Part 7

305 51 1
                                    

Mikey x Reader

...

"Sial.. apa ini?" Ucap Mikey.

Dalam sebuah ruang, Mikey merasa terkunci jiwanya. Ia tak dapat melepaskan dirinya dari bayangan hitam yang membelenggunya.
Tiba-tiba muncullah bayangan berwujud seseorang yang Mikey kenal. Bahkan bayangan itu menjadi beberapa orang yang Mikey kenal.
Sosok itu adalah sosok orang-orang yang meninggalkannya, salah satunya Sano Emma.

"Mikey, seharusnya kau ikut dengan kami? Kami kesepian, Mikey." Ucapnya dengan raut sedih.

Sosok bayangan yang menyerupai Sano Emma itu menghampirinya. Mikey terdiam tanpa kata, bahkan berjalan mundur, tubuhnya bergetar hebat dan suaranya tak bisa keluar.

"Kau benar-benar mengkhianati kami Mikey." Ucapnya menangis.

Raut wajah sosok yang menyerupai orang yang dikenalnya itu kini berubah jadi sosok gelap, dengan amarah yang menyalahkan Mikey. Sosok adiknya yang sama-sama berubah pun ikut menyalahkan Mikey.

"Kenapa kau tak menyelamatkan kami, Mikey!!"

Sosok itu mencekik leher Mikey.

"E..Emma.." ringisnya menahan tangan Emma.

"Emma.."

"Emma.."
.
.
.

"[Name].. [name].."

"Emma.. ma..aaf."

Nada Mikey seperti orang yang tercekik, untung saja ibu [name] bersama ayahnya datang ketika mendengar suara sang gadis seperti orang yang kesakitan. Ibunya [name] membangunkan Mikey yang tengah bergumam penuh dengan rasa penyesalan.

"Sayang, nak.. bangun...kau kenapa?" Tanya ibu [name] yang berusaha membangunkan sang anak yang kini tubuhnya digunakan Mikey.

Mikey terbangun dengan keringat yang mengucur deras. Ia menyentuh lehernya yang tak terjadi apa-apa.

"Mimpi.. Emma, Mereka.." batin Mikey.

Hati Mikey ikut merasakan sakit ketika orang-orang yang dikenalnya dulu terlihat membencinya. Namun ia disadarkan oleh orangtua sang gadis yang kini ada disampingnya, mencemaskannya.
.

"Nak, apa yang terjadi?"

Arah mata Mikey kini beralih pada sosok sang ibu si gadis yang kini menanyakan keadaannya.

"Aku tak apa-apa." Ucapnya sambil menenangkan hatinya.

Sang ayah yang sejak tadi ada disana pun mengambilkan air mineral kedalam gelas dan memberikannya pada Mikey yang bertubuh putrinya itu.

"Minumlah dulu, nak." Ucapnya yang menyodorkan segelas air.

Mikey meminumnya sampai tandas, kemudian sang ibu yang disampingnya menyimpan gelas tersebut disamping meja belajarnya.

"Kau kenapa nak? apa kau bermimpi buruk? Sejak tadi ibu mendengarmu bergumam dalam tidurmu."

Mikey masih diam, ia belum bisa menjawab pertanyaan ibu [name] yang terlihat cemas padanya.
Melihat kekhawatirannya, Mikey pun mencoba mencari alasan lain agar ibu gadis itu tak khawatir.

"Aku baik-baik saja, bu. "

"Nak, kalau memang ada yang ingin kamu katakan, katakan pada kami. Kami akan mendengarkannya. "

Mikey menggeleng, pria itu memang terlalu keras kepala untuk menyembunyikan semua masalahnya.

"Aku belum bisa mengatakan bahwa aku ini Mikey." Batin Mikey.

"Kau tidak ingin cerita pada ibumu ini?" Tanyanya lagi.

"Maaf, aku belum bisa bercerita."

Ibu [name] terlihat cemas pun tak bisa memaksanya, ia menghela nafas. Rasanya aneh, kenapa anak gadis nya tak mau bercerita. Padahal [name] selalu bercerita ketika dirinya dihadapi masalah. Ia hanya bisa mengelus kepala [name] dengan lembut.

Changed Souls [End] ✔️Where stories live. Discover now