chapter 12

7.7K 696 4
                                    

"Jadi lo sama sekali gak bisa benerin motor gue ?"tanya samudra.

Jessy menelan sisa strawberry yang masih berada di mulut nya. Sial sekali Jessy hanya kebagian sangat sedikit se lebih nya vani dan Risya yang memakan nya. Bahkan Risya melupakan kalau Jessy adalah rival terkutuk nya.

Bahkan melihat Risya yang berbicara akur dengan Jessy membuat beberapa cowok itu bingung. Apakah pertemanan seorang cewek seperti ini ? Sebentar ribut dan sebentar lagi berbaikan sungguh sangat aneh.

"Lo harus bisa benerin motor dia jes karena itu motor kebanggaan nya sih "usul Risya.

"Bisa aja sih tapi akan butuh waktu yang lama kalau mau cepat palingan tiga hari dan itu gue juga harus bergadang. Gue mau lo bayar gue dengan harga yang mahal gimana mau ?"tanya Jessy.

"Gue akan bayar berapa pun untuk harga motor itu ". Jessy mengangguk saja lumayan uang nya akan semakin bertambah.

"Jessy itu teman nya kenapa gak di kasih minum "ujar ambu yang baru saja pulang mengaji.

"Gak perlu ambu mereka gak haus kok bentar lagi mereka juga bakal pulang. Emang nya ini cafe apa kalau mau minum ya beli lah ambu bukan minta gratis "jelas Jessy.

Ambu menggelengkan kepala saja gadis utu akan berbicara secara frontal jika sudah tidak suka dengan lawan nya. Samudra dan teman nya di buat tidak percaya secara tidak halus berarti mereka di usir kan ?.

Jessy melihat jam yang ada di pergelangan tangan nya. Masih jam 3 berarti ia masih keburu untuk mencari sebuah rumah kan ? Samudra juga sudah membayar uang nya.

"Kalian masih mau di sini gue mau pergi soal nya ada urusan ".Jessy sudah berdiri dari duduk nya dan meneguk sebotol air putih dingin. Perbuatan Jessy sangat menggoda samudra dan juga sahabat nya.

"Emang lo mau kemana jes ?"tanya brian.

"Kepo lo "jawab Jessy ketus.

"Jessy mau kemana ?"tanya abah yang melihat Jessy sudah berada di atas motornya.

"Mau nyari rumah abah ,Jessy merasa sungkan kalau terus - terusan ngerepotin abah sama ambu ".

"Lo kami gak merasa di repotin nak Jessy , justru abah seneng nak Jessy sama vani mau tinggal di tempat abah yang kecil ini. "

"Jessy cuma mau mandiri aja abah ".

"Yaudah kalau itu mau kamu abah pikir kamu gak betah tinggal sama abah dan ambu.".

"Yaudah abah Jessy mau nyari dulu ya biar cepat ketemu rumah nya ".

"Jes ikut "teriak vani.

"Yaudah lo boncengan sama dia ajah motor gue udah di cuci takut bau got "canda Jessy sambil tertawa terbahak.

Vani menghentakkan kedua kaki nya ia kesal sekali sekarang ah rasanya ia ingin mencabik - cabik wajah dava dan davi tapi ia sama sekali tidak memiliki keberanian.

Jessy melaju dengan kecepatan tinggi dan itu membuat samudra kaget apakah gadis itu tidak sayng nyawa. Tapi samudra melupakan dirinya yang juga suka kebut - kebutan di jalan. Dia jadi berpikir apakah adik nya kemarin di bonceng Jessy dengan kecepatan seperti itu .

Jessy berhasil mendapat rumah yang sesuai dengan keinginan nya. Tidak terlalu mahal dan pastinya juga sangat aman. Jessy membeli rumah di salah satu komplek perumahan yang sederhana.

"Makasih ya bu ini uang nya " .

Jessy menyuruh ujang dan jaka untuk membawa beberapa barang milik nya dan juga vani yang sudah di kemas. Bahkan samudra turut membantu Jessy untuk membeli kasur dan juga sofa serta beberapa prabotan lain nya.

Jessy menyelesaikan malam itu juga karena ia harus mengurus motor samudra besok. Mungkin Jessy akan izin selama beberapa hari di sekolah.

"Thank's kalian semua udah mau bantu gue hari ini. Sebagai ucapan terimakasih gue bakal bikin masakan spesial untuk kalian yaitu nasi goreng telur sosis ".

"Dimana spesial nya ?"tanya gio.

"Spesial karena pakai telurnya dua kagak satu "jawab Jessy asal.

Jessy segera membuat nya serta mengeluarkan beberapa buah seperti jeruk , apel, dan anggur. Ia juga menggoreng nugget sebagai pelengkap makanan mereka malam ini.

"Masa kayak begini lo bilang spesial sih "cibir Austin.

"Beruntung gue mau masakin lo semua perlu kalian tahu ya untuk masak ini aja gue udah mengeluarkan duit dengan cukup banyak. Seharusnya belanjaan gue untuk satu bulan malah jadi untuk tiga minggu "jelas Jessy.

Jessy tidak akan perhitungan kalau dia memiliki banyak uang. Belum lagi uang sekolah nya yang mahal kemana ia akan mencari nya ?. Pratama sama sekali sudah memutuskan untuk tidak menafkahi nya yang merupakan kewajiban.

Jiwa vena jadi menyesal ketika menjadi Jessy ia justru tidak bisa merasakan kekayaan seperti yang ia mau. Justru hidup nya banyak sekali masalah di sini dari pada sebelum nya. Namun sisi positif menjadi Jessy yang di sukai vena ialah kebebasan. Sudah lama vena tidak merasakan kebebasan di dalam hidup nya .

"Enak banget bahkan masakan bunda gue aja kalah "puji Austin.

Gio saja sudah menambah nasi goreng tersebut padahal nasi di piring nya belum habis.

"Ini mah niat nya gue mau diet malah kagak jadi "celetuk Risya.

Jessy bersyukur setidak nya mereka tidak memilih - milih makanan. Ia pikir orang - orang seperti mereka akan memilih.

"Selesai makan jangan lupa cuci piring kalian masing - masing ya "perintah Jessy.

Jessy mengapload video ketika ia sedang bernyanyi bersama adik kelas nya ke youtube. Ia juga menyuruh mereka untuk subscribe channel yang bernama Aruna.

Samudra dan sahabat nya juga memfollow akun instagram Jessy dan juga tiktok nya. Jessy segera melakukan siaran langsung sambil memangku gitar kesayangan peninggalan almarhumah mama nya. Gitar itu di berikan oleh almarhumah mama nya ketika ia berulang tahun. Hadiah terakhir untuk Jessy yang di berikan mama nya sebelum mama nya berpulang ke pangkuan sang pencipta.

"Hallo guys perkenalkan nama gue Aruna seorang gitaris dan selebritis baru yang belum terkenal. Tapi kagak pa-pa siapa tahu setelah ini gue terkenal ya kan. No kecot no bacot gue mau menampilkan satu keahlian gue sekaligus hobi yaitu mencover lagu orang. Buat para penyanyi aslinya dan juga pencipta nya izinkan gue membawakan lagu ini yang berjudul ". Jessy terlihat sangat berpikir keras ia lupa ingin menyanyikan lagu apa.

"Buset gue lupa lagi mau nyanyi apa guys "gumam Jessy.

Jessy tidak sadar penonton nya mulai banyak, terlebih lagi murid satu sekolah mereka juga monoton live yang di lakukan Jessy.

Ketika kulihat kau bersama dia
Tak ada penyesalan dalam hidupku
Dan apa yang kurasakan saat ini
Seperti dahulu ku tak mengenalmu

Ketika kulihat kau bersama dia
Tak ada lagi hasrat dalam hidupku
Kepada dirimu yang dulu tercinta
Tak ada lagi kenangan, takkan lagi harapan

Everybody knew you're a liar
Everybody knew you're a player
Everybody knew you're never
Serious risk your love again
And I tell you once again
Baby

"Ok guys mungkin cukup sampai disini aja gue live nya sampai jumpa di lain waktu oke. See you all jangan kangen ". Jessy mengedipkan matanya dan sedikit menggoda penonton nya.

Jessy terlihat sangat manis sekali jika tersenyum seperti tadi.

"Suara lo bagus juga "puji Risya.

"Thank's btw mau jam berapa kalian pulang sorry gue gak nerima tumpangan buat kalian semua. Kalau mau tinggal bareng harap bayar ya. Bye gue mau ke kamar ngantuk vani jangan lupa ngunci pintu.

Become to Antagonis FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang