Sembahyang Seorang Pengemis

22 3 0
                                    

Sembahyang Seorang Pengemis

Ketika jago itu berkokok di pagi buta
membangunkan apa-apa yang disebut mati
saya hanya memicing;
mengoleskan gincu di kelopak;
memakai sepatu beralaskan harap;
apa lagi yang didapat hari ini?

Bahwa keabsahan doa melantunkan nikmat-nikmat;
nikmat hidup;
nikmat waktu;
nikmat kawin:
bahkan nikmat beranak.

Dua tangan kotor ini menengadah
mengais sisa-sisa keserakahan
sembari dilapisi apik dalam bentuk kata:
sembahyang.

Nyatanya, sudah berapa banyak nikmat yang saya pinta?
Jika sejatinya syukur saja sesekali saya puja?

Banyumas, 2022

FILOSOFI KATAWhere stories live. Discover now