beneran?" Ucapnya ingin memastikan. Soobin mengangguk dengan sungguh sungguh.

"Bener banget"

"Bagus kalo gitu" Jeno memperlihatkan senyum manisnya lagi.

"Tapi jangan senyum gitu lagi"

"Ha?" Beo Jeno bingung.

"Soalnya kamu senyum kaya gitu bikin aku gak kuat" mata Soobin sedikit sayu menatap bolak balik dari mata hingga ke bibir Jeno dengan intens. Jeno yang menyadari mata Soobin menjadi malu!

"Mesum!" Serunya mendorong Soobin menjauh.

"Semua laki laki mesum" Soobin terkekeh pelan melihatnya kesal. Tiba tiba Jeno ingat ucapan Haechan kemarin yang mengatakan bahwa sahabatnya sedikit mesum. Sepertinya semua laki laki memang mesum?

"Tapi aku enggak!" Bantah Jeno cepat. Soobin tertawa rendah.

"Iya iya aku doang yang mesum, kamu mah enggak. Sana masuk, jangan lupa makan siang. Kalo ada apa apa telfon aja" ucap Soobin melembut. Jeno mengangguk patuh.

"Kamu hati hati!" Peringat Jeno.

"Tentu" angguk Soobin mengecup sekilas dahi Jeno sebelum melambai pergi, Jeno yang mulai membiasakan kecupan tersebut hanya tersenyum menatap kepergian Soobin yang sesekali berbalik untuk berbicara padanya melalui bentuk mulut. Dari yang dia lihat sih sepertinya kata kata seperti ini

'I Love You Jeno Lee!'

'Mine!'

'Aku Sayang kamu!'

'Hahaha'

Apakah seperti ini rasanya berpacaran? Ini seperti ada kupu kupu memenuhi perutnya, sangat aneh tapi manis. Dia juga jadi tau kalau ternyata Soobin bisa selembut ini.

Dalam hidupnya yang biasa selalu di abaikan dan sendirian, tiba tiba datang sosok Soobin yang mengajaknya berbicara juga berteman, bagai pelita di dalam kegelapan. Dia hanya dapat berharap bahwa semua ini bukanlah sesuatu yang singkat dan akan tetap bertahan selamanya.

"Pacar lo Jen?"

Jeno menoleh, ternyata Jaemin. tanpa sadar dia melirik pagar di rumah sebelah sepertinya baru saja di masuki orang, pasti keduanya pulang bersama.

"Um" angguk Jeno. Jaemin tersenyum tipis melihat anggukan Jeno.

"Gue gak nyangka lo juga suka yang begitu" yang Jaemin maksud adalah tentang seksualitas yang sama dan Jeno juga menyadarinya.

"Yah, dari dulu gue begitu" jawab Jeno acuh.

"Hati hati, jangan sampe Mama Papa tau" peringat Jaemin melangkah masuk. Jeno menatap punggungnya mengikuti untuk masuk.

Untuk orang tuanya dia tak perduli, tapi jika sampai mereka mengaturnya dia tak yakin tak akan memberontak. Sebenarnya Jaemin dan dirinya tak banyak bermusuhan, hanya saja orang tuanya yang membuatnya memiliki rasa jengah terhadap Jaemin.

Tanpa sadar Jeno membelai mata kanannya yang tadi sempat di sentuh oleh Soobin, itu hangat hingga mencapai hatinya.























Yoittt

Loh loh? Ini DL(Dom Lead) nya siapa sih???
Waduh waduh, apakah ini Hyuckno? Or Soobjen? Mari kita ikuti terus ceritanya

See u~

Circle Of Destiny ✓Where stories live. Discover now