06|| Inersia

72 13 1
                                    


Melepaskan masa lalu itu seperti Inersia dalam Fisika Klasik. Kamu akan merasa sakit yang begitu dalam, lalu ia akan pulih dengan sendirinya

- Ava Arisha -

💫

"Kamu tau siapa ini Lak?" tanya Nandita saat jam istirahat.

"Entah, itu dari mana?" Laksita melihat dan mengambil sebuah poster kusut dari tangan Nandita.

"Cantik bukan?"

"Emm, Primadona Aska Radio? Cukup mengejutkan!" Laksita mengetuk dagu dengan jari telunjuknya.

"Tapi omong-omong, kamu inget ramalan Aska Radio? Anak MIPA tak boleh masuk?" bisik Nandita, menatap sekeliling.

"Bukankah, kak Rafael juga MIPA? Berarti ramalan itu salah bukan?!" Laksita mengkat bahu.

"Ahh, mungkin saja. Sudahlah, ayo kantin," ajak Nandita segera mengambil poster lalu memasukkan ke tasnya.

Sejujurnya, jika ditinjau lebih jauh lagi, Nandita benar-benar khawatir apa yang telah terjadi. Ia terlalu memikirkan uang, sehingga ia bisa masuk ke klub itu. Seharusnya ia introspeksi diri, apakah ia masuk ke klub Aska Radio itu karena ia menyukainya atau hanya karena uang?

💫

"Nandita terkunci di gudang?!" Fatrah menunjukkan ekspresi khawatir.

"Tak usah cemas, itu mungkin sebuah kecelakaan!" tukas Rafael.

"Kecelakaan? Sudah jelas ini bukan kecelakaan, kau tak ingat kejadian tahun lalu? Kejadian ini persis terjadi pada Av--"

"Fatrah!" Devano menatap sinis padanya setelah melihat Akmal yang tak nyaman mendengar sebuah ocehan darinya.

"Tak apa, kita memang harus mencari jalan keluar!" Akmal buka suara.

"Terlalu mencemaskan hal yang tidak-tidak. Ramalan itu, mengapa berada di klub kita saja?!" Rafael mengepalkan tangannya.

"Hari ini pertemuan klub, kita fokus pada apa yang ada di hadapan kita sekarang!" imbuh Akmal beranjak pergi dari tempat duduknya.

Keluar dengan tergesa-gesa, napasnya sedikit menderu, menatap lingkungan sekolah yang begitu ramai. Akmal mengerti, tak seharusnya menyembunyikan sebuah masa lalu, untuk kepentingan yang menurutnya baik. Hanya saja, ia juga akan menahan sakit yang begitu nyeri, ketika ia melepaskan masa lalu. Tak seharusnya ia bersikap seperti itu. Sebagai kapten, ia memiliki tanggung jawab yang begitu besar untuk para anggotanya.

"Ava Arisha! Di mana kamu sekarang?!"

💫

"Baik teman-teman, karena kita sudah beberapa minggu pertemuan, kita akan memilih anggota muda untuk menyiarkan radio saat istirahat. Sebelum itu, kalian wajib latihan terlebih dahulu selama satu minggu!" jelas Intan saat pertemuan klub.

"Wah, benarkah?" Laksita terlihat bersemangat

"Iyap, semangat, nanti minggu depan kalian cukup tampilkan yang terbaik! Siapa pun yang terpilih, jika kalian melakukannya dengan baik, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kami bangga!"

Sastra FisikaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora