. Choi Bersaudara ..

1.5K 180 4
                                    

Yg ketinggalan privater baca di tele aja ya. Yg belum join dm aja, ntar viel kirim link ch nya

Jeno tertidur sangat lelap setelah pergulatan keduanya selama berjam jam, Soobin yang baru saja selesai mandi dan berganti baju merasa bersalah melihat Jeno yang terlihat sangat lemah sekarang ini, padahal dia tau besok Jeno harus Operasi, tapi dia masih tetap menuruti nafsunya sendiri.

"Maafin Aku Jen..." Tangannya menyingkapkan surai hitam Jeno yang menempel di dahi akibat keringat. Dia pergi mengambil baskom berisi air hangat mulai menyeka tubuh Jeno sesekali mengecupinya, namun Jeno yang tertidur lelap sama sekali tak dapat merasakannya.

Setelah menyeka seluruh tubuh Jeno, Soobin menarik selimut dengan perlahan lalu melemparkannya ke tumpukan pakaian kotor di kamar mandi, dia mengambil bajunya lalu membantu Jeno mengenakan pakaian dengan teliti.

Selesai memakaian Jeno pakaian yaitu hoddie miliknya yang terlihat kebesaran pada tubuh Jeno juga celana longgar panjang yang sedikit kepanjangan. Soobin mengeringkan rambutnya juga rambut Jeno, memindahkan tubuh Jeno agar lebih ke atas lalu menatap jam di dinding.

Itu sudah pukul 06.30 malam, Jeno belum makan apapun sejak tadi  siang, hanya makan di sekolah saat istirahat kedua. Di mengecup kening Jeno sekilas lalu keluar dari kamar menuju dapur berniat membuatkan makanan tetapi kebetulan melihat Saudaranya baru saja pulang masih dengan seragam Sekolahnya.

"Dah pulang Bang" sapa Soobin. Yeonjun mengangguk samar.

"Gue naik dulu"

"Oke" angguk Soobin lanjut berjalan ke dapur.

Dia membuka kulkas itu lengkap dengan berbagai bahan makanan, namun mengingat Jeno sudah terlambat makan, dia menyiapkan bubur seafood saja dengan cepat di temani segelas susu.

30 menit kemudian dua mangkuk bubur juga dua gelas air putih serta satu gelas susu Soobin bawa menggunakan nampan menuju kamarnya. Beomgyu yang baru saja pulang ingin naik ke kamarnya tak sengaja melihat hal tersebut menyipitkan matanya.

"Buat siapa tuh Bang?" Serunya melangkah lebar mendekati Soobin.

"Buat Pacar gue, kenapa? Irir?" Soobin dengan acuh melewatinya begitu saja tanpa memperdulikan tampang syok adiknya. Seketika...

"BANG YEON!!! BANG TIANG BAWA CEWE DI KAMARNYA BANG! GUE YAKIN DIA SAMA PACARNYA ABIS NGELAKUIN SESUATU YANG IYE IYE KEK SIKIDIPAPAP PLUS ANU ANU DI TAMBAH AHAK AHAK! YANG BEGITU INTINYA! GREBEK BANG!" Teriakan nyaring menggema di rumah besar tersebut membuat Soobin mengerutkan alisnya tak senang. Kepalanya berdengung mendengar suara tersebut.

Yeonjun di kamarnya yang sedang bersiap untuk mandi buru buru keluar mendengar teriakan Adiknya, dia berlari ke arah kamar Soobin melihat sang pemilik sedang bersiap membuka pintu. Soobin yang melihatnya sedikit terdiam.

"Bin? Kamu beneran bawa cewe?" Tanya Yeonjun menyipitkan matanya curiga. Baru masuk SMA sudah berani saja, dia bahkan belum merasakan cinta monyet itu sama sekali selama 18 tahun hidupnya.

"Enggak" jawab Soobin datar, Beomgyu yang mengejar buru buru membantahnya.

"Halah, boong lo, coba biarin gue sama Bang Yeon masuk!" Serunya menggebu gebu, seakan tengah mencoba menangkap pelaku kejahatan.

"Bener bener, biarin gue liat!" Angguk Yeonjun setuju. Dia khawatir saudaranya akan menghamili anak orang di usia muda.

"Oke oke, gue izinin. Tapi janji jangan teriak!" Akhirnya Soobin hanya dapat menyetujuinya, lagipula dia tak berniat menyembunyikan hubungannya dengan Jeno sama sekali.

"Oke! Janji!" Angguk Keduanya patuh. Soobin menghela nafas panjang dan membuka pintu masuk ke dalam kamarnya dengan diikuti oleh dua saudaranya di belakang.

Beomgyu menjulurkan lehernya mencoba mengintip sosok di balik selimut, namun dia langsung tertegun saat melihat wajah pucat dan polos seorang muda, bulu mata panjang di mata tertutup itu sangat lentik dan sesikit bergetar, hidungnya tinggi, bibirnya tipis, wajahnya walau bentuknya tegas tapi karna sedikit lebih chubby itu menyembunyikan bentuk tegasnya berubah menjadi menggemaskan. Namun yang paling mencolok adalah tanda ungu di sekitar leher dan sepertinya sampai di dada pihak lain.

Bukan hanya Beomgyu yang kaget, bahkan Yeonjun yang biasa tenang ikut membelalakkan matanya tak dapat berkata kata. Sosok di tempat tidur terlihat kelelahan hingga tertidur sangat pulas.

"Bin... Lo... Lo apain anak orang?" Yeonjun menatap Soobin ragu, ini... Ini laki laki... Apa yang di lakukan adiknya dengan laki laki ini.

"Dia pacar gue. Dia kecapean abis gue gempur dari jam dua sampe jam 6 tadi" Dengan lugasnya Soobin mengatakan kejujuran tersebut seakan tengah menceritakan hal milik orang lain.

"APA?!" Yeonjun dan Beomgyu berteriak kaget bercampur shok juga tak menyangka.

Jeno yang tadinya tertidur lelap merasa bahwa tidurnya sesikit terganggu, dia dengan perlahan membuka matanya berkedip dengan bingung berusaha menyesuaikan cahaya.

"Ubin..." Suara lirih dengan pesona bangun tidur tmyang memikat memasuki telinga ketiganya. Yeonjun maupun Beomgyu buru buru membungkam mulut mereka sedangkan Soobin buru buru melangkah duduk di pinggir temoat tidur menyisir surai hitam Jeno yang sedikit basah oleh keringat.

"Aku di sini" suaranya lembut, matanya penuh kasih sayang saat menatap Jeno. Jeno yang melihat sosok kekasihnya ada di sampingnya lantas memberikan senyuman manis, beringsut mendekat membaringkan kepalanya di paha pihak lain lalu melanjutkan tidurnya, dia sangat lelah, tubuhnya sakit semua.

Jemari Soobin membelai surai Jeno dengan lembut membiarkannya terus tertidur lelap. Sedangkan dua sosok di sisi lain hampir menjatuhkan rahang mereka ke lantai. Apa barusan?!

Mengapa suara pihak lain sangat menghoda dan sikapnya terlihat sangat manja pada Soobin? Sedangkan Soobin yang biasa acuh di rumah mengapa bisa menjadi sleembut ini terhadap pemuda tersebut?! Apa ini? Apa yang terjadi?

"Psstt! Bang!" Beomgyu menyenggol bahu Yeonjun sembari berbisik.

"Apa?"

"Ini... Tandanya Bang Soobin gay kan?"

Yeonjun yang mendengarnya langsung kaku, benar! Bukankah Soobin mengatakan bahwa pemuda tersebut pacarnya?! Dan apa? Apa?? Soobin menggempurnya dari jam 2 siang hingga jam 6 malam?! Telinganya diam diam memerah adiknya! Bisa bisanya adiknya melakukan hal berbau dewasa ini sebelum mendapatkan Ktp nya?! Bahkan dirinya saja masih perjaka!!!

"Soobin, lo gak bisa seenaknya gempur anak orang kaya gini lagi" peringat Yeonjun mengerutkan alisnya. Walaupun laki laki aman, tapi dia tak boleh menggunakannya sesuka hatinya.

"Gue tau, dia yang nyuruh gue lakuin sepuasnya, tapi ternyata gue gak puas puas, akhirnya jadi kaya gini"

Yeonjun : "..."

Beomgyu : "..."

Apakah saudara mereka itu kuda?! Bisa bisanya masih tak puas melakukan selama itu! Ternyata saudara mereka sangat buas.

"Dia keliatan pucat" celetuk Beomgyu yang entah sejak kapan sudah berdiei di sisi tempat tidur Soobin menatap wajah polos Jeno, wah mengapa pacar saudaranya ini terlihat sangat imut?!

"Gapapa kan itu Bin?" Yeonjun masih khawatir, dia takut anak orang kenapa napa.

"Gue juga gatau, padahal besok dia harus Operasi" Soobin menghela nafas panjang merasa semakin bersalah di hatinya.

"Lo..." Yeonjun dan Beomgyu sampai tak dapat berkata kata menghadapi Soobin.




















Yoittt

Ck ck ck, parah lu Bin! Selow Bin, jangan brutal begitu!

See u~

Circle Of Destiny ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang