Luka [20]

179 27 3
                                    

♧Happy Reading♧


◇◇◇
Sam sedang berada di ruangannya. Ia sedang menjalankan praktik singkat untuk sekedar pemeriksaan.

"Nah udah, sakitnya cuma di situ aja kan? Kamu ga ngerasain sakit selain di situ?" Tanya Sam.

"Nda dokter.. Nia cuma rasa sakit di perut" jawab pasiennya, Nia.

FYI, Nia Permata kirana. Seorang gadis kecil berusia 5 tahun. Ia seringkali merasa sakit di bagian perutnya.

"Haha, karena Nia udah berani, ini dokter kasih permen" Sam mengeluarkan permen lolipop dari laci mejanya lalu memberikan permen tersebut kepada Nia.

"Yey! Makasih dokter!" Orang tua Nia turut berterimakasih kepada Sam.

"Nah.. Nia udah dapet permen. Sekarang keluar sama papa okay? Mama mau ngomong sama dokternya dulu" Nia mengangguk dengan semangat lalu berlari bersama papanya.

"Jadi dokter.. anak saya sebenarnya kenapa.." tanya mama Nia.

"Begini bu, keluhan yang dialami Nia seperti sakit perut, keseringan BAB, itu merupakan ciri-ciri adanya masalah pada lambung." Jelas Sam.

"Maaf sebelumnya ibu, apa Nia sering makan makanan pedas?" Dengan cepat mama Nia mengangguk.

"Iya dok.." Sam tersenyum.

"Sebaiknya, tolong kurangi makan makanan pedas bu. Ini juga berpengaruh besar bagi lambung Nia. Apalagi Nia masih kecil, sangat rawan untuk Nia mengalami hal seperti ini."

"Aduh gimana ya dok.. Nia suka makan makanan korea instan itu.. apa ya namanya? Totoki? Tetoki? Pokoknya itu dok" Sam mengangguk.

"Tteokbeokki bu"

"Nah! iya itu" pekik mama Nia.

"Sebenarnya tidak baik juga terlalu banyak makanan makanan instan, terlebih lagi yang pedas." Ucap Sam.

"Ya gimana ya dok.. saya ga bisa nolak maunya Nia.." mama Nia menggaruk tengkuknya.

"Tteokbokki ada yang tidak pedas bu" saran Sam.

"Dia sukanya yang pedes.." Sam menghela nafas.

"Tolong dilarang ibu, ini demi kesehatan Nia sendiri"

Mama Nia tampak berpikir sejenak. Lalu mengangguk. "Saya usahakan dok" ujar mama Nia tersenyum.

"Terimakasih dokter" Sam mengangguk lalu mempersilahkan wali pasien untuk keluar.

"Hah..." Sam menyandarkan dirinya.





Tok tok tok

Sam menarik nafasnya dalam. Lalu "masuk".

Cklek

"Hehe~ pakabar adekku yang ucul?" Sam memutar matanya malas ketika tahu itu adalah kakaknya.

"Baik kakakku yang jelek, ada apa gerangan?" Ajun mengerucutkan bibirnya.

"Nih, ada titipan dari papa" Ajun menyodorkan sebuah paper bag.

"Hah, apa nih?" Sam meraih benda tersebut dan memeriksanya.

"Gatau, tadi pagi langsung ngasih terus pergi" Ajun mendudukkan dirinya.

Sam membuka paper bag tersebut dan-

"AWOAKWOAKWOAK" Tawa Ajun langsung timbul kala Sam menatapnya datar.

"Ini buat apaan bego?" Sam menaruh benda tersebut di mejanya.

Luka | DoDamWhere stories live. Discover now