CINTA LUKA

54 36 3
                                    

Mohon koreksinya, maaf bila ada typo :)

Happy Reading 💜

Disebuah ruangan yang dipenuhi oleh berbagai macam alat-alat laboratorium, terdapat seorang perempuan yang sedang terbaring lemah di atas bangkar. Wajahnya pucat, bibirnya kering. Ia terlihat seperti mayat hidup dengan napas lemah. Ditangan kanannya terdapat selang bening yang menghubungkan langsung kesebuah alat yang entah apa itu. Sementara tangan kirinya juga terdapat selang infus.

Ruangan itu sunyi. Tak selang beberapa lama, suara pintu yang terbuka perlahan terdengar. Suara sepatu yang bergesekan dengan lantai terdengar berjalan mendekati bangkar.

"Akhirnya...."

Suara berat itu terdengar senang. Senyum miring terlihat dibibir tipisnya. Tangan kokoh dan berurat ia masukkan ke dalam jas putih yang ia kenakan.

***

Sekelompok orang terlihat sedang berkumpul di sebuah ruangan mewah. Disana ada sebuah panggung kecil. Ditengah panggung tersebut terdapat sebuah sangkar yang besar. Sangkar itu tertutup oleh sebuah kain berwarna hitam. Terlihat misterius.

Pintu ruangan terbuka. Terlihat seorang pria dengan setelan jas coklat masuk, diikuti dua orang bodyguard. Semua orang yang berada di sana menyambutnya. Pria itu hanya mengangguk, sesekali tersenyum formal. Sampai ia berada di atas panggung.

Pria itu menghadap ke arah depan, dimana semua orang memperhatikannya. Setelah itu, ia pun mulai berbicara.

"Terima kasih telah datang di acara lelang malam ini. Saya memiliki barang yang sangat bagus. Barang ini merupakan hasil dari eksperimen yang saya lakukan. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya berhasil. Barang ini sangat istimewa, karena ini merupakan hasil pertama dan terakhir? Ya mungkin saja, karena saya belum sepenuhnya bisa menghasilkan barang yang sama seperti ini lagi."

"Baik, saya akan memberitahukan, bahwa barang saya ini dapat menyembuhkan berbagai racun. Barang ini sebagai penawar dari segala racun. Namun, ia juga bisa sebagai racun. Ya, seperti bentuknya barang ini adalah manusia, bukan ramuan, cairan ataupun yang lainnya."

"Siapa yang mampu memberikan harga yang sangat tinggi, ialah pemenang dari acara lelang malam ini. Saya membuka dengan harga 100 juta. Lelang dibuka!" ucapnya yang diikuti suara tepukan tangan dari orang-orang yang berada di ruangan tersebut.

Dipojokan ruangan, terlihat seorang laki-laki. Laki-laki itu memakai setelan jas berwarna hitam yang melekat di tubuh atletisnya. Secangkir wine berada di tangan kanannya. Mata tajam bak elang itu hanya menatap datar acara lelang yang terjadi. Disampingnya, dan seorang pemuda yang lebih muda usianya dari laki-laki itu. Pemuda itu sangat antusias dengan acara lelang yang terjadi.

"Kakak! Kau harus mendapatkan barang itu! Kau harus! Bagaimanapun barang itu dapat menyembuhkan mu, kak!" seru pemuda itu kepada kakaknya.

Laki-laki yang dipanggil kakak oleh pemuda itu hanya melirik sekilas adeknya. Laki-laki itu tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya, membuat pemuda yang duduk disampingnya bingung.

"Kak, kau mau kemana? Jangan pergi dulu! Kita belum mendapatkan barang itu." ucap pemuda itu seraya mencegah kakaknya untuk tidak pergi.

Tak membalas ocehan adeknya, laki-laki itu berjalan keluar dari ruangan yang sangat berisik itu. Mau tak mau pemuda yang tak digubris oleh kakaknya itu berdecak kesal melihat tingkah kakaknya.

"Pria bodoh itu, apa ia tak mau sembuh?! Menyebalkan!!" ucap pemuda itu dengan nada kesalnya.

Kembali ke acara lelang. Acara itu berlangsung dengan sangat meriah karena teriak-teriak orang-orang yang membandrol harga untuk barang lelang kali ini.

[10] THE BOOK COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang