Hari Bahagiamu

33 6 35
                                    

26 Desember 2022

Sebuah kabar hangat yang kuterima jika di hari ini pukul 10 pagi kamu akad nikah dengan dia, wanita yang kamu cintai. Hancur? Jelas. Tidak ada kata yang pantas untuk menggambarkan perasanku saat itu. Aku mencintaimu, tapi kamu mencintainya. Apa yang harus aku perbuat lagi selain mengikhlaskan.

2018. Ya cukup panjang rasanya waktu aku yang sudah aku lewati untuk mencintaimu seorang diri. Sedari kamu SMA akhir, hingga kamu wisuda dan seminggu kemudian kamu menikahi perempuan itu yang ternyata juga satu SMA denganmu dulu.

Cerita ini terlalu lucu ternyata. Dan benar, mana mungkin, mana mungkin ada ceritanya jatuh cinta seorang diri secara virtual kemudian kamu dengan baik hati menikahiku di kemudian hari, begitu lucu, kan? Lucu jika jadi kenyataan karena banyak ngga mungkinnya.

Kamu ngga pernah bohong, ya. Semua yang kamu ucapkan bukanlah omong kosong. Kamu dulu secara ngga sengaja bilang bahwa ngga pacaran bukan berarti ngga laku tapi itu pilihan. Kamu bilang kalo kamu akan pacaran kalo kamu sudah menemukan perempuan yang jika melihatnya tidak lagi ada keraguan, dan kamu ingin menjadikan dia sebagai pasangan bukan sebagai pacar. Dan iya, itu kamu buktikan.

Aku masih ingat betul, 31 Mei 2021 lalu kalian jadian. 1 Juni 2022 dan bulan berikutnya kalian terlihat sangat bucin. Beberapa waktu kemudian hubungan kalian sangat privat bahkan aku hampir mengira kalau hubungan kalian berakhir, ternyata bukan berakhir tapi kamu malah ingin serius dengannya.

Kamu, Abang Keropiku.
Aku masih ingat betul bagaimana aku dulu mencintaimu dan aku tidak pernah menyesal untuk hal itu. Bahkan aku bersyukur karena begitu mencintaimu.

Kamu masih ingat 28 Mei 2022 yang lalu?
Iya, mungkin kamu lupa itu momen apa. Pada hari itu ada momen di mana aku mengungkapkan perasaan ini ke kamu, Bang. Meskipun secara virtual.

Aku masih ingat bagaimana respon kamu saat itu yang sangat-sangat dewasa dengan tidak merendahkanku. Kamu bilang, "Memiliki perasaan dengan siapapun adalah hak kamu. Tetapi kamu ngga bisa memaksakan hak dia untuk memiliki perasaan yang sama ke kamu. Dan aku ngga akan pernah berubah sikap sama kamu meskipun aku tahu kamu ada perasaan lebih padaku." Yah, kurang lebih begitu.

Semuanya itu kamu tepati. Kamu tidak berubah, kita tetap baik dengan adanya komunikasi dan kerjasama itu, tapi dengan semua kebaikan itu ternyata semakin menahanku untuk terus berpihak dan berharap kepadamu.

Benar, benar sekali kata teman-temanku jika menemani kamu tumbuh, melihat kamu tumbuh, itu memang hal yang aku mau, tapi bukan jaminan bahwa aku akan ikut tumbuh bersamamu. Benar jika aku terpaku oleh paku besar yang aku ciptakan sendiri, aku paku dengan kuat paku itu di kamu sehingga aku ngga bisa ke mana-mana dan dengan itu pula aku semakin merasa tidak pantas untuk bersama atau memiliki kamu pada akhirnya.

Kamu dulu pernah bilang akan menikah di usia 25 tahun setelah kamu bekerja, dan kamu akan melanjutkan S2. Tapi ternyata keajaiban dan rencana Tuhan lebih cepat dari apa yang telah kamu rencanakan ya, Bang. Di usia 22 tahun sebagai fresh graduate kamu membulatkan tekad untuk menikah dan bersama itu pula kamu diterima di suatu lembaga pemerintahan, bersama itu pula kamu berhasil merintis usaha kamu yang beberapa waktu terakhir sempat terbengkalai. Aku ucapkan selamat untuk semua pencapain kamu. Aku turut bahagia akan hal itu.

Abang. Aku senang bisa mengenal kamu.
Bersama kamu, aku belajar mengenali diriku sendiri. Aku semakin tahu apa yang aku mau. Terutama tentang pasangan ideal yang sebenarnya sudah aku temui semuanya di kamu, tapi bukan kamu yang ternyata baik untuk aku.

Abang, terima kasih untuk selama ini. Benteng pertahananku untuk selalu menjomblo sebab aku merasa selalu selingkuhin kamu tiap kali dekat sama cowok di sini membawaku di tahun 2023 ini, Bang.

Sebuah akhir 2022 yang sangat berkesan untukku. Akhirnya juga aku tahu jawaban atas doa dan segala bentuk keraguanku. Aku berhenti di tahun ini dan melanjutkan hidupku di tahun 2023 dan seterusnya tanpa lagi harus berharap bisa sama kamu.

Abang, kamu adalah salah satu hal terindah yang pernah aku temui dalam hidup. Kamu adalah cerita indah yang pernah terukir. Kamu sangat berkesan dan pernah berarti dalam hidup ini. Selamat bahagia ya, Bang. Semoga aku pun begitu.

Di waktu yang akan datang, semoga kita menjadi sama-sama menemukan kebahagiaan bersama pasangan kita masing-masing ya, Bang. Selamat jadi bagian dari perjalanan hidupku. Dan aku sungguh telah mengiklaskanmu.

CINTA VIRTUALOnde as histórias ganham vida. Descobre agora