Luka[3]

320 47 9
                                    

♧Happy Reading♧

"Ayam goreng!"

"Ayam bakar aja yang!"

"Ih gue maunya ayam goreng!"

"Tapi aku maunya ayam bakar!"

"Oh gitu ya! Kalau makan ayam bakar kita cerai!"

"Tapi kan kemarin ayam goreng juga sayang!"

"Ya terus kenapa kalau kemaren ayam goreng?!"

"Aku bosen!"

"Ya lo aja yang bosen! Ngapain ngajak gue sih!"

"Sayang!"

Sam menghela nafas memdengar pertengkaran kakak sepupunya beserta suaminya itu. Padahal hanya perkara ayam.

"Tinggal beli dua-duanya napa sih?" Kesal Sam.

"Tapi gue benci sama ayam goreng!" Geram sepupunya, Kevin.

"Ngapain lagi lo benci ayam anjir?!" Heran Sam.

"Asahi lebih sering makan ayam goreng dari gue!" Sam menjatuhkan rahangnya mendengar ucapan pria di hadapannya.

"Najis banget lo jamet! Sama ayam goreng aja jeles!" Sinis Asahi.

"Ya itu karena aku cinta sama kamu" balas Kevin.

"Kalau cinta ya turutin mau gue dong!"

"Ya ga bisa gitu! Kemarin kamu hari ini harus aku!"

"Kok gitu?!"

"Kan biar adil!"

"Ih!"

"Lo berdua bisa akur aja ga sih bang? Bersyukur lo berdua masih bisa bareng. Berhenti bilang cerai dan jangan sampai ego kalian menang. Banyak orang yang misah karena egonya asal kalian tau" ujar Sam.

"Sekalipun ego kalian menang, jangan diladenin." Sambung Sam.

"Karena kalau diladenin bad ending." Lanjutnya lagi dalam hati.

Keduanya terdiam. Menatap satu sama lain seakan paham maksud adik kecil mereka. Di mana anak itu tidak ingin mereka berdua terpisah seperti—

"Masih belum?" Tanya Kevin.

Sam menghela nafasnya. "Menurut lo aja bang" jawabnya.

"Jangan terlalu kalut, sekarang lo sendiri yang sakit kan?"

"Kalau ga ngebantu mending diem aja bang. Pesen makan. Gua laper" Sam kembali memainkan ponselnya.

"Yaudah ayam goreng" final Kevin.

"Eum.. gue pikir-pikir lagi pengen ayam bakar Ev" ujar Asahi.

"Kamchagi?"

"Gausah sok korea!" Kesal Asahi.

"Lah? Gue kan dari sono yang?" Bingung Kevin.

Luka | DoDamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang