24. Surprise

1.7K 97 20
                                    

Keesokan hari, sore, gak tau ada apa sama kolam renang di sana, tapi pada berenang lagi, bahkan lebih rame. Cewe-cewe yang kemaren gak mau ikut jadi ikutan juga. Anna sih cuma duduk aja di kursi kayu panjang pinggir kolam.

Kaki Anna masih gak bisa dipake buat olahraga atau sesuatu yang berat, masih sakit. Jalan nanjak aja kadang ngilu banget. Belum lagi luka di dada Anna gak boleh keliatan siapapun. Jadi Anna cuma menikmati pemandangan. Toh, banyak temen cowo Anna yang shirtless.

Keseringan sama Jaemin gak bikin Anna hilang interest sama cowo lain. Dari jauh, keliatan Hyunjin dengan rambut gondrongnya baru naik dari kolam renang. Banyak juga yang lain kayak Renjun, Jeno. Dengan badan atletis mereka, gak mungkin mata Anna diem aja. Andaikan gak terjebak sama Jaemin, mungkin Anna pengen deketin Jeno yang menurut Anna lebih tipe dia.

Jaemin gak keliatan di kerumunan cowo-cowo ganteng itu. Gak tau kemana. Karena gak sekamar juga, Anna gak begitu merhatiin jadinya. Baguslah. Untuk beberapa saat matanya bisa mengagumi temen-temennya itu.

"Anna."

Baru juga dipikirin, Jaemin dateng dan duduk di sebelah Anna.

"Hm?"

"Kemarin yang belanja buat bakar-bakaran itu udah– ck. Na, gua lagi ngomong. Mata lo liat ke siapa?"

Anna langsung bangun dari bengongnya sambil liatin Hyunjin sama Jeno berenang. Jaemin di sebelahnya udah natap tajam dan langsung natap menuju ke arah pandang Anna tadi.

"Liat siapa?" tanya Jaemin lagi.

"Semuanya," jawab Anna. Gak salah, tapi Jaemin tau ke mana mata Anna memandang.

"Lo gak kapok sama sekali?" Jaemin hampir mau pegang kaki Anna dan Anna langsung narik kakinya.

"The fuck, chill. What the hell is wrong with you?" Anna ngelirik kiri-kanan, gak mau sampe ada yang denger ucapan-ucapan Jaemin. Terlalu risky di sini untuk berhubungan kayak mereka biasanya. Semua orang ada di deket mereka.

Jaemin juga lirik sekitar dan akhirnya narik napas dalem-dalem, terus natap mata Anna intens.

"Malem ini ke kamar gua. Jam 7."

Jaemin pergi gitu aja dan langsung balik lagi ke dalem vila. Anna jadi ikutan narik napas. Jaemin mulai berulah lagi. Padahal dia cuma ngeliatin cowo doang, gak ngapa-ngapain. Tadi malem mereka udah baik-baik aja padahal. Hari ini dia beda lagi.

"Na, sendiri aja." Tiba-tiba Haechan dateng sambil bawa-bawa botol cola. Kayaknya dia udah selesai berenang dan udah mandi tadi. Rambutnya masih basah dan dia juga masih bawa-bawa handuk.

"Tadi gua sama Jaemin," ucap Anna pelan terus nyender ke bangkunya.

"Makanya gua samperin. Lo baik-baik aja?" tanya Haechan dan ngegeserin badannya ke Anna.

"Chan, kayaknya dalam waktu dekat lo post aja si Jaemin."

Ucapan Anna bikin Haechan sedikit beku. Haechan berdiri terus narik Anna ke belakang villa di tempat yang agak sepi. Sebelum ngomong lebih lanjut, Haechan beneran mastiin ini adalah blind spot dan ga ada yang bisa liat mereka.

"Maksud lo gimana?"

"Gua muak sama Jaemin. Gua pengen hidup kayak dulu lagi. Cuma gua dan Twitter gua."

"Lo yakin Jaemin gak curiga apa-apa tentang kita?"

"Selama ini dia gak pernah masalah kan sama lo? Dia gak sepinter itu lagian. Btw lo gak bawa HP itu ke sini, kan?"

"Engga. Tapi, Na,"

Haechan ngusap mukanya terus jalan ngedeketin Anna. Wajahnya berubah, gak keliatan kocak kayak biasanya. Kali ini mata Haechan natap Anna tajam dan serius.

The Alphas | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang