30. Kembali Luka

294 20 0
                                    

Hingga malamnya suara bel rumah Aldara berbunyi dan segera Bi Inah membukanya sudah ada Bunga sekeluarga dan Mila bersama Yudha.
Mereka seger masuk dan melihat kearah cucunya yang sedang bermain.

"Siapa, Bi, yang datang?" tanya Aldara di ruang TV.

"Mamanya Nyonya sama mamanya tuan."

"Serius?" Ia berlari dari ruang tv menuju ruang tengah dan langsung memeluk Bunga dan Mila.

"Mama, bunda," ucapnya sambil memeluk mereka dari belakang.

"Sayang," jawab mereka.

"Kenapa gak bilang dulu kalau mau main?"

"Ini aja kami gak janjian mau ketemu kamu, sayang. Mungkin karena persahabatan nya sangat kuat, jadi gak perlu janjian lagi," ujar Mila.

"Bunda."

"Cantik," panggil Aldara membuat Kejora datang kepadanya. "Salim dulu Oma, Opa, Om sama aunty dulu." Dia mengangguk dan segera menyalimi satu persatu punggung tangan mereka.

Alvin memangkunya dan Kejora memberontak untuk turun.

"Om, tulinin, au ain."

"Bilang dulu, om ganteng," ucapnya.

"Om anteng." Namun Alvin tetap tidak menurunkan Kejora membuat gelak tawa dari mereka saat melihat muka Kejora ingin menangis bersama Alvin.

"Udah, bang, gak lihat tuh muka ponakanmu yang mau nangis?" ujar Bunga. "Enggak papa, Ma, soalnya cantik, lucu, imut, muachh."

"Ihh... Om jolok.... Tulinin om." Mendengar kata itu semakin Alvin membuatnya dan mereka semua tertawa.

"Sini om culik kamu, om kasih yang kamu mau."

"Benelan, om?" Alvin mengangguk. "Kejola au pelmen, es klim cama cokat."

"Cus kita beli. Dek, gue pinjem anak lo," teriak Alvin.

"Bang, gue ikut," teriak Amora mengejar Alvin.

"Om kami ikut om," teriak kedua putranya Aldara sambil mengajar mereka.

"Ada, ada sih kelakuan anak mu, sayang," ucap Bunga.

"Gara-gara mereka Aldara istighfar, Ma, Bund."

"Lah kenapa?"

"Si kembar suka banget lihat ayahnya cemburu sekarang lagi mereka udah tau bahasa gaul karena ajaran om, om mereka. Si kecil maunya nempel terus sama kak Evan, apalagi pas kak Evan kemarin keluar kota nangis terus dianya. Tiga-tiganya juga manja lagi tuh turunan dari kak Evan. Ya, kan, kak?"

"Sayang, itu kamu mimisan," ucap Yudha.

"Mimisan, Yah?" Yudha mengangguk. Aldara langsung meletakkan jarinya dan benar darah mengalir dari hidung.

Dengan sigap Evan mengambil kembali es batu di kulkas, dan menempelkan es batu itu di hidung Aldara.

"Pusing?" tanya Evan. "Sedikit."

"Kamu sering kecapean, sayang?" tanya Mila.

"Enggak, Bund. Mungkin ini azab Aldara, Bund."

"He, ngapain azab, azab!?" ujar Bunga.

"Hehe, tadi pagi Aldara panas, panasin Kejora, Ma, karena dia di letakin di boks sama kak Evan, eh, dianya nangis untung Aldara lihat pinggirang tempat boks itu turun Aldara langsung tangkap dan hidung Aldara yang jadi korban."

"Ya, salah kamu juga siap suruh panas, panasin anak sendiri," ujar Bunga, Aldara menyengir.

"Enak gak Cil?" tanya Alvin.

KENZO & KENZIE DIGANTARA ( TAMAT )Where stories live. Discover now