37. Curiga!

57.3K 3.8K 56
                                    


Lama dalam posisi Rafan di dada Lisa membuatnya sedikit sesak namun kenyamanan sang suami, dia tahan agar tidak membangunkan nya.

Melihat jam menunjukkan sepertiga malam, Lisa mengangkat kepala  Rafan pelan lalu memindahkan di sisi kanannya.

Dengan sangat hati-hati Lisa berhasil memindahkan suaminya agar tidur di atas bantal. Setelah itu Lisa turun menuju kamar mandi untuk berwudhu.

Awalnya tidurnya nyenyak sekali tapi kelamaan cowok berbadan kekar itu terbangun karna tidak merasakan usapan di kepalanya. Tangannya meraba-raba ke samping tak ada sang objek, ia langsung duduk sambil mengerjapkan  matanya perlahan.
Di edarkan pandangannya namu tak menemukan sang istri kecilnya.

"Bee..." Panggil nya dengan suara serak "Bee... Sayang.., kamu kemana?" Panggilnya lagi.

Tak ada jawaban membuat Rafan turun dari kasur. Namun mendengar suara gemericik air dalam kamar mandi membuat nya bernafas lega.

Lalu ia melangkah ke depan kamar mandi untuk menunggu istri nya keluar dari sana.

Ceklek

"AAA ...." teriak Lisa. Karna saking kagetnya membuat tubuh Lisa terhuyung ke belakang namun dengan sigap tangan kokoh Rafan meraih pinggang Lisa.

Grep

Hanya satu tarikan, tubuh Lisa langsung menghantam dada bidang Rafan.

"Pelan-pelan Bee," ujar nya memegangi pinggang Lisa.

"M-mas sih ngagetin Lisa aja," kesel Lisa setelah memberi pukulan di dada Rafan.

Rafan terkekeh kecil "iya, mas minta maaf, karna buat istri bocil mas jadi kaget deh" ucap Rafan mencubit hidung mancung Lisa.

Lisa menganga lebar. "Mas niih ... tu kan batal wudhu nya." jerit Lisa setelah Rafan dengan jahilnya mencubit hidungnya. Kan jadi batal.

Kalau kalian jadi Lisa mau di apain tu Rafan?

"Shuut...Jangan teriak, Bee. Nanti ummi sama Abi bangun loh. Dikira kita lagi ngapain," kata Rafan menempelkan jari telunjuk nya di bibir Lisa.

Lisa mendengus kesel. "Habisnya mas cubit hidung Lisa. Jadi batal deh wudhu Lisa." Memanyunkan bibirnya ke depan.

"Suruh siapa ninggalin mas sendirian di kasur, hmm?" ujar Rafan memajukan wajahnya ke depan.

"Lisa cuman ambil wudhu doang kok. Lagian mas tidurnya kayak kebo," cibir Lisa santai.

Apa Katanya? Tidur kayak kebo?

"kamu samain mas kayak kebo Bee?" ucap Rafan yang di  anggukin oleh Lisa.

Rafan melepaskan pelukannya. "Tega banget sih sama suaminya sendiri," dengus Rafan.

Ceritanya ngambek nih...

Lisa terkekeh melihat cowok itu mengerucut sebal. Lisa menangkup wajah Rafan "Ulu ulu... kok jadi ngambek sih?" rayu Lisa dengan suara dibuat seperti anak kecil.

Rafan berusaha menahan tawanya karena suara imut Lisa "kalau ngambek. gantengnya hilang loh," sambung Lisa. Ucapan Lisa sukses membuat kedua pipi cowok bergelar ketua geng motor itu merah merona.

"Kok pipi nya merah mas?" tanya Lisa menatap wajah Rafan.

Rafan menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya rapat-rapat sembari memalingkan wajahnya ke samping.

Rasa gugup bercampur senang saat ini ia rasakan. Entah apa emang dirinya akhir-akhir ini yang suka baperan karna dapat pujian dari sang istri?

"Ciee... Yang salting" goda Lisa yang membuat cowok itu semakin bersemu merah.

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now