00L 4

104 34 14
                                    

Setelah satu minggu mereka di perbolehkan untuk ke rumah dan motor mobil mereka sudah di kembalikan

Renjana masih di rumah sakit, karna mereka sudah di perbolehkan keluar jaesa,jevan,Haikal menjenguk renjana ke RS

Di rumah sakit
"Renjanaaaa!" Teriak jaesa
"Jaesaaaa!" Teriak balik renjana ke jaesa

Jaesa segera memeluk renjana yang sedang terbaring di tempat tidurnya,jaesa yang memeluk renjana,renjana langsung memeluk jaesa balik

Haikal dan jevan yang melihat itu langsung julid walaupun mereka berdua tuh enggak julid

"Najis kayak anak kecil" ucap haikal
"Huekk" -jevan
"Suka suka gua lah,gua tuh kangen Ama renjana"
"Aduh kalian bacot banget gk tau apa ini di rumah sakit?, Tolol!" Amuk renjana

Mereka berempat langsung hening "maaf ren" ucap jaesa meminta maaf "ya gua maafin tapi sekali lagi gua denger kalian berisik,gua gorok lu pada!" mereka ber tiga langsung meneguk ludah kasar

"Gimana keadaan lu ja??" Tanya haikal
"Ya gitu,gua masih ga baikan"
"Jaa?penyakit paling parah lu" tanya jaesa

"Ada dehh"

Mereka tetap bermain bersama walaupun renjana terbaring lemah,saat mereka sedang asyik bermain tiba tiba renjana kesakitan

"Jaa?!Lo gapapa?'' tanya jaesa
"Lo nanya gapapa?sakit lah" jawab renjana

Haikal yang melihat renjana kesakitan langsung memencet tombol bantuan

Tidak lama setelah memencat tombol bantuan dokter dan suster datang untuk mengecek kondisi renjana Haikal,jaesa,jevan di suruh keluar dari ruangan

Beberapa saat kemudian dokter sudah keluar dari ruangan renjana
"Gimana keadaanya dok?" Tanya jevan
"Pasien harus lebih banyak istirahat,karna tadi penyakitnya yang mulai agak baikan mulai kambuh dan agak parah lagi penyakitnya
"Terus dok gimana cara nyembuhin penyakit renjana?"

"Kemungkinan pasien bisa sembuh tapi..bisa juga tidak bisa sembuh dan pasien akan menderita penyakit itu seumur hidup,atau bisa memakan nyawa" jawab dokter itu membuat haikal,jaesa,jevan sangat terkejut

"Renjana punya penyakit apa ya dok?"
"Maaf,saya di perintahkan oleh pasien jangan kasih tahu penyakitnya oleh kalian bertiga,maaf ya"

"Kami sudah boleh masuk ke ruangan pasien dok?" Tanya jaesa
"Tentu."

Mereka segera masuk ke ruangan renjana
"Ja,semangat lu pasti bisa sembuh!"
"Ada kemungkinan gua bisa sembuh dan engga"
"Ja?lo harus yakin lo pasti bisa sembuh dari penyakit ini"
''sayangnya gua bakal mikir kalau hidup gua gak akan lama lagi?"
"Ja!Lo gak boleh ngomong kayak gitu!" Bentak jaesa
"Jaesa.."

Beberapa jam kemudian mereka sudah pulang dari rumah sakit mereka berkumpul lagi di resto cemara
"Gua.."
"Napa sa?" Tanya haikal
"Gua,kepikiran sama kata kata renjana.."
"Gak,pasti renjana bisa sembuh kok dari penyakit itu" jawab jevan
"Kita yakinin aja renjana bisa sembuh,kalian berdua gak usah khawatir" Haikal berbicara dengan lantang
"Tapi penyakit renjana apa?" Tanya jevan
"Renjana mungkin ada alasan untuk tidak kasih tau penyakitnya sama kita" jawab Haikal
"Renjana gak mau kita khawatirin kita"-jevan

Mereka semua pulang dari rumahnya pada saat jam 21.26 mereka sengaja pulang lebih awal agar keesokan harinya di bolehkan keluar rumah dan bisa menjaga renjana lagi, walaupun itu sudah sangat awal dari pada kebiasaan mereka pulang tetap saja mereka di bentak walaupun masih bisa keluar rumah dan motor tidak di sita

Tetapi luka Haikal,ya luka Haikal masih membekas dan masih bengkak haikal mengobatinya lagi sampai luka itu sembuh tetapi pada saat Haikal sedang mengobatinya Mahendra datang

"Kal,kok lu pulang cepet si?" Tanya mahen
"Kenapa gak boleh?" Haikal menjawab sambil mengobati lukanya
"Gua pengen liat lu di hajar lagi sama ayah,rasanya ngeliat lu di siksa tuh seru banget"
"Bacot"

00L || N C T Where stories live. Discover now