12|| Festival Bunga Kalkulus

37 2 0
                                    

Jauh sekali antara hati dan diksi. Namun begitu, sebuah kata penghubung yang mempersatukannya menjadi kalimat

- Akmal Fazwan -

💫

1 Oktober 2020

"Biasanya cowok keren itu, masuk klub basket dan sejenisnya. Lagian emang ada cewek yang suka sama cowok sastra?" ledek seorang pria sembari menghempaskan tubuhnya ke kasur.

"Emang ada cewek yang suka cowok sains?" pria satu lagi membalas dengan menyeringai. Berdiri tegap di ambang pintu.

Mereka berdua tertawa pelan. Menghela napas sejenak, sebelum pria yang berada di ambang pintu menuju meja belajarnya. Menaruh tas di samping meja, dan ia duduk terdiam.

"Kenapa mal?" Fadia membuka suara.

"Tidak apa-apa!" jawabnya pendek.

"Memikirkan klub? Tidak usah dipikirkan! Sudah hampir dua bulan kita baik-baik saja di Aska Radio. Ya walaupun, terkadang aku izin sesekali untuk mengurus klub Bunga Kalkulus," jelas Fadia yang mampu merasakan aura aneh dalam diri Akmal.

Sejak Akmal memasuki klub Aska Radio, ia seakan-akan takut. Sedikit percaya pada ramalan yang orang-orang terus bicarakan. Sungguh, itu semua menganggunya.

"Jangan percaya ramalan itu! Buktinya, aku anak MIPA... Dan... Aku baik-baik aja!" Fadia membenarkan posisinya menjadi duduk sila di kasur.

"Bukan itu! Aku hanya... Maksudku, aku han--"

"Sudah, cukup!! Aku tidak mau mendengar keresahanmu terus menerus. Mal, lebih baik kita pikirkan langkah apa yang harus kita lakukan nanti, jangan terlalu dipikirkan!" Fadia kembali menjelaskan hal yang menurut dia tidak terlalu pusing untuk dipikirkan. Namun begitu, bagi Akmal rasanya berbeda.

Akmal tau, Fadia adalah sahabat yang selalu mengerti keadaannya. Dan Akmal tau, bahwa Fadia memang tidak benar-benar ingin masuk klub Aska Radio. Kepercayaan itulah yang membuat persahabatan mereka retak, bagai kaca yang pecah belah menjadi sesuatu yang menyakitkan.

💫

H - 1 Festival Bunga Kalkulus, 29 Oktober 2021

Suara-suara instruksi berdatangan dari arah mana saja, begitu menggelegar bagi mereka yang sudah merasa lelah. Suasana begitu rumit dan sedikit temaram. Bukan karena lampunya yang mau habis, tapi suasana para remaja yang sudah kewalahan. Namun begitu, mereka tetap melanjutkan agar kegiatan besok bisa berjalan lancar.

Aula Astrokaltra Mika, menjadi tempat yang begitu indah dengan dekorasi sesuai tema yang mereka pilih. Alam, itu tema Festival Bunga Kalkulus tahun ini. Menyajikan warna hijau yang adem dan tentram. Kursi-kursi sudah di tata rapi. 90% kegiatan mereka telah siap.

Festival yang akan berlangsung selama satu minggu tersebut, menjadi tantangan bagi mereka. Apalagi, banyak sekali perubahan tempat, konsep dan hal lainnya saat mereka sedang berproses. Pada akhirnya, festival mereka akan dilaksanakan tujuh hari, dengan setiap perlombaan satu hari. Enam cabang lomba. Dan pada hari ketujuh adalah hari penutupan.

"Semuanya berkumpul!" Fadia berteriak di panggung aula.

Nandita yang tengah melakukan dokumentasi, terhenti dan segera menuju area panggung. Di susul yang lain, dan mereka semua sudah berkumpul termasuk beberapa alumni yang membantu dan datang pada hari ini.

Sastra FisikaWhere stories live. Discover now